Anggota Biro Politik Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP),
Kayid Gul, berpendapat bahwa keputusan pelaksanaan Pemilu dini parlemen
Israel ”Knesset” merupakan akibat dari krisis yang menumpuk pada
pemerintah Netanyahu dan salah satu dampak dari kegagalan agresi
Zionis-Israel ke Jalur Gaza.
Gul mengatakan bahwa hasil Pemilu Zionis-Israel mendatang, yang
diperkirakan akan menambah pengaruh kekuatan-kekuatan kelompok kanan
radikal Zionis di pemerintahan baru, tidak akan mengeluarkan entitas
Zionis dari krisis mereka, demikian dikutip PIC.
Bahkan sebaliknya, lanjut Gul, hasil pemilu mendatang akan
memperdalam krisis ini melalui kebijakan-kebijakan rasis yang semakin
mengungkap lebih banyak lagi tabiat dan karakter entitas Zionis dan
mengungkap klaim-klaimnya keberadaannya sebagai oase demokrasi.
Gul meminta perluasan solidaritas dan dukungan terhadap hak-hak
rakyat Palestina yang sudah mulai mengejawantah dalam
pengakuan-pengakuan yang terus bertambah terhadap Negara Palestina dari
sejumlah bangsa, parlemen dan pemerintah di dunia.
Selasa lalu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu melakukan
perubahan pemerintahan dengan memecat dua menteri senior, mengusulkan
pembubaran Knesset (parlemen Israel) dan menjadwalkan Pemilu dini pada 17 Maret, dua tahun lebih cepat daripada agenda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar