Saudaraku,
diantara penyebab diusirnya iblis dari surga adalah kesombongan. Sombong untuk
menerima kebenaran wahyu Ilahi dan lebih mengedepankan akal nya yang rusak,
sehingga ia pun menggunakan akal untuk menundukkan Wahyu Ilahi. Di perintah
Sujud kepada adam,dia enggan, karena ia melebihkan akal dan kesombongannya,sampai
ia pun di usir oleh Allah dari Surga dan di laknat sampai hari kiamat,
demikianlah kondisi ibis. Wal-‘Iyaadzu Billah.
Dedengkot
Jaringan Iblis Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla menyombongkan diri dengan
mencela seorang Da’i muda Ustadz Felix Siau dengan begitu ujub dan angkuhnya.
Di time line
akun Twitter miliknya, @ulil, tampak foto Ustadz Felix Siauw dengan tulisan
besar-besar: “baru mu’allaf ngerasa paling bener dari ulama-ulama besar muslim
indonesia.” Foto tersebut diretweet Ulil dari akun @abangifoel.
Selain
tulisan pada foto, disertakan pula kicauan (di akun twittwernya) berbunyi
“modal baru dua ayat, sudah berani dipanggil ustadz”.
Agaknya,
sindiran itu terkait dengan pernyataan Ustadz Felix Siauw baru-baru ini yang
mengingatkan umat Islam untuk tidak mengucapkan selamat natal. “Kalau mengucap
selamat ke hari raya agama lain itu boleh tentu Rasulullah dan sahabat sudah
mencontohkan lebih dulu,” kata Ustadz Felix Siauw menuturkan alasannya melalui
akun Twitter @felixsiauw.
Sedangkan Ulil
Anshor Abdalla berpendapat boleh-boleh saja mengucapkan selamat natal, tidak
ada larangan dari Qur’an dan Hadits. Bahkan, ia juga sempat ‘menantang’ Ustadz
Yusuf Mansur mencari dalil larangan mengucap selamat natal.
Demikianlah
sikap seorang penerus generasi iblis di permukaan bumi, angkuh dan sombong,
sehingga Allah pun membiarkannya sesat kemana dia tersesat, Wal-‘Iyaadzu
billah. Semoga Allah memberi anda hidayah agar segera bertaubat ke jalan yang
benar sebelum dilaknat. Aamiin.
Ustadz Felix
Siauw -dengan segala kekurangannya,dengan segala baik buruknya- adalah seorang
Mu’allaf yang mulia, seorang Muslim sejati In Syaa’ Allah. Seorang Kafir
yang masuk Islam, bukan seperti Ulil yang Muslim menjadi kafir alias Murtad.
Oleh karena itu, -dengan segala kekurangannya- maka Ustadz Felix Siauw lebih
baik dan mulia di mata Allah Rabbul ‘Alamin ketimbang sosok penerus faham Abu
Jahal sejenis Ulil Abshor Abdalla. Bagaimana bisa anda menjadi seorang Muslim
hakiki atau cendikiawan sejati kalau tatkala para lelaki muslim shalat kum’at
di hari jum’at anda malah berleha-leha ngobrol dengan orang kristen dan tidak
ke masjid untuk shalat jum’at. Orang yang tidak shalat Jum’at -tanpa uzur
syar’i- hanya tiga golongan manusia: orang kafir, sakit jiwa alias gila, atau
banci.
Ulil, coba
buka pola fikir anda yang sangat tidak intelektual itu dan cermati baik-baik
kalau memang anda mengaku muslim dan mengaku “ngikut ulama-ulama besar”,
Coba cermati
dengan akal anda yang istimewa itu, di dalam Kitab Thabaqatul hanabilah 1/12
dijelaskan tentang sikap ulama besar terhadap orang kristen.
كان الامام
أحمد بن حنبل- رحمه الله – إمام أهل السنة إذا نظر إلى نصراني أغمض عينيه، فقيل له
في ذلك، فقال- رحمه الله -: ” لا أقدرُ أن أنظر إلى من افترى على الله وكذب عليه
!”
طبقات
الحنابلة 1/12
Dahulu Imam
Ahmad bin Hanbal (Imam Ahlus Sunnah) apabila beliau melihat seorang nashrani
maka beliau menutup kedua matanya. Kemudian ditanyakan hal itu kepada beliau
mengapa beliau berbuat demikian,
Beliau
menjawab, “Aku tidak sanggup untuk melihat orang-orang Kristen yang mana mereka
mengada-ada terhadap Allah dan berdusta kepada-Nya”.
Demikianlah
yang dilakukan Imam Ahmad bin Hanbal terhadap seorang Kristen, karena begitu
besar rasa pengagungan beliau kepada Allah Ta’ala dan sangat faqihnya Imam
Ahmad.
Lalu bagaimana
dengan anda ?
Anda mengaku
Muslim dan suka mengedepankan sikap intelektual. Lalu apakah seorang Muslim
layak untuk mengikuti hari raya keagamaan mereka? Walau hanya sekedar
mengucapkan “Selamat” atau sekedar memakai topi merah ala Sinter Class?
Haasya Wa
Kallaa!
Bertaqwalah
kepada Allah wahai Ulil!
