Senin, 15 Desember 2014

Merahib, Faktor Banyaknya Pelecehan Seksual Gereja

Beginilah jika sebuah aturan agama bertentangan dengan kodrat Ilahi. Sebuah laporan yang dikeluarkan Dewan Penyembuhan dan Kebenaran Hukum Australia menyebutkan sejumlah pastor Katolik yang terlibat kekerasan seksual mengakui hidup selibat (merahib) adalah alasan utama mereka melakukan kekerasan seksual.
“Selibat wajib berkontribusi besar terhadap kekerasan dalam beberapa situasi,” demikian laporan setebal 40 halaman yang dikeluarkan dewan.
Selibat adalah hidup tak menikah seumur hidup bagi pastor Katolik. Laporan itu mendesak Katolik Roma berkomitmen untuk keadilan, transparasi, dan kasih hanya, serta memberikan kompensasi untuk korban.
PressTV melaporkan dewan juga mengecam pelecehan terhadap anak-anak yang dilakukan banyak pastor, dan sikap gereja yang menutup kasus demi kepentingan pembentukan.
“Lembaga gereja dan pemimpin mereka menutup mata selama beberapa dekade, secara naluriah atau sengaja,” demikian laporan itu. “Semua ini demi melindungi agama dan institusi, tapi mengabaikan anak-anak.”
Gereja Katolik Roma terpukul oleh berbagai skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak di sejumlah gereja Katolik di AS dan Eropal dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga dituduh menutupi pelecehan seksual anak-anak altar oleh para imam untuk melindungi pedofil dan reputasi mereka.
“Kita harus mengajukan pertanyaan apakah selibat dipertahankan ketika sebagian orang tidak tahan melakukannya,” ujar Francis Sullivan, kepala eksekutif dewan.
Menurut Sullivan, selibat tampaknya masih akan dipertahankan tapi gereja meningkatkan skrining calon imam. 
Menikah adalah kebutuhan dasar manusia. Jika menikah dianggap sebuah larangan yang harus dijauhi, padahal itu kebutuhan dasar, maka jangan heran jika perilaku seksual menyimpang akan terjadi di tubuh gereja. 
http://www.lasdipo.com/kabar/asia-tenggara/2014/12/15/merahib-faktor-banyaknya-pelecehan-seksual-gereja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar