Jumat, 12 Desember 2014

Mantab, Sabut Kelapa Bisa Diubah Jadi Rompi Anti Peluru!

Siapa sangka sabut kelapa bisa diubah menjadi piranti anti peluru, tapi di tangan dua siswa SMA di Semarang, Aristio Kevin Ardyaneira Pratama (16) dan M. Iqbal Fauzi (15) hal itu bisa terwujud. Sabut kelapa sendiri dipilih karena dinilai mempunyai daya tahan yang kuat.
Awalnya ingin buat helm anti peluru, tapi banyak kendala seperti harus membuat lengkungan, kemudian merekaberalih ke rompi anti-peluru. 
Mereka memilih sabut kelapa dengan pertimbangan daya kekuatan. Dasar itu didapat setelah melalui berbagai ujicoba. Mereka membuat beberapa prototipe. Pertama mereka menggunakan fiber, sabut kelapa, dan plat seng. Namun percobaan itu gagal, peluru dari anggota TNI masih bisa menembusnya.
“Sabut kelapa kami pakai karena saat ditarik-tarik ternyata kuat. Dulu masih ada sengnya, sekarang sudah tidak pakai. Kami juga pernah coba pakai kain celana jeans, tapi malah berat,” kata Kevin.
Untuk uji kualitas, dua remaja ini meminta bantuan TNI, Polisi, dan Perbakin. Empat kali mereka mengujicobanya dan gagal semua. Semua jenis peluru dari senjata organik, masih menembus. Hasil menjanjikan terlihat pada percobaan kelima dan keenam. Menggunakan peluru M-1911 kaliber 0.45 inchi ditembakkan dari jarak 3 meter, ternyata peluru tersebut mental.
“Ujicoba dengan senjata laras pendek. Kami masih akan menyempurnakan karena saat diujicoba dengan senjata laras panjang masih tembus. Tapi kelebihan rompi ini tidak bisa ditembus benda tajam,” ujar Iqbal.
Pada prototipe pertama, ketebalan rompi 2,5 cm dan berat 6 kg masih tembus peluru. Namun setelah melalui proses penyempurnaan, kini lapisan anti peluru dari sabut kelapa itu hanya setebal 1,35 cm dan berat 3 kg untuk dua lempeng di depan dan belakang rompi.
“Lapisannya zigzag, jadi fiber kemudian sabut kelapa dan fibber lagi, sabut kelapa lagi, sampai empat lapis direkat pakai resin. Lalu dipres dan dibiarkan seharian,” kata Kevin.
Kevin dan Iqbal berharap temuan yang mereka beri nama Stab-resistant and Ballistic Vest Made from Coconut Fiber itu bisa dikembangkan dan bisa menahan jenis peluru yang lebih berat. Terlebih lagi mereka ingin produk ini bisa dimanfaatkan TNI maupun Polri.
“Saya pikir kalau bisa diproduksi massal dengan harga yang murah, TNI dan Polri bersedia memanfaatkan produk anak bangsa ini,” tambah Iqbal.
Rompi anti peluru tersebut sudah diikutkan berbagai ajang perlombaaan. Di antaranya adalah 2nd International Science Project Olympiad (ISPrO) 2014 di Jakarta dan memperoleh medali perak, kemudian International Science Project Olimpiade yang juga meraih medali perak, lalu di ajang Karyacipta Teknologi Tepat Guna di Semarang menyabet juara dua.
Soal biaya produksi, Iqbal menyebutkan tidak terlalu mahal. “Untuk biaya produksinya sendiri cuma Rp 800 ribu,” tandasnya. Mau coba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar