Sebagaimana dikutip Arab News belum lama
ini, Netanyahu menyebut Hamas sebagai “organisasi teror pembunuh” dan
mengatakan pada Rabu kemarin bahwa Eropa tampaknya tidak belajar apa-apa
dari Holocaust.
“Tampaknya terlalu banyak orang di Eropa
yang menodai enam juta orang Yahudi yang dibantai, dan tidak belajar
apa- apa darinya, ” demikian siaran pers dari kantornya yang mengutip
pernyataannya.
Sebelumnya, Hamas telah dimasukkan kedalam
daftar “teroris” Uni Eropa sebagai bagian dari langkah-langkah yang
lebih luas untuk melawan terorisme di belakang serangan 11 September
2001.
Pengadilan Uni Eropa pada Rabu kemarin
memerintahkan agar Hamas dihapus dari daftar “teroris” Uni Eropa untuk
alasan-alasan prosedural, tapi Uni Eropa mengatakan bahwa blok
negara-negara Eropa ini dapat mempertahankan pembekuan aset terhadap
para anggota Hamas untuk saat ini.
Keputusan mengeluarkan Hamas dari daftar
“teroris” itu muncul di tengah meningkatnya tekanan dari para anggota
parlemen negara-negara Eropa untuk mengakui negara Palestina, setelah
bertahun-tahun pembicaraan damai ‘israel’ Palestina mengalami kebuntuan.
Juga karena meningkatnya rasa frustrasi di Eropa terhadap pemerintah
‘israel’ setelah perang Gaza awal tahun ini.
Sementara itu juru bicara Hamas, Fawzi Barhum menyerukan agar keputusan itu diikuti dengan langkah-langkah lanjutan.
“Kami berterima kasih kepada pengadilan
Eropa atas keputusan positif itu, (dan itu mesti) diikuti dengan
langkah-langkah internasional untuk mengakhiri penindasan rakyat
Palestina,” katanya kepada AFP seperti dikutip Arab News.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar