Kamis, 26 Februari 2015

Islam Anjurkan Perbanyak Keturunan, Bukan Ber”KB”

Assalamu’alaikum ww pak ustadz,
Saya (40th) sedang menanti kelahiran anak ketiga. Karena pertimbangan medis, anak pertama (11th) dan anak kedua (4,5th) lahir lewat operasi caesar. Kelahiran anak ketiga diharuskan lewat operasi juga (insyaAllah dijadwalkan tanggal 5 Februari 2009). Saya mengidap hipertiroid.
Selama kehamilan, saya sempat berkonsultasi dengan 3 dokter kandungan. Karena sudah tiga kali melahirkan dengan operasi, ketiga dokter tersebut menganjurkan saya agar tidak (boleh) hamil lagi dan berKB. Salah satu cara berKB yang jadi bahan pertimbangan adalah dengan cara tubektomi atau lebih dikenal dengan istilah steril.
Hanya saya ragu dengan cara KB ini, karena pernah mendengar pendapat yang mengatakan tubektomi itu hukumnya haram tetapi ada juga pendapat yang mengatakan hukumnya boleh. Bagaimanakah sebenarnya pandangan agama dalam hal ini pak ustadz?
Terimakasih.
Waalaikumussalam Wr Wb
Syari’at yang hanif menganjurkan untuk melahirkan anak-anak dan memperbanyak keturunan sehingga Nabi Syua’ib mengingatkan kaumnya akan nikmat ini, firman Allah swt
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Artinya : “dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu.” (QS. Al A’raf : 86)
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Ma’qol bin Yasar bahwasanya Nabi saw bersabda,”Nikahilah wanita-wanita yang pencinta dan bisa beranak banyak. Sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya umatku dihadapan umat-umat lain.” (HR. Abu Daud yang dishohihkan oleh al Bani)
Menghentikan kehamilan secara permanen itu mempunyai dua keadaan :
1. Apabila hal itu dikarenakan sesuatu yang darurat seperti telah dinyatakan oleh dokter yang bisa dipercaya bahwa kehamilannya akan bedampak pada kematian ibu dan pengobatan terhadapnya sudah tidak mungkin lagi dan diputuskan bahwa penghentian kehamilan secara totral adalah solusi dari bahaya tersebut maka diperbolehkan saat itu untuk menghentikan kelahiran secara total.
2. Apabila hal itu bukan dikarenakan sesuatu yang darurat maka tidak disangsikan lagi bahwa perbuatan itu merupakan kejahatan dan dosa besar karena dia dianggap sebagai penganiayaan terhadap makhluk Allah tanpa suatu sebab, menghentikan keturunan yang begitu dicintai Nabi saw serta tidak bersyukur terhadap nikmat seorang anak yang dianugerahkan Allah kepada makhluknya.
Disebutkan didalam ‘al Inshof” ; dia berkata didalam “al Faiq”,”Tidak dibolehkan menghentikan kehamilan.” (1/383)
Lembaga Fiqih Islam dalam keputusannya no 39 (1/5) adalah sebagai berikut :
“Diharamkan memusnahkan kemampuan untuk melahirkan baik pada laki-laki maupun perempuan, yaitu apa yang dikenal dengan vasektomi atau tubektomi selama tidak ada sesuatu yang darurat menurut standar-standar islam…..
Dibolehkan pengaturan secara temporer dalam kelahiran dengan maksud menjarangkan kehamilan atau menghentikannya untuk beberapa waktu tertentu apabila kebutuhan yang dibenarkan syari’ah menuntut hal demikian sesuai dengan kesanggupan suami isteri melalui musyawarah dan keredhoan diantara keduanya dengan syarat tidak membawa kepada kemudharatan serta dengan cara yang disyariatkan dan tidak membahayakan bagi kehamilannya nanti.”
Kalau begitu, apabila penghentian kehamilan yang anda lakukan karena sesuatu yang darurat lagi mendesak maka tidak ada dosa bagi anda untuk melakukannya. Adapun bukan untuk sesuatu yang darurat maka anda telah jatuh kedalam yang haram maka anda harus bertaubat dengan taubat nashuha kepada Allah swt dan segera menghentikannya…
(sumber : www.islamqa.com)
-Ustadz Sigit Pranowo,Lc-
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bolehkah-berkb-dalam-islam.htm

Kegiatan Melamun Memperburuk Kondisi Mental

Studi terbaru dalam Journal of Gerontology: Psychological Sciences, memperlihatkan, melamun sembari berpikir masalah itu selesai dengan sendirinya, justru dapat membuat perasaan lebih buruk di hari berikutnya.
Para peneliti sampai pada kesimpulan ini, setelah mengamati 43 orang dewasa yang kebanyakan perempuan, berusia 60 dan 96 tahun.
Mereka lalu meminta para partisipan ini mengisi catatan harian selama sembilan hari. Catatan ini memuat riwayat perasaan, kesehatan fisik, stres yang mereka prediksi di masa depan, dan bagaimana cara mereka bersiap menghadapinya.
Para peneliti lalu mengkategorikan penyelesaian masalah dalam empat mekanisme koping, yakni aktif berpikir mengapa masalah terjadi, berpikir langkah-langkah yang dibutuhkan sebagai solusi masalah, diam saja, dan berbuat melamun sambil berpikir masalah akan selesai sendirinya.
Hasil penelitian memperlihatkan, perilaku orang-orang mengatasi stres berubah tergantung konteks stres yang dihadapinya.
“Temuan ini memberi tahu kita bahwa satu orang bisa menggunakan beberapa mekanisme koping dari waktu ke waktu,” kata asisten profesor psikologi dari North Carolina State University, Shevaun Neupert seperti dilansir LiveScience.
Di samping itu, hal yang tak kalah penting, hasil penelitian menunjukkan, partisipan yang melamun dan diam saat mengalami stres, berada dalam kondisi perasaan yang lebih buruk.
Mereka juga dilaporkan mengalami masalah kesehatan yang lebih banyak keesokan harinya.
Sementara itu, orang yang berpikir mengapa stres terjadi dan mencari solusi atas masalah, tampaknya tidak berpengaruh pada keburukan kondisi mental dan fisik di hari berikutnya.
Para peneliti menekankan, hasil studi ini merupakan temuan awal yang mengisyaratkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan strategi yang lebih baik dalam menghadapi masalah.
“Semakin kita mengerti apa yang sebenarnya terjadi, maka kita akan lebih baik membantu orang menangani stres yang muncul dalam hidup mereka,” pungkas Neupert, seperti dilansir LiveScience.*

Sabtu, 21 Februari 2015

Snowden: NSA Punya “Kunci” Untuk Sadap Seluruh SIM Card di Dunia

Lembaga sandi negara Amerika Serikat, NSA (national security agency) disebut memiliki kunci enkripsi dari “SIM card” yang diproduksi oleh pabrik kartu SIM terbesar di dunia. Selain AS, lembaga agen rahasia Inggris, GCHQ juga disebut memiliki kunci enkripsi yang sama.
Kabar tersebut muncul dari sebuah dokumen yang diberikan oleh whistleblower Edward Snowden kepada situs The Intercept, Kamis (19/2/2015). Seperti diketahui, Snowden adalah mantan karyawan kontrak NSA yang kini banyak membocorkan rahasia keamanan internet.
Menurut dokumen tersebut, dengan kunci enkripsi yang dimiliki, NSA dan GCHQ bisa melakukan penyadapan telepon tanpa terlebih dahulu membuat surat perintah, meminta izin dari perusahaan penyedia layanan komunikasi seluler, atau pihak pemerintah luar.
Pabrikan kartu SIM terbesar yang dimaksud dalam dokumen itu adalah Gemalto, yang memproduksi kartu SIM untuk operator-operator besar, seperti Verizon, AT&T, Sprint, T-Mobile dan sebagainya.
Dikutip KompasTekno dari Gizmodo, , kartu SIM buatan Gemalto tersebut juga dipakai oleh lebih dari 450 operator seluler di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Cara penyadapan
Dokumen tersebut juga menjelaskan dua cara yang sering digunakan oleh NSA dalam melakukan penyadapan, yaitu secara pasif dan aktif.
Cara pasif digunakan dengan antena untuk menangkap data. Walau perusahaan telekomunikasi menggunakan enkripsi di jaringan 3G, 4G dan LTE-nya, namun NSA telah memiliki kode dekripsi-nya, sehingga bisa mendengar pembicaraan telepon atau membaca pesan SMS yang dikirim.
Sementara penyadapan aktif disebut lebih berisiko, karena memaksa pihak penyadap untuk memblokir jaringan 3G dan 4G dan memaksa ponsel terhubung di jaringan 2G yang lebih rentan.
Dengan demikian, penyadap tidak perlu lagi melakukan dekripsi. Namun, tindakan tersebut juga akan menimbulkan kecurigaan bagi yang menyadari.
Karena itu, dengan memiliki kode dekripsi tersebut, maka NSA tidak perlu repot-repot memblokir jaringan 3G, 4G atau LTE.
Salah satu solusi mencegah penyadapan adalah dengan menggunakan software keamanan pihak ketiga dalam ponsel. Penambahan lapisan keamanan itu tidak bisa di-bypass oleh kode dekripsi, karena memiliki lapisan keamanan yang berbeda dari operator.
Menggunakan layanan e-mail, seperti milik Google atau Yahoo juga lebih aman, karena perusahaan-perusahaan internet besar tersebut menawarkan proteksi keamanan yang lebih dibanding keamanan telepon atau SMS dengan ponsel. Tapi apa iya Google dan Yahoo akan keuhkeuh menjaga “rahasia” jika yang meminta adalah Amerika?
http://www.lasdipo.com/teknologi/2015/02/20/snowden-nsa-punya-kunci-untuk-sadap-seluruh-sim-card-di-dunia.html

Jumat, 20 Februari 2015

Sunnah Rasul Saat Sang Suami Tercinta Harus Pulang Malam

Salah satu pesan Rasulullah sekaligus adab dalam bepergian adalah seorang laki-laki yang bepergian (safar) diperintahkan untuk tidak pulang mendatangi istrinya di malam hari. Mengapa?
Dalam kitab Al Ishabah, Ibnu Hajar Al Asqalani menceritakan asbabul wurud hadits yang melarang pulang safar di malam hari.
Diriwayatkan ada seorang sahabat bepergian (safar). Dan suatu malam, ia pulang ke Madinah dan langsung menemui istrinya. Betapa kaget dirinya, ternyata ada seseorang yang bertubuh tinggi besar tidur di samping istrinya. Ia langsung menghunus pedang dan berniat menebas orang itu. Alhamdulillah, sebelum melakukan hal tersebut shahabat itu terlebih dulu mencolek istrinya dengan pedang tersebut dan bertanya, “Siapa orang ini?”
“Ini Fulanah, si tukang sisir. Ia tadi mendandaniku dan karena terlambat pulang, ia menginap di sini,” jawab sang istri.
Alhamdulillah… hampir saja ia melakukan kesalahan fatal jika saja tidak bersabar dan langsung menebaskan pedangnya ke orang tersebut, yang ternyata adalah perempuan tukang sisir.
Paginya, usai shalat Subuh, sahabat ini menghadap Rasulullah dan menceritakan kisahnya semalam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
إِذَا دَخَلْتُمْ لَيْلاً فَلاَ يَأْتِيَنَّ أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ طُرُوقاً
“Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari” (HR. Ahmad)
Mengapa Rasulullah melarang seorang suami pulang safar menemui istrinya di malam hari? Dalam riwayat yang lain disebutkan alasannya.
إِذَا قَدِمَ أَحَدُكُمْ لَيْلاً فَلاَ يَأْتِيَنَّ أَهْلَهُ طُرُوقًا حَتَّى تَسْتَحِدَّ الْمُغِيبَةُ وَتَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ
“Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya” (HR. Muslim)
Inilah alasannya. Ketika ditinggal suaminya lama bepergian, lalu tiba-tiba suaminya datang di malam hari, dikhawatirkan istrinya tersebut tidak siap menyambutnya. Rambutnya masih acak-acakan. Bulu-bulu rahasianya mungkin juga tidak terawat dan baunya sangat tidak sedap.
Karenanya menurut para ulama, seorang suami makruh pulang dari bepergian secara tiba-tiba di malam hari, apalagi secara sembunyi-sembunyi. Kalaupun terpaksa pulang di malam hari, dianjurkan untuk menyampaikan kabar terlebih dulu.
Imam An-Nawawi ketika menjelaskan hadits ini dalam Syarah Shahih Muslim, beliau mengatakan bahwa larangan ini berlaku bagi yang bepergian lama dan datang mendadak tanpa pemberitahuan. Adapun musafir yang sudah memberitahu sebelumnya, maka tidak termasuk dalam larangan ini.
“Adapun jika safarnya dekat dan istrinya pun mengharapkan kedatangannya pada malam hari, ” terang beliau, “maka pulang malam pun boleh. Begitu pula jika telah ada informasi awal yang memberitahukan kedatangannya kepada istri dan keluarganya, hal ini pun tidak mengapa.”
Imam Asy Syaukani menjelaskan dalam Nailul Authar bahwa hikmah dilarangnya musafir mendatangi istri pada malam karena kemungkinan ia mendapati istrinya yang tak menyadari kedatangannya, sehingga ia tidak siap membersihkan diri dan bersolek.
Mengapa suami perlu memberitahukan kedatangan dan istri perlu menyambutnya dengan bersih dan rapi? Demikianlah Islam mengatur sesuai fitrah manusia. Suami istri yang berpekan-pekan terpisah oleh safar tentu merasakan kerinduan dan menantikan kehangatan kasih sayang antara keduanya.
Islam pun menyunnahkan untuk mensegerakan berhubungan sekembalinya suami dari safar. Tentu hal itu bisa berjalan dengan baik jika keduanya telah siap; bersih, harum, rapi.
Para sahabat dan shahabiyah sangat mengerti dengan sunnah ini. Itulah mengapa ketika Abu Thalhah pulang dari berjihad, Ummu Sulaim menyambutnya dengan hangat dan mengajaknya ke tempat tidur meskipun saat ini anaknya baru saja meninggal. Ummu Sulaim melupakan kesedihannya kehilangan putra dan tidak ingin suaminya terpikirkan kabar duka itu hingga kehilangan gairahnya. Justru karena kesabaran inilah, keesokan harinya Rasulullah mendoakan keberkahan bagi keduanya.
Bagaimana dengan zaman sekarang? Masih terlarangkan pulang malam dari bepergian, sementara terkadang kita dapat jadwal kendaraan (pesawat terbang atau kereta api) malam?
Di zaman dulu, memberikan kabar kedatangan tidak bisa secara tiba-tiba. Tetapi sekarang, semuanya menjadi mudah dengan adanya alat komunikasi (telepon atau HP). Kita bisa mengabarkan kepulangan kita melalui telepon, SMS, WhatsApp, BBM dan sejenisnya. Sehingga istri bisa bersiap-siap menyambut seperti sabda Rasulullah. Kendati demikian, pulang terlalu larut malam juga tidak baik karena bisa jadi istri telah tertidur atau tetangga terganggu dengan kedatangan kita.
Meskipun begitu dalam kondisi tertentu yang tidak memmungkinkan untuk memberi  tahu istri karena alasan yang lebih darurat maka itu di luar kondisi tersebut karena keadaan darurat.
Adapun untuk istri semoga Allah memudahkan Anda mempersiapkan yang terbaik bagi suami tercintamu sebagaimana sabda Nabi di atas.
Wallahu a’lam bish shawab.
http://www.lasdipo.com/bilik-muslimah/2015/02/18/sunnah-rasul-saat-sang-suami-tercinta-harus-pulang-malam.html

Menyampaikan Pendidikan Seks Secara Beradab

Masalah pergaulan bebas di negeri ini sudah sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Adegan percintaan begitu menjamur di televisi, koran, majalah,  buku bahkan komik.
Sinetron tentang kehidupan sekolah pun ceritanya hanya pacaran. Kalaupun ada adegan di kelas, pasti hanya sebentar dan langsung diakhiri dengan bel keluar. Setelah itu, ceritanya kembali ke soal asmara, saing-saingan, rebutan kekasih dan perkelahian.
Masalah pergaulan bebas bertambah dahsyat setidaknya dengan melihat beredarnya buku “Saatnya Aku Belajar Pacaran” benar-benar membuat kita harus mengelus dada.
Betapa tidak, buku yang ditulis Toge Apriliano itu benar-benar memalukan dan memilukan. Entah sadar atau tidak dengan konyol ia mempromosikan pergaluan bebas. Kaum muda diajak menerima perzinahan (Making Love) sebagai suatu hal yang wajar.
Buku ini tentu saja bukan buku pendidikan seks, tapi buku panduan melakukan seks bebas. Isinya bukan pendidikan melainkan perbudakan manusia untuk mengikuti hawa nafsu. Kaum muda diajak mengikuti nafsu birahinya sebebas-bebasnya tanpa ikatan yang suci. Prinsip aneh yang diajarkannya “yang penting siap dan suka sama suka”.
Islam memahami fitrah manusia yang memiliki syahwat biologis. Sebagai manusia normal tentu ada keinginan menyalurkannya. Masalahnya, bagaimanakah menyalurkan syahwat biologis itu? Sebagai agama yang sempurna Islam sudah mengatur semua urusan manusia. Termasuk urusan yang satu ini. Islam tidak membiarkan manusia meluapkan nafsunya sesuka hati tanpa aturan yang benar. Islam telah mengatur cara penyaluran syahwat biologis melalui ikatan yang sakral, yaitu pernikahan.
Banyak ayat al-Qur’an maupun Hadits mendorong kaum Muslimin untuk menikah.
 “Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja.” (QS al-Nisa:3).
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.” (QS al-Nuur:32). “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS al-Ruum:21).
Sementara di dalam hadits, Nabi secara eksplisit mengajak kaum muda untuk menikah.
“Hai kaum muda, barangsiapa diantara kalian ada yang mampu, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menjaga pandangan dan memelihara kehormatan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaknya ia berpuasa. Karena puasa itu akan menjadi temeng darinya dari perbuatan keji.” (HR Bukhari-Muslim).
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam memberi kabar gembira, bahwa menyalurkan syahwat sesuai tuntunan Islam juga berpahala.
Dalam satu riwayat sahabat bertanya Ya Rasulullah, apakah kami mendapat pahala dengan menyalurkan syahwat kami?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam  menjawab “Apakah kalian tidak memperhatikan, jika ia menyalurkan syahwatnya di tempat yang haram ia akan berdosa, maka demikianlah jika ia menyalurkannya di tempat yang halal ia akan mendapat pahala.” (HR Muslim).
Lalu bagaimana jika ia belum mampu menikah dan merasa berat untuk berpuasa? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam juga telah meberikan solusi ampuh terhadap masalah ini. Dalam satu riwayat diceritakan “Ada seorang  pemuda yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, kemudian ia berkata : “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina!” “Maka para shahabat pun menghampirinya dan memperingatinya : “Diam kamu! Jangan bicara seperti itu!” Kemudian Nabi berkata : “Dekatkan dia padaku”. Pemuda itupun mendekat kepada Nabi, kemudian duduk di dekat beliau. Kemudian Nabi bertanya kepada pemuda tersebut : “Apakah engkau suka kalau ibumu berzina?”Pemuda itu menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu” Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau ibu mereka berzina” Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau putrimu berzina?” Dia menjawab : “Demi Allah tidak ya Rasulullah! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu” Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau anak perempuan mereka berzina” Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudari perempuanmu berzina?”Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu” Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudari perempuan mereka berzina” Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ayahmu berzina?”Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu” Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ayah mereka berzina” Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ibumu berzina?” Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu” Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ibu mereka berzina” Kemudian Nabi meletakkan tangan beliau kepada si pemuda itu seraya mendo’akannya : “Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya” Setelah itupun si pemuda sama sekali tidak punya keinginan lagi untuk berzina.”(HR Ahmad)
Perhatikanlah, betapa indahnya pendidikan seks yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam. Beliau menyampaikan pendidikan seks dengan begitu jelas, tersusun rapi dan menjaga adab.
Tiga Solusi
Singkatnya, ada tiga solusi dari masalah penyaluran syahwat.
Pertama, menikah bagi yang sudah mampu. Kedua, berpuasa bagi yang belum mampu menikah. Ketiga, bagi yang belum mampu menikah dan merasa berat berpuasa hendaknya diajak dialog  agar berpikir dan hatinya tersentuh.
Tidak ada tawaran dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam untuk melakukan zina bagi mereka yang belum mampu menikah dan berpuasa.
Inilah sejatinya cara menyampaikan pendidikan seks dengan cara yang beradab. Manusia diperlakukan seperti manusia. Diberi solusi dari masalah secara manusiawi. Sebab selain punya kemaluan, manusia juga harus punya rasa malu. Bukan disamakan dengan binatang lalu diberi solusi seperti gaya hidup binatang.
Jangan juga diberi kesempatan untuk berbuat kejahatan. Ingat pesan Bang Napi, kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!. Wallâhu a’lam bis shawâb.*

Selasa, 10 Februari 2015

Imam Malik, Uswah dalam Toleransi Madzhab

IMAM MALIK BIN ANAS selaku mujtahid, lebih-lebih mujtahid mutlak yang merupakan sebutan bagi sejumlah orang yang memiliki derajat tertinggi dalam ijtihad pastilah memahami Al Qur`an dan As Sunnah lebih banyak daripada ulama yang tidak sampai pada derajat itu, lebih berhati-hati dalam berfatwa, serta telah mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki dalam berijtihad, hingga sampai bahwa pendapatnya paling dekat dengan kebenaran.
Namun meski demikian, Imam Malik enggan untuk memaksakan pendapatnya kepada mereka yang ternyata telah berpegang kepada selain madzhab beliau. Bahkan beliau menolak usulan tiga khalifah Abasiyah yang menginginkan agar madzhab ulama Madinah ini diterapkan di seluruh negeri Muslim dan malah menyarankan agar umat Islam tetap dibiarkan menganut madzhabnya masing-masing.
Permintaan Khalifah Abu Ja’far Al Manshur kepada Imam Malik
Sejumlah ulama telah mencatat percakapan antara ulama besar salaf ini dengan para khalifah mengenai parkara di atas. Ibnu Abi Hatim dalam muqadimah Al Jarh wa At Ta’dil (hal. 59) mencatat bahwa suatu saat Khalifah Abu Ja’far Al Manshur mengatakan kepada Imam Malik,”Aku benar-benar menginginkan agar ilmu ini hanya satu saja, maka aku tulis ilmu itu kepada para pemimpin pasukan lantas dan para hakim lantas mereka menerapkannya. Barang siapa menolak maka aku penggal lehernya!”
Imam Malik pun menjawab,”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dulu berada di tengah umat ini, dan mengirim pasukan serta beliau sendiri keluar untuk berperang dan tidak banyak negeri yang dibebaskan sampai Allah Azza wa Jalla memanggil beliau. Kemudian setelah beliau, Abu Bakr Radhiyallahu’anhu melanjutkan dan tidak terbebaskan banyak negeri. Kemudian selanjutnya Umar Radhiyallahu’anhu melanjutkan, hingga terbebaskanlah banyak negeri melalui tangannya. Sebagai akibatnya, maka Umar mengirim para sahabat Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasallam sebagai guru. Dan secara berkesinambungan diambillah ilmu dari mereka oleh ulama besar dari ulama besar hingga saat ini. Jika engkau pergi untuk mengubah mereka dari apa-apa yang mereka ketahui menuju hal-hal yang tidak mereka kenal, maka mereka akan menilai hal itu sebagai kekufuran. Akan tetapi biarkanlah penduduk setiap negeri berpijak kepada ilmu yang ada pada mereka. Ambillah ilmu ini untuk dirimu sendiri”
Khalifah Abu Ja’far Al Manshur pun menjawab,”Perkataan Anda tidaklah salah. Tulislah ilmu ini untuk Muhammad”, yakni putranya Al Mahdi yang akan menjadi khalifah setelahnya.
Dalam riwayat Ibnu Sa’d dari gurunya Al Wakidi, bahwa ketika Abu Ja’far Al Manshur melakukan haji, ia mengundang Imam Malik. Dalam kesempatan itu, Abu Ja’far Al Manshur menyampaikan,”Aku telah bertekad untuk memerintahkan dengan kitabmu ini- yakni Al Muwaththa’-, lalu engkau salin, kemudian aku mengirimnya ke setiap negeri kaum Muslimin satu naskah dan aku memerintahkan mereka untuk menerapkannya serta tidak berpaling kepada selainnya, lalu mereka meninggalkan ilmu baru selainnya. Sesungguhnya aku berpendapat bahwa ilmu yang murni adalah adalah riwayat Madinah dan ilmu mereka”.
Imam Malik pun menjawab,”Wahai Amirul Mukminin, janganlah Anda lakukan hal itu. Sesunggunya telah sampai terlebih dahulu kepada mereka pendapat-pendapat, mereka menyimak hadits-hadits, mereka juga meriwayatkan periwayatan. Dan setiap kaum mengambil dari apa yang datang terlebih dahulu kepada mereka dan mereka mengamalkannya. Serta dengan ilmu itu, mereka hina dengan perselisihan manusia dan selainnya. Dan jika Anda jauhkan mereka dari apa yang mereka yakini, maka hal itu cukup memberatkan. Maka biarkan manusia bersama dengan apa yang mereka pijak dan apa yang dipilih oleh setiap negeri untuk mereka masing-masing”. (Thabaqat Ibnu Sa’d, hal. 440)
Al Wakidi dikenal dhaif dalam hadits, namun dalam periwayatan sejarah para ulama menerima periwayatnnya.
Permintaan Khalifah Al Mahdi kepada Imam Malik
Dalam Tartib Al Madarik juga disebutkan dialog, kali ini antara Imam Malik dengan Khalifah Al Mahdi. Al Mahdi berkata,”Wahai Abu Abdullah, tulislah sebuah kitab yang aku bawa umat ini kepadanya”.
Imam Malik pun menjawab,”Adapun negeri Maghrib, engkau telah dicukupkan olehnya. Adapun Syam, terdapat Al Auza’i, sedangkan penduduk Iraq, mereka adalah ahlul Iraq” (Tartib Al Madarik, 1/193)
Hal itu disebabkan karena banyak murid Imam Malik yang berada di Mahgrib, sedangkan di Syam ada Imam Al Auza’i, maka tidak perlu mendesak madzhab mereka serta membiarkan setiap negeri dengan madzhab yang dianut. Kisah yang sama dicatat Imam Adz Dzhabi dalam Siyar A’lam An Nubala 8/78)
Permintaan Khalifah Ar Rasyid kepada Imam Malik
Al Hafidz Abu Nu’aim dalam Hilyah Al Auliya (6/322)meriwayatkan bahwa Imam Malik bermusyawarah dan Ar Rasyid dalam tiga perkara, salah satunya adalah usulan untuk menempelkan Al Muwaththa dan membawa manusia sesuai dengan apa yang di dalamnya. Maka Imam Malik pun menjawab,”Sesungguhnya sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berselisih dalam masalah furu’, dan mereka menyebar di seluruh penjuru, dan semuanya bagi diri mereka sendiri adalah perkara yang benar”.
Kisah ini sanadnya hasan menurut Imam Adz Dzhabi, namun beliau berpendapat bahwa kisah terjadi antara Al Mahdi dengan Imam Malik, bukan Ar Rasyid.
Sedangkan Al Hafidz Al Khatib Al Baghdadi dalam Ar Ruwat ‘an Malik menyebutkan bahwa Ar Rasyid menyampaikan,”Wahai Abu Abdullah, kita tulis kitab-kitab ini dan kita sebar ke seluruh penjuru negeri Islam untuk membawa umat kepadanya!”
Imam Malik pun menjawab,”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ikhtilaf umat adalah rahmat dari Allah atas umat ini, semuanya mengikuti apa yang benar menurut mereka, semuanya di atas hidayah, semuanya menginginkan Allah”. (lihat, Kasyf Al Khafa’, 1/65)
Dalam Hilyah Al Auliya disebutkan periwayatan yang sama, namun antara Imam Malik dan Al Makmun,  dan riwayat ini dikritik oleh Qadhi Iyadh dalam Tartib Al Madarik (1/209), karena Imam Malik tidak mengalami masa Al Makmun dan wafat sebelumnya sedangkan riwayat yang shahih adalah dialog antara Imam Malik dan Ar Rasyid.
Sedangan Al Muhaddits Muhammad Awwamah berpendapat bahwa tidak ada masalah adanya permintaan berulang-ulang dari Abu Ja’far, kemudian anaknya Al Mahdi lalu Ar Rasyid karena hal itu memang memungkinkan.
Dan yang paling penting dari seluruh periwayatan ini adalah kesamaaan pernyataan mengenai penolakan Imam Malik terhadap usulan untuk membawa seluruh umat Islam kepada madzhab beliau dan membiarkan agar umat Islam tetap berada dalam madzhab yang mereka anut.
Apa yang disampaikan oleh Imam Malik merupakan tauladan bagi semua umat Islam dalam  merespon perbedaan madzhab fiqih dengan sikap yang sangat bijaksana. Semoga kita bisa mengikutinya.

Ulama Enggan Duduk Sejajar dengan Guru

SALMAH BIN ASHIM suatu saat ingin menyimak kitab Al Adad dari Khalaf, Salmah pun mengutarakan niatan itu dan Khalaf memintanya untuk datang.
Saat Salmah bin Ashim datang, Khalaf memintanya untuk duduk di atas. Namun Salmah mengatakan,”Aku tidak akan duduk, kecuali di bawah, ini adalah hak dari belajar”.
Khalaf pun menyampaikan kepada Salmah bin Ashim,”Ahmad bin Hanbal telah datang kepadaku untuk menyimak hadits Abu Awanah. Aku berusaha untuk memintanya duduk di atas, namun ia menolak lalu mengatakan,’Aku tidak duduk kecuali di bawah, kita diperintahkan untuk tawadhu kepada siapa yang kita belajar kepadanya’”. (Al Jami’ Akhlak Ar Rawi wa Adab As Sami’, hal. 88)

Orangtua Harus Proaktif Awasi Gadget Anak

M Yamin, direktur eksekutif yayasan penyaring situs negatif Nawala meminta orangtua untuk proakif dalam mengawasi gadget yang dipakai oleh anak untuk menghindarkan mereka dari peluang terkena kejahatan seksual.
“Ada aplikasi yang sebenarnya tidak berbahaya tapi menjadi sebaliknya karena penggunanya,” kata Yamin di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta, Selasa dikutip Antara.
Dia mencontohkan terdapat aplikasi media sosial (medsos) seperti Whisper dan Secret yang bisa berbahaya jika digunakan oleh orang tidak bertanggungjawab.
“Aplikasi ini berbasis lokasi yang dapat memberikan informasi siapa saja orang disekitarnya. Seorang penjahat seksual bisa saja membuat pancingan tertentu sampai ada interaksi dan terjadilah pertemuan. Jika anak tidak tahu dan tertipu bisa saja dia menjadi korban,” kata dia.
Tidak ketinggalan, situs pertemanan seperi Facebook (FB) juga dapat berbahaya jika pengguna internet menyalahgunakannya. Seorang pengguna bisa saja menggunakan FB untuk mendapatkan teman kencan atau perbuatan negatif lainnya.
Kemudahan penggunaan medsos di gadget justru bisa berbalik menjadi kemudahan penjahat seksual melancarkan aksinya. Jadi gadget yang didukung internet bisa saja menjadi bahaya bagi anak.
“Orangtua harus tahu setidaknya pola-pola dari aplikasi. Kalau mereka tidak tahu maka anak bisa saja tertipu dan jadi korban. Atau hal yang umum, gadget bisa digunakan anak mengakses situs porno dan materi-materi dewasa lainnya,” kata dia.
Dia mengatakan langkah pencegahan terhadap materi gadget yang tidak ramah anak adalah dengan tidak memberikan gadget atau dengan langkah lain, yaitu upaya orangtua untuk memahami karakteristik gadget.
Nawala sendiri mencatat pornografi menjadi kategori teratas yang diblokir oleh situs pemfilter itu selain materi kekerasan, penipuan, judi dan konten negatif lainnya.
Menurut Yamin, pihaknya mencatat 647.622 situs pornografi telah ditapis oleh Nawala. Diyakininya jumlah situs akan terus meningkat.*

Brigade 77, Pasukan Siluman Inggris Pengontrol Media

Jangan kira militer tak melek medsos, Inggris ternyata memiliki pasukan khusus medsos untuk kepentingan perang. Brigade 77 bentukan Inggris menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai amunisi perang mereka . Lalu bagaimana mereka menggunakan media sosial tersebut ?
“Perang media sosial” telah pula diantisipasi oleh militer Israel dan Amerika Serikat (AS). Dengan Brigade 77, militer Inggris akan mengkomandoi brigade ini di pangkalan Hermitage yang terdiri sekitar 1.500 tentara yang memiliki kemampuan khusus operasi-operasi psikologi.
Mereka dipilih dari pelbagai unit militer. Tugas mereka memantau berita 24/7 serta media sosial seperti Facebook dan Twitter. Tugas utama pasukan ini untuk mengendalikan opini di perbincangan topik tertentu di media sosial.
Tidak sembarang pasukan militer bisa bergabung ke unit khusus ini. Mereka wajib memiliki kemampuan jurnalistik dan akrab dengan media sosial. Pembentukan pasukan khusus social media ini turut dipicu dari pengalaman militer Inggris saat beroperasi di Afghanistan.
Selain itu, mereka juga telah melakukan pembelajaran dari Propaganda yang telah dilakukan ISIS, meski  militer Israel yakni IDF juga sudah menggunakannya jauh-jauh hari. Bahkan, mereka menjadi pelopor program militer yang melibatkan media sosial. IDF beroperasi sejak penyerbuan Gaza pada 2008-2009. Prajurit IDF aktif di 30 media sosial.
IDF dalam melakukan operasi mereka menggunakan setidaknya enam bahasa. Hal ini memungkinkan mereka terlibat dengan pendengar meskipun sulit dijangkau.
Humm… nampaknya media sosial tidak bisa dipandang sebelah mata dalam pembentukan opini masyarakat, karena perang  bisa terjadi di mana saja, termasuk di dunia maya untuk penggalangan opini massa.
http://www.lasdipo.com/teknologi/2015/02/04/brigade-77-pasukan-siluman-inggris-pengontrol-media.html

Jurnalis Investigasi AS: Kasus Talangsari Adalah Pembunuhan Masal Oleh Hendropriyono

Allan Nairn seorang jurnalis Investigasi menyebut bahwa tragedi Talangsari yang mengakibatkan ratusan kaum muslimin terbunuh dikomandoi oleh AM Hendropriyono.
Jurnalis asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa hasil penyelidikan Komnas HAM dan beberapa saksi mata menugukuhkan bahwa yang terjadi di Talangsari merupakan murni pembunuhan.
“Memang telah terjadi pelanggaran HAM berat dan juga bahwa pasukan yang melakukan itu adalah pasukan Hendropriyono. Dalam wawancara dengan saya, Hendro mengaku bahwa hari itu dia yang punya komando. Dia yang menyuruh pasukannya menyerang orang Talangsari,” papar Allan pada Selasa (10/2/2015).
Laporan dari Komnas HAM juga menyatakan bahwa pasukan Hendro lah yang menyerang dan membakar rumah penduduk di Talangsari.
“Kalau bicara dengan saksi mata dan kalau baca laporan dari Komnas HAM terlihat bahwa kelompok Hendro menyerang, tembak orang dan bakar rumah orang Talangsari. Itu memang pembunuhan massal,” tambahnya.
Namun Allan menyayangkan sikap pemerintah yang belum berani menyelesaikan kasus ini. Padahal Hendro sendiri pernah mengaku dirinya siap diadili atas kasusnya tersebut.
Peristiwa Talangsari adalah insiden pembunuhan pada tahun 1989 yang terjadi antara jamaah pengajian Warsidi dengan aparat militer Korem 043 Garuda Hitam yang dipimpin AM Hendropriyono  di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabutapen Lampung Timur.
Dampak dari penyerangan tersebut menurut Paguyuban Keluarga Korban Talangsari (PK2TL), korban berjumlah lebih dari 200-an orang. Selain itu ratusan rumah dibakar habis oleh militer.
Sampai kini peristiwa itu tidak jelas pengusutannya, para pelaku tidak diadili justru yang terjadi malah dilindungi dan terkesan ditutupi oleh Presiden RI.
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/02/10/jurnalis-investigasi-kasus-talangsari-adalah-pembunuhan-masal-oleh-hendropriyono.html

Hati-hati, Ada Malware di Google Play Store Android

Malware jenis baru ditemukan dan menginfeksi jutaan smartphone di seluruh dunia. Malware ini kabarnya muncul pada aplikasi populer melalui Google Play Store.
Dilansir Trustedreviews, Kamis (5/2/2015), Avast, salah satu perusahaan software antivirus mengungkap informasi tersebut. Menurut perusahaan, malware ini menyebar di jutaan smartphone di sejumlah negara di dunia.
Salah satu aplikasi yang terinfeksi ialah permainan kartu yang bernama Durak. Aplikasi game tersebut tercatat sudah terunduh sebanyak 5-10 juta kali.
Saat pengguna meng-install aplikasi yang terinfeksi, ponsel Android pengguna menunjukkan perilaku normal selama 30 hari. Setelah 30 hari, maka malware mulai bekerja mengganggu pengguna melalui smartphone yang terinfeksi tersebut.
Pengguna akan diserbu dengan iklan setiap waktu saat membuka ponsel. Aplikasi tersebut akan memperingatkan pengguna terkait problem keamanan dan menyebut ponsel Anda sudah kadaluarsa.
Dalam kondisi tersebut, pengguna ditawarkan sebuah tombol untuk membantu memperbaiki masalah pada ponsel. Bila pengguna mengikuti tawaran itu, maka pengguna dibawa ke software berbahaya pada toko aplikasi palsu. Malware akan dapat mengirimkan pesan SMS premium atau mengoleksi data penting pengguna.
http://www.lasdipo.com/teknologi/2015/02/08/hati-hati-ada-malware-di-google-play-store-android.html

Ahok Berkicau, PLN: Kalo Listrik Gak Dimatikan Warga Sekampung Bisa Kesetrum !

Gubernur DKI Jakarta, Ahok menuduh PLN sebagai salah satu biang keladi terjadinya banjir di Jakarta pada awal tahun 2015 ini. Ahok menilai dipadamkannya listrik itu berakibat dengan macetnya pompa penyedot air hingga terjadilah banjir.
PLN yang tidak ingin disalahkan karena banjir itu, akhirnya menjawab kritikan Ahok.
“Itu daerah banjir, di situ ada pompa, ini kan satu jaringan. Kalau kemarin kita tidak matikan itu (listrik), sekampung kesetrum,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN (Persero) di  Jakarta pada hari Selasa (10/2/2015).
Sofyan mengunkapkan bahwa PLN tentu lebih mengutamakan keselamatan warga daripada hal yang lainnya.
“Saya pilih selamatkan dulu penduduk. Matikan listriknya, kena ke pompa,” ujarnya.
Sofyan meminta warga Pluit bersabar karena langkah ini dilakukan untuk kepentingan yang lebih luas. Ke depan, Sofyan berjanji hal yang sama tidak akan terulang kembali. Pasalnya, saat ini jalur listrik ke pompa sudah dipindahkan.
“Sudah ganti jalurnya sekarang, nggak akan mati lagi. Kecuali genset-nya mati, kecuali kalau nggak dipakai pompanya. Musim kering kan nggak boleh mati pompanya. Begitu, Bos,” paparnya menyindir Ahok.
Seharusnya Walikota Jakarta menyadari bahwa banjir yang melanda Ibukota adalah akibat kurang maksimalnya Pemerintah dalam menanggulangi banjir dan bukan menyalahkan pihak lain seolah sumber masalah bukan pada dirinya, lalu apa gunanya pemimpin ?
 http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/02/10/ahok-berkicau-pln-kalo-listrik-gak-dimatikan-warga-sekampung-bisa-kesetrum.html

Ahok Bilang Banjir Karena Sabotase, FAKTA: Ahok Ngaco Habis!

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mengecam Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pernyataannya bahwa adanya sabotase sehingga ibu kota ini kebanjiran.
“Itu gubernur Ahok asal ngomong ya. Wong hujan, drainase perawatannya jelek dan terjadi banjir di istana kok dibilang ada sabotase. Ngaco habis,” katanya di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Ia mengatakan, sekarang ibu kota sudah dikepung dengan banjir sehingga perlu Gubernur Ahok mengawasi dan memeriksa benar kerja anak buahnya. Apa mereka sudah kerja benar untuk perbaiki kondisi buruk Jakarta?
“Sekarang sudah banjir dimana-mana di Jakarta, apa Ahok mau bilang ada sabotase upaya pemakzulan presiden dan gubernur? Jakarta kota paling berbahaya dan paling macet di dunia, apa karena sabotase juga?,” ujarnya, sebagaimana lasdipo.com kutip dari inilah.
Menurut dia, kalau memang Jakarta ini masih banjir terus sebaiknya Ahok diganti saja jadi gubernur. Sebab, Ahok seenaknya bicara soal banjir dibilang sabotase.
“Coba cari di dunia lain kota yang lebih bagus dari Jakarta, ada gak? Sudah enggak usah banyak bicara, perbaiki drainase secara baik. Urus drainase saja enggak bisa,” tandasnya.
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/02/10/ahok-bilang-banjir-karena-sabotase-fakta-ahok-ngaco-habis.html

Senin, 09 Februari 2015

Mempertajam Otak Dapat Menangkal Demensia

Usia tua sering dikaitkan dengan kepikunan, namun ada sejumlah individu tertentu berusia di atas 80 tahun yang berhasil mempertahankan memori dengan akurat secara luar biasa. Tim ilmuwan menunjukkan, otak mereka yang unik bisa mendorong strategi untuk menangkal demensia.
Disebut Cognitive SuperAgers, para lansia ini memiliki karakteristik otak yang tidak biasa, mencakup wilayah kortikal lebih tebal. Dalam arti memiliki sejumlah neorun substansial –disebut von Economo — terkait dengan kecerdasan sosial tinggi dan kusut lebih sedikit.
Kekusutan, menurut Asosiasi Alzheimer berbasis di AS, terbentuk di dalam sel-sel saraf otak. Kondisi ini bisa mengganggu proses pengiriman pesan, dan merupakan penanda utama dari penyakit Alzheimer.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience, tim peneliti meneliti otak post-mortem dari 31 SuperAgers dengan menggunakan teknolgi magnetic resonance imaging (MRI).
Korteks SuperAgers lebih tebal dibandingkan dengan 21 peserta lansia lainnya yang memiliki kinerja kognitif normal. Korteks SuperAgers juga lebih besar dibanding 18 lansia berusia 50 dan 60 tahun.
Korteks anterior cingulate berhubungan secara tidak langsung dengan memori yang mempengaruhi fungsi eksekutif, resolusi konflik, motivasi, dan ketekunan.
Lima dari otak SuperAgers memiliki kekusutan sekitar 87 persen lebih sedikit dibanding rekan-rekan mereka dan 92 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang mulai mengalami proses kerusakan.
Neuron para SuperAgers von Economo memiliki sekitar 3-5 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
“Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap SuperAgers dengan kapasitas memori yang tidak sebagaimana biasa, memungkinkan kami menemukan strategi membantu pertumbuhan secara normal populasi para lansia yang dapat mempertahankan fungsi kognitif, serta menemukan petunjuk terapi masa depan guna mengobati demensia tertentu,” kata peneliti Tamar Gefen, kandidat doktor neuropsikologi klinis di Feinberg, sebagaimana dilansir AFP.*

Tiga Cara Menanamkan Akidah pada Anak-Anak Kita

Sebagai seorang Muslim, tentu tidak ada panduan yang lebih diutamakan dalam mengambil keputusan selain Al-Qur’an.
Hal ini penting, mengingat Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang absolut benar. Mengikutinya secara totalitas berarti menyiapkan diri dan keluarga dalam kebahagiaan. Dan, menolaknya, berarti menjerumuskan dir dan keluarga dalam kesengsaraan.
Oleh karena itu, mau bagaimanapun dunia ini diwarnai oleh hasil karya cipta manusia, seorang Muslim tidak akan pernah bergeser dari menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Islam, yakni Al-Qur’an dan Sunnah. Termasuk dalam hal menentukan prioritas dalam mendidik anak.
Dalam masalah pendidikan, Islam meletakkan pendidikan akidah di atas segala-galanya. Dan, itulah yang Allah tekankan dengan menggambarkan betapa getolnya Nabi Ya’kub dalam masalah ini. Sampai ketika anak-anaknya pun dewasa, pertanyaan beliau adalah masalah akidah.
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” (QS. Al-Baqarah [2]: 133).
Dalam tafsirnya, Ibn Katsir menjelaskan bahwa kewajiban orangtua adalah memberi wasiat kepada anak-anaknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah semata.
Hal ini memberikan petunjuk penting bahwa kewajiban utama orangtua terhadap anak-anaknya adalah tertanamnya akidah dalam sanubarinya, sehingga tidak ada yang disembah melainkan Allah Ta’ala semata.
Lantas, bagaimana cara kita menanamkan pendidikan akidah pada anak di zaman seperti sekarang ini?
Pertama, dekatkan mereka dengan kisah-kisah atau cerita yang mengesakan Allah Ta’ala.
Terkait hal ini para orangtua sebenarnya tidak perlu bingung atau kehabisan bahan dalam mengulas masalah cerita atau kisah. Karena, Al-Qur’an sendiri memiliki banyak kisah inspiratif yang semuanya menanamkan nilai ketauhidan.
Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana kita sebagai orangtua memahami kisah atau cerita yang ada di dalam Al-Qur’an. Jika kita sebagai orangtua ternyata tidak memahami, maka meningkatkan intensitas atau frekuensi membaca Al-Qur’an sembari memahami maknanya menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.
Kalaupun dengan cara membaca ternyata masih belum bisa. Kita bisa menyiasatinya dengan membeli buku-buku kisah dalam Al-Qur’an. Jadi, orangtua jangan pernah membelikan anak-anaknya buku cerita, novel atau kisah apapun yang tidak mengandung nilai akidah. Lebih-lebih yang mengandung unsur mitos dan pluralisme-liberalisme.
Mengapa demikian? Orangtua mesti sadar bahwa anak-anak kita saat ini adalah target dari upaya sekulerisme peradaban Barat. Untuk itu, sejak dini, anak-anak kita sudah harus memiliki kekuatan akidah sesuai dengan daya nalar dan psikologis mereka.
Oleh karena itu, tahapan dalam menguatkan akidah anak harus benar-benar kita utamakan. KH. Zainuddin MZ berpesan dalam salah satu pencerahannya, “Didik mereka dengan jiwa tauhid yang mengkristal di dalam batinnya, meresap sampai ke tulang sumsumnya, yang tidak akan sampaipun nyawa berpisah dari badannya, akidah itu tidak akan terpisah dari hatinya. Bahkan dia sanggup dengan tegar berkata, ‘Lebih baik saya melarat karena mempertahankan iman dari pada hidup mewah dengan menjual akidah.”
Kedua, ajak anak mengaktualisasikan akidah dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah langkah di atas, selanjutnya tugas kita sebagai orangtua adalah mengajak mereka untuk mengaktualisasikan akidah dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila anak kita belum baligh, maka aktualisasi akidah ini bisa dilakukan dengan mengajak anak ikut mendirikan sholat. Sesekali kita kenalkan dengan masjid, majelis taklim, dan sebisa mungkin ajak mereka untuk senantiasa mendengar bacaan Al-Qur’an dari lisan kedua orangtuanya.
Apakah tidak boleh dengan murottal melalui alat elektronik? Jika tujuan kita adalah mengajak, maka keteladanan jauh lebih efektif.
Adapun kala anak kita sudah baligh maka orangtua harus tegas dalam masalah akidah ini. Jika anak sudah berusia 10 tahun dan enggan mendirikan sholat, maka memberi hukuman dengan memukul sekalipun, itu dibolehkan.
Apabila anak kita perempuan, maka mewajibkan mereka berjilbab menjadi satu keniscayaan. Dan, itu adalah bagian dari aktualiasi akidah.
Dengan demikian, sejatinya tugas orangtua dalam masalah akidah ini benar-benar tidak mudah. Sebab selain mengajak, orangtua juga harus senantiasa melakukan kontrol akidah anak-anaknya. Terlebih pengaruh budaya saat ini, seringkali menggelincirkan kaum remaja pada praktik kehidupan yang mendangkalkan akidah.
Ketiga, mendorong anak-anak untuk serius dalam menuntut ilmu dengan berguru pada orang yang kita anggap bisa membantu membentuk frame berpikir islami pada anak.
Orangtua tidak boleh merasa cukup dengan hanya menyekolahkan anak. Sebab akidah ini tidak bisa diwakilkan kepada sekolah atau universitas. Untuk itu, orangtua mesti memiliki kesungguhan luar biasa dalam hal ini.
Dengan cara apa? Di antaranya adalah dengan mencarikan guru yang bisa menyelamatkan dan menguatkan akidah mereka.
Dorong anak-anak kita untuk bersilaturrahim, berkunjung ke pengasuh pesantren agar belajar, diskusi atau sharing masalah akidah. Dorong mereka untuk mendatangi majelis-majelis ilmu yang diisi oleh guru, ustadz, ulama atau pun figur publik Muslim yang terbukti sangat baik dalam menguatkan akidah anak.
Mengapa kita sebagai orangtua merasa ringan mengeluarkan biaya untuk kursus ini, kursus itu, sementara untuk akidah yang super penting, bahkan untuk masalah surga dan neraka kita sendiri, kita sebagai orangtua justru tidak mempedulikannya.
Semoga uraian sederhana ini, membantu para orangtua untuk kembali pada orientasi pendidikan Islam yang sesungguhnya. Karena hidup ini bukan semata dunia, tetapi juga akhirat. Maka jangan abaikan masalah yang sangat menentukan dan diperhatikan super serius oleh para Nabi dan Rasul. Wallahu a’lam.*

Ayo Bunuh Cicak, Karena Berpahala

assalamu’alaikum wr wb….
ustad yg semoga slalu dirahmati Allah,saya ada perkara yg msh belum faham tentang hadist kalo membunuh cicak dgn satu kali pukulan,dapat pahala 100 kebaikan,dst.
yang ingin saya tanyakan,apakah hadist di atas memang sahih,atau tidak??
dan tolong dijelaskan peristiwa apa yang melatar belakanginya.
bukankah cicak juga makhluk Allah juga???
kenapa kalo kita membunuh cicak,malah dpt pahala??
mohon dijawab,agar kalau ada orang yg non muslim tanya,saya bisa menjelaskan dengan benar,dan supaya tidak ada perdebatan yg bisa menimbulkan sesuatu terhadap diri saya,dan saudara2 saya yg juga belum tau seperti saya.
sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
wassalamu’alaikum wr wb…
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara al jafary yang dimuliakan Allah swt
Didalam shahih Muslim, Sunan Abu Daud dan Jami’ at Tirmidzi dari Abu Hurairoh berkata : Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa membunuh cecak maka pada awal pukulannya baginya ini dan itu satu kebaikan. Barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan kedua maka baginya ini dan itu satu kebaikan yang berbeda dengan yang pertama. Jika dia membunuhnya pada pukulan ketiga maka baginya ini dan itu kebaikan yang berbeda dengan yang kedua.
Didalam shahih Muslim disebutkan : Barangsiapa yang membunuh cecak pada satu kali pukulan maka baginya seratus kebaikan. Dan jika pada pukulan kedua maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang pertama), dan jika pada pukulan ketiga maka baginya (kebaikan) berbeda dengan itu (yang kedua).
Didalam “al Mu’jam al Ausath” milik Thabrani dari hadits Aisyah berkata,”Aku mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang membunuh cecak maka Allah akan menghapuskan tujuh kesalahan atasnya.”
Ibnu Majah meriwayatkan didalam “Sunan” nya dari Saibah Maulah al Fakih bin al Mughiroh bahwa dirinya menemui Aisyah dan melihat di rumahnya terdapat sebuah tombak yang tergeletak. Dia pun bertanya kepada Aisyah,”Wahai Ibu kaum mukminin apa yang engkau lakukan dengan tombak ini?” Aisyah menjawab,”Kami baru saja membunuh cecak-cecak. Sesungguhnya Nabi saw pernah memberitahu kami bahwa tatkala Ibrahim as dilemparkan ke dalam api tak satu pun binatang di bumi saat itu kecuali dia akan memadamkannya kecuali cecak yang meniup-niupkan apinya. Maka Rasulullah saw memerintahkan untuk membunuhnya.” Kitab “az Zawaid” menyebutkan bahwa hadits Aisyah ini shahih dan orang-orangnya bisa dipercaya.
Namun demikian bukan berarti setiap kali kita mendapatkan cecak harus dibunuh dikarenakan perintah didalam hadits tersebut bukanlah sebuah kewajiban akan tetapi disunnahkan membunuh setiap cecak yang membahayakan.
Imam Suyuthi menyebutkan didalam “al Asbah an Nazhoir” bahwa Binatang-binatang itu terbagi menjadi empat macam :
1. Binatang yang didalamnya terdapat manfaat dan tidak berbahaya maka ia tidak boleh dibunuh.
2. Binatang yang mengandung bahaya didalamnya dan tidak bermanfaat maka dianjurkan untuk dibunuh seperti : ular dan binatang-binatang yang berbahaya.
3. Binatang yang mengandung manfaat didalamnya dari satu sisi namun berbahaya dari sisi lainnya, seperti : burung elang maka tidak dianjurkan dan tidak pula dimakruhkan untuk membunuhnya.
4. Binatang yang tidak mengandung manfaat didalamnya dan tidak pula berbahaya, seperti : ulat, serangga sejenis kumbang maka tidaklah diharamkan dan tidak pula dianjurkan untuk membunuhnya. (Al Asbah an Nazoir juz II hal 336)
Jadi apabila memang cecak yang ada di sekitar kita itu membahayakan manusia atau meracuni makanan maka dibolehkan bagi kita untuk membunuh cecak tersebut.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukum-membunuh-cicak.htm

Sabtu, 07 Februari 2015

Ora Mikir! Jakarta Kota Macet Sedunia, Jokowi Malah Ingin Perbanyak Mobil

Dalam kunjungannya ke Malaysia kemarin, Jokowi menyempatkan diri untuk berkunjung ke produsen pembuat mobil nasional Malaysia Proton. Kepada Proton, Jokowi mengutarakan keinginannya agar perusahaan itu mau bergandengan tangan dengan perusahaan Indonesia untuk membuat mobil proyek nasional Indonesia. Kontan, keputusan Jokowi ini mengundang banyak kecaman. Bahkan Sofyan Wanandi, Ketua KADIN yang juga sekondan Jokowi, menyebutnya sebagai berlebihan.
Bukan apa-apa, yang pertama mengapa Jokowi menggandeng Proton, perusahaan Malaysia yang sudah mau bangkrut? Bukannya membesarkan Esemka yang dulu ketika kampanye digadang-gadang sebagai mobil nasional.
Kedua, keinginan itu diutarakan pada momentum yang sangat kurang tepat mengingat Jakarta baru saja dinobatkan sebagai kota paling macet sedunia. Seharusnya Jokowi memikirkan agar kemacetan di ibukota negara yang sangat merugikan semuanya ini bisa terurai, misalnya dengan memperluas infrastruktur jalan raya, mengurangi pertambahan jumlah kendaraan roda dua dan empat di jalan raya dengan berbagai regulasi seperti pajak progresif yang data kendaraannya addressed-based bukan owner-based (karena yang belakangan ini mudah diakali), menata ulang moda transportasi massal menjadi lebih nyaman dan aman, dan sebagainya.
“Mobil nasional sekarang ini tidak menjadi prioritas bangsa. Prioritas bangsa adalah memperbaiki sistem transportasi publik, bukan membantu perusahaan yang mau bangkrut,” kecam Nico Harjanto dari Populi Center di Jakarta, (7/2).
Pertanyaannya adalah, punyakah Jokowi cetak biru atau rencana strategis apa yang harus dilakukan buat memakmurkan negara dan bangsa ini selama masa kekuasaannya? Mengapa semua yang dilakukan Jokowi terkesan ujug-ujug, bagaikan supir bajaj, metromini, dan mikrolet, yang mau kemana saja hanya dia dan Tuhan yang tahu?
http://www.eramuslim.com/berita/ora-mikir-jakarta-kota-macet-sedunia-jokowi-malah-ingin-perbanyak-mobil.htm