Mungkin anda
lebih tahu bahwa natal (yang berasal dari bahasa Portugis yang berarti
“kelahiran”) adalah hari raya kaum kafir Kristen yang diperingati setiap tahun
oleh umat Kristen penyembah salib pada tanggal 25 Desember untuk memperingati
hari kelahiran Yesus Kristus sebagai “tuhan”.
Natal
dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan juga kebaktian
pagi tanggal 25 Desember.
Dimana
tempat orang-orang Kristen?
Allah yang
Maha Esa berfirman,
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya
orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik
akan masuk neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah
seburuk-buruk makhluq.” [QS. Al-Bayyinah: 6]
Ulil, mereka
adalah makhluk yang hina dan dimurkai Allah, apakah patut seorang yang beriman
kepada Allah dan mengaku Muslim lalu memuliakan dan menghormati orang-orang
yang Allah hinakan dan murkai dengan mengucapkan “Selamat natal”? Atau bahkan
sampai kita turut dalam acara perayaan natal seperti rencana Jokowi? itu kalau
anda merasa beriman.
Na’udzubillah
Bagaimana
kondisi orang-orang Nashrani (Kristen) itu?
Allah yang
Maha Esa berfirman,
أَمْ
تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا
كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
“Apakah kamu
mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami!? Mereka itu tidak
lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari
binatang ternak itu).” [QS.Al-Furqon: 44]
Mas Ulil,
mereka (orang-orang kafir Kristen) itu lebih sesat dari binatang ternak karena
menganggap Nabi yang manusia biasa sebagai “Tuhan”, bahkan mereka merayakan
kelahirannya, mereka tahu dia lahir sama seperti manusia yang lainnya juga
lahir dari rahim seorang ibu, lalu apakah kita mengucapkan Selamat atas
kesesatan mereka ? Lalu kita membolehkan masyarakat muslimin indonesia untuk
menggunakan atribut-atribut mereka ? Ini namanya keterpuruan berfikir seorang
menteri agama.
Pernyataan
tegas tentang kafirnya kristen silahkan cermati ketika Allah yang Maha Esa
berfirman,
لَقَدْ
كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
“Sungguh telah
kafir orang-orang (Kristen) yang mengatakan bahwa Allah adalah ‘Isa Al-Masih
bin Maryam.” [QS.Al-Maidah:
17]
Ulil, mereka
kafir karena menganggap Yesus sebagai sesembahan mereka, bukankah yang mereka
rayakan hari lahirnya?! Lalu Patutkah kita mengatakan Selamat atas kekafiran
mereka?
Ulil,
berangkat dari ini semua, dengan segala kerendahan hati saya, saya hendak
menyampaikan pesan dari Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu buat anda dan ummat
Islam seluruhnya.
Dalam Kitab
Musnad dan Kitab Sunan diriwayatkan bahwasanya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wa ‘ala aalihi wa shahbibi wa sallam bersabda,
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ وَفِي لَفْظٍ: لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ
بِغَيْرِنَا
“Barangsiapa
yang menyerupai suatu kaum (komunitas), maka dia termasuk bagian dari kaum
(komunitas) tersebut.” (HR. Imam Abu Daud)
Artinya:
Barangsiapa yang ikut merayakan natal (hari raya orang kafir Kristen), atau
sekedar mengenakan atribut perayaan natal, atau hanya sekedar mengucapkan
“selamat natal”, maka ia bukan termasuk ummat Muhammad dan bisa menjadi murtad
!
Toleransi
dalam beragama bukanlah dengan mengikuti dan meniru segala kebudayaan dan
hari-hari besar keagamaan mereka, atau membenarkan ajaran mereka dengan
mengucapkan “selamat natal”, atau meniru segala atribut natal.
Toleransi
adalah Lakum diinukum waliyadiin (bagi kalian agama kafir kalian dan bagiku
agama Tauhidku.
Pesan saya
buat Ulil, bertaubatlah kepada allah sebelum ajal menjemput anda seperti Nasir
Hamid Abu Zaid.
Semoga Allah
menjaga kita dari kesesatan,
Sudah
seharusnya bagi kita yang mengaku sebagai seorang muslim, untuk menerima dengan
tunduk apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, tanpa ada rasa berat dan
penolakan sedikit pun dari dalam hati kita. Karena jika hal itu terjadi, maka
itu adalah salah satu tanda adanya kesombongan yang ada dalam hati kita.
Karena
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ» قَالَ رَجُلٌ:
إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً،
قَالَ: «إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ،
وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan
masuk ke dalam surga seseorang yang di dalam hatinya ada setitik kesombongan.”
Lalu ada seorang laki-laki bertanya pada beliau, “Sesungguhnya manusia itu
menyukai baju yang indah dan sandal yang bagus.” Lalu beliau menjawab,
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak
kebenaran dan meremehkan manusia.”
Semoga Allah
Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kita taufik dan kekuatan untuk bisa
melakukan segala apa yang Dia perintahkan dan menjauhi segala apa yang Dia
larang. Sesungguhnya Allah Ta’ala-lah yang Maha Pemberi taufik dan tidak ada
daya dan kekuatan kecuali hanyalah milik Allah semata. Wallahu waliyyut
taufiq. Allahu A’lam Bis-Shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar