Kamis, 26 April 2018

Rizki-ku Ada di Langit, Bukan di Tempat Kerja !

Sumber Gambar : Google
Hatim Al Ashom, ulama besar muslimin, teladan kesederhanaan dan tawakal.
Hatim suatu hari berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi utk menuntut ilmu.
Istri dan putri putrinya keberatan. Krn siapa yg akan memberi mereka makan.
Salah satu dari putri-putri itu berusia 10 tahun dan hapal Al Quran.
Dia menenangkan semua: Biarkan beliau pergi. Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!
Hatim pun pergi
Hari itu berlalu, malam datang menjelang…
Mereka mulai lapar. Tapi tdk ada makanan. Semua mulai memandang protes kepada putri 10 tahun yg tlh mendorong kepergian ayah mereka.
Putri hapal Al Quran itu kembali meyakinkan mereka: Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rizki dan Tidak Pernah mati!
Dlm suasana spt itu, pintu rumah mereka diketuk. Pintu dibuka. Terlihat para penunggang kuda. Mereka bertanya: Adakah air di rumah kalian?
Penghuni rumah menjawab: Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air.
Air dihidangkan. Menghilangkan dahaga mereka.
Pemimpin penunggang kuda itu pun bertanya: Rumah siapa ini?
Penghuni rumah menjawab: Hatim al Ashom.
Penunggang kuda terkejut: Hatim ulama besar muslimin…..
Penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kpd para pengikutnya: Siapa yg mencintai saya, lakukan spt yg saya lakukan.
Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yg berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, krn banyaknya kantong-kantong uang. Mereka kemudian pergi.
Tahukah antum, siapa pemimpin penunggang kuda itu…?
Ternyata Abu Ja’far Al Manshur, amirul mukminin.
Kini giliran putri 10 thn yg telah hapal Al Quran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memberikan pelajaran aqidah yg sangat mahal sambil menangis:
JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YG MEMANDANG KITA ADALAH AL KHOLIQ!
***
Terimakasih nak, kau telah menyengat kami yg dominasi kegelisahannya hanya urusan dunia.
Hingga lupa ada Al Hayyu Ar Rozzaq
Hingga lupa jaminan Nya: dan di LANGIT lah RIZKI kalian…
Bukan di pekerjaan…bukan di kebun…bukan di toko…tapi DI LANGIT!
Hingga kami lupa tugas besar akhirat
اللهم لا تجعل الدنيا أكبر همنا
Duhai Allah, jangan Kau jadikan dunia sebagai kegundahan terbesar kami….
Budi Ashari, Lc
-Madrasah Al Fatih-
Barokallahu fiikum….
sumber:
 https://www.eramuslim.com/oase-iman/rizki-ku-ada-di-langit-bukan-di-tempat-kerja.htm#.WuK61n8uDcc

Rabu, 04 April 2018

Ketika Iblis Membentangkan Sajadah

Sumber gambar : google image
Jumat, siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum’at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan.
Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk dan masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air. Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah.
“Hai, Blis!”, panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu.
Iblis merasa terusik, “Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!” jawab Iblis ketus.
“Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci. Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!” Kiai mencoba mengusir.
“Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru.”
Kiai tercenung.
“Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu.”
“Dengan apa?”
“Dengan sajadah!”
“Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?”
“Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar!”
“Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis?”
“Bukan itu saja Kiai…”
“Lalu?”
“Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar”
“Untuk apa?”
“Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang kau pimpin, Kiai! Selain itu, saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ saya bisa ikut membentangkan sajadah.”
Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara satu lagi sajadahnya lebih kecil. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.
Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
“Nah, lihat itu Kiai!” Iblis memulai dialog lagi. “Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka.”
Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf. Sang Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya.
Pemilik sajadah lebar, ruku’. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa.
Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat.
Pada saat sholat wajib, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka ia akan meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.
Pemilik sajadah lebar, diindentikkan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi subordinat dari orang yang berkuasa.
Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.

“Astaghfirullahal adziiiim,” ujar sang Kiai pelan.
Sumber:https://www.eramuslim.com/oase-iman/ketika-iblis-membentangkan-sajadah.htm#.WsVn2n8uDcc

Membandingkan any video converter, freemake dan hd converter factory 2


Yang ketiga adalah hd wonderfox. Video pengkonversi ini mempunyai fitur yang lumayan banyak. Tapi bila dibandingkan dengan any video converter, maka software ini masih kalah.

Tampilan hd converter factory
Berbagai format yang didukung
 Meskipun software ini mendukung penggunaan gpu untuk mempercepat proses konversi video tapi, kenyataannya software ini hanya memaksimalkan penggunaan prosesor.



Meskipun hanya mengandalkan prosesor saat mengkonversi video tetapi prosesnya lebih cepat daripada any video converter, akan tetapi lebih lambat dari freemake.
Kekurangan software ini jika sudah terlanjur mengklik tombol run, proses konversi tidak bisa dijeda hanya bisa dibatalkan tidak seperti any video converter dan freemake.

Membandingkan any video converter, freemake video converter dan hd converter factory 1


Ada banyak converter video yang tersedia untuk OS windows, mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Mulai dari yang sekedar untuk mengokonversi video menjadi video dengan format lain sampai ada fitur untuk mengkonversi video jadi audio hingga membuat slide show dan burning dvd.
Saya pernah menggunakan beberapa software pengkonversi video gratis, diantaranya hand brake, any video converter, freemake video converter dan hd converter factory. Yang akan saya bahas kali ini adalah any video converter, freemake dan hd converter factory.
Yang pertama adalah any video converter. Software ini mendukung banyak format, bahkan menurut saya paling banyak diantara dua video converter lainnya. Kelebihan lainnya sofware ini sekaligus bisa dipakai sebagai audio converter. Bahkan juga dipakai sebagai downloader video dari situs seperti youtube d.l.l.

Tampilan any video converter
 Software ini juga mendukung hardware acceleration yang memanfaatkan gpu untuk mempercepat proses konversi video.



Selain itu software ini juga mendukung burn DVD.

 Yang berikutnya adalah freemake video converter. Sofware ini tidak terlalu banyak menyediakan fitur seperti any video converter. Tapi kelebihan software ini yaitu memaksimalkan penggunaan gpu dan minim penggunaan prosesor, sehingga komputer tidak terlalu panas saat menggunakan software ini untuk mengkonversi video.

Saat dipakai untuk mengkonversi film yang sama, penggunaan prosesor pada software ini lebih rendah daripada any video converter. Dan prosesnya juga lebih cepat dari any video converter.
 Kekurangan sofware ini adanya watermark pada video hasil konversi. Watermark berada di awal video, pertengahan video dan akhir video.
Watermark pada awal video


Watermark pada pertengahan video
Watermark pada akhir video
 .