Keadaan Ruh dan Jasad ketika dalam Kubur

Assalamu’alaikum Ust, Pertanyaan saya: ketika seseorang meninggal dunia berarti rohnya sudah dicabut oleh Allah sedangkan alam kubur atau alam barzah adalam alam ke empat di mana seseorang akan berada di sana untuk menunggu alam akhirat tiba. Bagaimana keadaan seseorang yang dalam kuburan itu? apakah rohnya yang sudah dicabut akan dikembalikan ke jasad yang sudah di dalam kuburan itu sehingga ia kembali utuh seperti waktu ia hidup dan menunggu hari kiamat?  Bagaimana juga keadaan seseorang yang sudah dalam kuburan itu ketika menjawab pertanyaan dari malaikat? apakah malaikat bertanya kepada jasad yg sudah dikubur itu saja atau rohnya sudah dipasang lagi ketika malaikat mau bertanya padahal saat kita meninggal kan roh kita sudah dicabut. minta penjelasannya.Trimakasih sebelumnya.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Marhamah yang dirahmati Allah swt
Didalam hadits yang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi permukaan bumi.’
Beliau saw bersabda,’Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka menjawab,’Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’ sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di ‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungguhnya darinyalah Aku ciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.’
Beliau bersabda,’Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’ Orang (yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada keluarga dan hartaku.’
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a… aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’ Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR. Ahmad)
Hadits diatas menjelaskan tentang keadaan ruh seseorang saat berpisah dari jasadnya pada saat sakaratul maut. Kemudahan saat itu dialami oleh seorang yang beriman sementara kesulitan yang luar biasa dialami oleh seorang yang kafir.
Hadits itu pun menjelaskan bahwa ruh yang dibawa menuju langit setelah terlepas dari jasadnya kemudian dikembalikan lagi ke jasadnya di bumi untuk merasakan fitnah kubur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dua malaikat tentang siapa tuhannya, nabi-Nya dan agamanya.
Seorang yang beriman diberikan kemudahan didalam menjawab pertanyaan itu, sebagaimana janji Allah swt kepadanya, firman-Nya :
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاء
Artinya : “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27)
Sebaliknya dengan keadaan seorang yang kafir, ia tidak sanggup menjawab semua pertanyaan tersebut dikarenakan kekufurannya.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa hadits itu memberikan pengetahuan bahwa ruh tetap ada setelah berpisah dari badannya berbeda dengan orang-orang sesat dari kalangan ahli kalam. Ruh itu juga naik (ke langit) dan turun (darinya) berbeda dengan orang-orang sesat dari kalangan ahli ilsafat. Serta ruh dikembalikan ke badan lalu orang yang meninggal itu akan ditanya maka ia akan mendapatkan nikmat atau adzab sebagaimana pertanyaan yang diajukan oleh malaikat penanya. Didalam kubur itu amal shaleh atau buruknya akan mendatanginya dengan suatu bentuk yang baik atau buruk.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/apakah-allah-mengembalikan-roh-kepada-jasadnya.htm

Syahidkah Pelaku Bom Bunuh Diri di Bumi Jihad ?

assalamualaikum
ustadz yg saya hormati dan mudah2an sll dalam lindungan Allah ta’ala
saya senang sekali dan selalu membuka situs ini…dari berbagai isi yg ada sangat indah dan bs menjadi tambahan ilmu buat saya…
saya ada pertanyaan ini ustadz….
1.bagaimana hukum bom bunuh diri?apa ia menyimpang dr ajaran ISlam?dan apakah ia bs dikatakan syahid?saya pernah membca bhw syahid itu ada syahid dunia syahid akhirat dan syahid dunia akhirat…….kalu tidak salah sy membc ini dibab jihad…lalu apa ia termasuk syahid dunia?akhirat?dunia akhirta?
2.perihal hasan albanna….saya pernah mendengar ocehan dr temen saya ttg beliau…katanya pemikiran beliau itu bahaya! itu betul atau tidak sh ustadz?lalu apa benar ada bid’ah yg diajarkan oleh hasan albanna ini?rasanya ada juga yg tidak senang dengan beliau entah karena pemikirannya yg gimana atau ajarannya?saya tidak bgt mengerti?
mohon ustadz membantu menjawabnya?
syukron ala ihtimamikum ala suali hazda….wa arju min ijaabatikum ya ustadz fillah….
Waalaikumussalam Wr Wb
Bom Syahid
Masih banyak dari kaum muslimin yang menganggap apa yang dilakukan para mujahidin  di bumi jihad adalah bom bunuh diri. Sungguh pemahaman keliru yang berhasil dimasukkan oleh media-media barat kedalam fikiran-fikiran umat ini demi melemahkan semangat perlawanan para mujahidin di bumi jihad  dan memberikan image yang buruk terhadap perjuangan mereka dikalangan umat manusia di dunia.
Memang secara lahiriyah adanya kesamaan antara bom bunuh diri dengan apa yang dilakukan mujahidin di bumi jihad ,  akan tetapi terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduanya, yaitu pada niat para pelakunya. Niat seorang yang melakukan bom bunuh diri adalah adanya keputusasaan didalam kehidupannya dengan menyelesaikan hidupnya dikarenakan adanya kegagalan terhadap suatu urusan tertentu. Sedangkan niat yang ada didalam diri para mujahidin  adalah demi keagungan dan kejayaan islam, kehormatan dan harga diri kaum muslimin, mempertahankan bumi kaum muslimin dan memenangkan islam dari penghinaan yang dilakukan orang-orang musuh Allah.
Dengan demikian apa yang dilakukan para mujahidin di bumi jihad  adalah sebuah upaya mencari mati syahid dijalan Allah swt, sabda Nabi saw yang diriwayatkan dari Umar bin Khattob bahwa Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya amal perbuatan tergantung dari niatnya, dan bagi setiap orang hanyalah apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhori Muslim).
Firman Allah swt :
إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111)
Syeikh Yusuf Al Qaradhawi mengatakan bahwa apa yang dilakukan para mujahidin di bumi Jihad adalah upaya jihad di jalan Allah yang terbesar dan ini merupakan upaya menakuti musuh Allah yang disyariatkan, sebagaimana firman Allah swt :
وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ
Artinya : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.” (QS. Al Anfal : 60)
Diantara dalil yang digunakan al Qaradhawi adalah apa yang diungkapkan al JAsshosh al Hanafi didalam kitabnya “Ahkamul Qur’an” dalam menafsirkan friman Allah swt :
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqoroh : 195)
Diriwayatkan dari Aswad bin Imrom berkata,”Bahwa kami memerangi Konstantinopel dan diantara kami terdapat Abdurrahman bin al Walid sementara pasukan Romawi berada dibalik benteng kota. dan seorang mujahid mencoba masuk menemui musuh dan seketika itu kaum muslimin mengatakan,’tahan…tahan…! tidak ada tuhan selain Allah, sungguh orang ini telah menjatuhkan dirinya kedalam kebinasaan! Maka Abu Ayyub pun berkata,’Sesungguhnya ayat itu turun kepada kami kaum Anshor tatkala Allah menolong nabi-Nya dan memenangkan agama-Nya, islam. Lalu kami pun mengatakan,’Mari kita jaga dan pelihara harta kita.’ Kemudian turunlah firman Allah ““Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqoroh : 195)”
Manjatuhkan diri didalam kebinasaan adalah menyibukkan diri dalam memelihara harta dan meniggalkan jihad.. Abu Imron mengatakan bahwa Abu Ayyub adalah seorang sahabat yang senantiasa ikut berjihad di jalan Allah hingga dia dimakamkan di Konstantinopel. Abu Ayyub memberitahu bahwa yang dimaksud dengan menjatuhkan diri dalam kebinasaan adalah meninggalkan jihad dan dalam hal inilah ayat itu diturunkan. Riwayat yang sama juga berasal dari Ibnu Abbas, Hudzaifah, al Hasan, Qatadah, Mujahid dan adh Dhahak.
Al Qurthubi al Maliki didalam tafsirnya mengatakan bahwa para ulama telah berbeda pendapat tentang seorang laki-laki yang masuk sendirian kedalam kerumunan musuh dalam suatu peperangan maka al Qasim bin al Muhirah, al Qasim bin Muhammad dan Abdul Malik dari ulama kami (maszhab Maliki) mengatakan bahwa tidak mengapa seorang sendirian masuk kedalam kerumunan musuh jika dirinya memiliki kekuatan dengan niat yang ikhlas karena Allah. Dan jika dia tidak memiliki kekuatan maka hal itu adalah menjatuhkan diri dalam kebinasaan.
Imam ar Razi asy Syafi’i mengatakan didalam tafsirnya bahwa makna dari “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” adalah janganlah kamu masuk menemui musuhmu sementara kamu tidak berharap mafaatnya, dan jika kamu melakukan hal itu maka kamu telah membunuh dirimu sendiri dan ini tidaklah dihalalkan. Dan diwajibkan untuk masuk menemui kerumunan musuh jika dia berkeinginan kuat untuk mengalahkan musuh walaupun dia takut terbunuh sedangkan jika ia sudah putus asa dari mengalahkan mereka dan adanya kemungkinan besar dirinya akan terbunuh maka hendaklah dia tidak memaksa masuk ketengah-tengah mereka, pendapat ini berasal dari Baro bin ‘Azib.
Syeikhul Islam Ibnu Tamiyah mengatakan didalam fatwanya yang terkenal tentang peperangan dengan pasukan Tartar yang berargumentasi dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari kisah al Ukhdud. Didalamnya disebutkan seorang remaja yang memerintahkan agar dirinya dibunuh demi kemenangan agamanya,”Dia meminta kepada mereka agar menghujamkannya dengan anak panah maka mereka pun mengatakan,’Bismillah, demi Robb (Tuhan) laki-laki ini.” Beliau pun mengatakan bahwa karena inilah para ulama dari madzhab yang empat membolehkan seorang mujahid yang masuk ketengah-tengah barisan pasukan kafir walaupun dirinya meyakini bahwa dia akan terbunuh jika didalamnya terdapat kemaslahatan bagi kaum muslimin. (www.islamonline.net)
Apa yang dilakukan para mujahidin di bumi Jihad  ini bisa dikategorikan sebagai syahid dunia akherat karena mereka melakukan amaliyah istisyhadiyah (mencari kematian syahid) di medan pertempuran melawan musuh-musuh Allah swt dan kaum muslimin demi kejayaan agama-Nya.
Imam Hasan Al Banna
Tentang siapa Imam Al Banna maka anda bisa membacanya didalam jawaban saya sebelumnya yang berjudul “Hukum Membaca Al Ma’surat”
Adapun adanya sebagian orang yang menganggap bahwa beliau banyak melakukan bid’ah didalam menyebarkan gerakannya maka hal ini sudah ditegaskan langsung oleh beliau didalam Ushul ‘Isyrin (20 Prinsip Gerakan) pada prinsip yang kesebelas dari rukun Faham, yaitu : “Setiap bid’ah didalam agama Allah yang tidak ada dasarnya—walau orang-orang menganggapnya itu baik dengan hawa nafsu mereka baik dengan menambah atau menguranginya—adalah sesat dan harus diperangi dan dihilangkan dengan cara yang paling baik dengan tidak menimbulkan sesuatu yang lebih jelek darinya.”
Bisa jadi mereka yang menganggap bahwa Hasan Al Banna adalah pelaku bid’ah dikarenakan beliau pernah bersentuhan dengan salah satu tarekat tasawuf terlebih lagi dengan ungkapannya bahwa “Kami adalah da’wah salafiyah dan tasawuf murni” atau mungkin karena tulisan Syeikh Said Hawwa dalam kitabnya “Tarbiyatuna al Ruhiyah” mengenai Thariqat Rifa’iyah.
Syeikh Mustafa Masyhur, salah seorang mursyid gerakan da’wah ini, mengatakan bahwa Imam Hasan Al Banna menghadapi persoalan tasawwuf dan tarekat sufiyah dengan kebijaksanaan seorang da’i dan cara seorang dokter yang mengobati. Beliau mengetahui kondisi dan situasi yang dialami kaum muslimin dan menjadi sebab munculnya tarekat-tarekat sufiyah, terutama pada masa pemerintahan Fatimiyah dan sesudahnya, kemudian bagaimana imperialisme dan para penguasa yang represif disamping sedikitnya ulama—ikut membantu tersebarnya tarekat, kerusakan, bid’ah dan khurafat dengan tujuan merusak islam dan memalingkan kaum muslimin dari islam yang benar yang menggerakkan kaum muslimin untuk menentang penjajahan dan kezhaliman penguasa.
Demikianlah generasi demi generasi tumbuh dengan suatu keyakinan akan perlunya tarekat sufiyah bahwa ia adalah islam yang benar.
Imam Al Banna melihat bahwa mereka semua adalah medan da’wah yang harus dihadapi dan tidak boleh kita “ledakkan” dengan membangun dinding-dinding pemisah antara kita dengan mereka. Tetapi penanganannya memerlukan kebijaksanaan dan kesabaran agar kita dapat menuntun mereka dan menghapuskan pemahaman-pemahaman mereka yang keliru serta menjelaskan berbagai pelanggaran yang nyata-nyata bertentangan dengan syariat terutama menyangkut aqidah, ibadah dan adat. Agar tujuan ini dapat tercapai maka ikhwan harus memiliki hubungan baik dengan semua tarekat tersebut. Tetapi ini tidak berarti bahwa ikhwan mendukung dan mengakui kebid’ahan dan pelanggaran syariat yang ada.
Mungkin orang-orang selain ikhwan ada yang menggunakan cara-cara yang kasar dengan “menyerang” mereka atau kadang-kadang sampai mengkafirkan dan memfasiqkannya. Tetapi ikhwan tidak dapat menerima cara seperti itu dalam menghadapi mereka. Cara yang terbaik ialah berusaha dengan tekun untuk membongkar fikiran-fikiran kesalahan-kesalahan yang keliru selama berabad-abad tersebut dalam suatu suasana hubungan baik.
Tentang ungkapan “tasawuf murni” yang diucakan oleh Imam Al Banna tersebut, tidak berarti bahwa ikhwan adalah tarekat sufiyah. Tetapi ungkapan itu dimaksudkan untuk mengungkapkan perhatian ikhwan terhadap aspek pembinaan spiritual bagi anggota jama’ah, mengingat pentingnya aspek ini dalam mempersiapkan pembela-pembela aqidah. Sebab tazkiyat ar ruh (pensucian jiwa) adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh kaum sufi, tetapi kemudian telah terjadi perubahan besar dan jauh dari tujuan semula. (Fiqih Da’wah jilid II hal 248)
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bom-bunuh-diri-dan-hasan-albana.htm

KMP Dituding Setir Jokowi Sejak Dilantik Jadi Presiden

Akademisi Universitas Parahyangan sebut Jokowi distir kekuatan politik di luar pemerintahan. dirinya menyebut KMP berada di balik itu semua.
Akademisi Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf menyebut KMP (Koalisi Mega Paloh) inilah yang sangat mempengaruhi hampir seluruh kebijakan Presiden Jokowi.
“Sebut saja KMP (Koalisi Mega Paloh). Dengan modal sosial, ekonomi dan politik yang besar, dampaknya punya peluang mengatur seseorang, termasuk presiden. Bahkan sampai ke aparat hukum,” tegas Asep kepada RMOL  saat diwawancarai di kampus Pascasarjana Universitas Parahyangan Bandung, sabtu (31/1).
Menurut dia, Jokowi memang punya modal kekuasaan, tapi tidak punya modal sosial, ekonomi, politik.
“Tapi Megawati yang punya power struktur di partai, uang, pengaruh dan wibawa ke masyarakat,” tukasnya.
Ada-ada saja akademisi Bandung ini, tapi memang benar, politik Indonesia itu carut marut tak karuan. Saling tumpang tindih tak beraturan.
http://www.lasdipo.com/clekit/2015/02/05/kmp-dituding-setir-jokowi-sejak-dilantik-jadi-presiden.html

Waspada, Babi Menginvasi Kehidupan Kita [3]

Berikut daftar penggunaan bagian-bagian tubuh babi dalam berbagai macam produk:
  1. Ujicoba senjata kimia: karena kesamaan jaringan kulit /daging babi dengan manusia.
  2. Eskrim: gelatin mencegah kristalisasi gula dan memperlambat proses pencairan.
  3. Pupuk: dibuat dari bulu babi yang diproses.
  4. Mentega rendah lemak: gelatin digunakan untuk memperbaiki teksturnya.
  5. Bir: gelatin digunakan untuk mencerahkan warna minuman agar tidak keruh.
  6. Pelembut pakaian: asam lemak dari tulangnya memberi warna
  7. Kuas cat: dibuat dari bulu babi.
  8. Jus buah: gelatin membuat warnanya tampak cerah.
  9. Shampo: asam lemak dari tulang digunakan untuk membuat penampilannya terlihat seperti mutiara.
  10. Lilin: asam lemak dari tulang memperkeras bahan lilin (wax) dan meningkatkan titik lumernya.
  11. Roti: protein dari bulu babi digunakan untuk melembutkan adonan.
  12. Peluru: gelatin dari tulang digunakan untuk mempermudah proses pemasukan bubuk mesiu ke dalam cangkang peluru.
  13. Tablet obat: gelatin digunakan untuk pembungkusnya agar lebih keras.
  14. Bubuk pembersih / deterjen: asam lemak dari tulang, digunakan untuk mengeraskan serbuknya.
  15. Cat: asam lemak dari tulang digunakan untuk meningkatkan efek kilaunya.
  16. Tamborin: dibuat dari kantung kemih babi.
  17. Minuman anggur: gelatin menyerap elemen keruh sehingga membuat cairannya bening
  18. Kertas: gelatin dari tulang digunakan untuk meningkatkan kekakuan dan mengurangi kelembaban.
  19. Heparin: digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, diambil dari lendir yang ada di usus babi.
  20. Sabun: asam lemak dari tulang digunakan untuk memperkeras dan memberi warna sabun.
  21. Gabus: gelatin tulang digunakan untuk merekatkannya.
  22. Insulin: diambil dari pankreas babi, karena hampir mirip dengan struktur kimia dalam tubuh manusia.
  23. Yogurt: kalsium dari tulang babi ditambahkan ke dalam proses pembuatan yogurt.
  24. Rokok: hemoglobin dari darah babi digunakan dalam pembuatan filter rokok yang diharapkan bisa mengurangi efek kimia yang masuk kedalam tubuh perokok.
  25. Negatif film: gelatin tulang babi digunakan sebagai zat perekat pada lembaran film.
  26. Makanan anjing: hemoglobin darah babi digunakan sebagai zat pewarna merah.
  27. Terapi fotodinamik: hemoglobin digunakan dalam obat untuk merawat retina mata. Obat itu diaktifkan dengan menembakkan sinar laser ke dalam mata.
  28. Pelembab: menggunakan asam lemak tulang babi.
  29. Camilan anjing: moncongnya digoreng.
  30. Krayon: asam lemak digunakan untuk mengeraskannya.
  31. Sepatu/tas: lem tulang babi digunakan untuk meningkatkan tekstur dan kualitas kulit (hewan apapun). Di samping itu banyak juga sepatu yang terbuat dari kulit babi (bisa dilihat dari corak bintik pada kulit)
  32. Rem kereta: abu tulang babi digunakan dalam proses produksinya.
  33. Pasta gigi: glycerin babi digunakan utuk membentuk tekstur pastanya.
  34. Lem transparan: lem sangat kuat yang digunakan dalam industri perkayuan, diturunkan dari kolagen babi.
  35. Masker wajah: kolagen untuk menghilangkan kerut.
  36. Energi alternatif: bagian-bagian sampah yang tersisa digunakan sebagai bahan bakar untuk listrik.
  37. Energy bar: kolagen yang diproses merupakan sumber protein yang murah untuk para binaragawan atau mereka yang ingin membentuk tubuhnya.
  38. Keju krim: gelatin menjadikannya stabil.
  39. Whipped cream: gelatin memperbaiki teksturnya.
  40. Permen: gelatin babi digunakan untuk bahan perekat dan pembuat gel, dan memastikan bahwa adonan permen mencapai tekstur tertentu. Sering digunakan untuk pembuatan jenis permen liquorice, permen kenyal dan permen karet.
Bagi Muslim, orang vegetarian, Yahudi, dan orang-orang lain yang berharap bisa menghindari produk terbuat dari bahan babi, berita tentang penggunaan babi yang begitu luas bukanlah sebuah berita bagus. Kerja rumit yang harus dilewati oleh produsen makanan global dan proses industri seakan memastikan bahwa hampir tidak mungkin menghindari babi sama sekali.
Namun, bagi seorang Muslim ada kunci yang selalu harus diingat, yaitu bahwa yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, di antara keduanya ada yang samar-samar atau syubhat. Maka barangsiapa yang menjaga diri dari perkara yang syubhat, berarti ia telah selamat.*