Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut
mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimbun tanah, ia tak
sempat mengambilnya.
Setelah
upacara pemakaman selesai dan semua orang yang melayat sudah pulang,
Fulan menggali kembali kuburan kakaknya untuk mengambil kantung uangnya
yang tertimbun.
Betapa terkejutnya Fulan, dari liang kubur kakak perempuannya itu
keluar api menyala. Dengan cepat Fulan menimbun kembali kuburan itu, ia
mengurungkan niatnya mengambil kantung uang miliknya.
Bergegas ia pulang ke rumah dan dengan menangis ia menemui ibunya.
“Ibu apa yang telah diperbuat kakak perempuanku, hingga terjadi demikian?” tanya Fulan kepada ibunya.
“Apa yang terjadi, anakku? ”
“Ketika aku menggali kubur kakak untuk mengambil kantung uangku yang
terjatuh, keluarlah api dari liang kuburnya,” kata Fulan, menceritakan
apa yang baru saja dilihatnya.
Mendengar cerita anaknya, sang ibu hanya diam terpaku. Pandangannya
menerawang jauh, air matanya meleleh membasahi kedua pipinya. Ia sangat
menyesali apa yang telah diperbuat anak perempuannya semasa hidup.
“Apa yang dilakukannya ibu ?” tanya Fulan lagi. Rasa ingin tahunya semakin besar melihat reaksi ibunya.
“Wahai anakku, Fulan. Kakak perempuanmu dulu semasa hidupnya suka
menyepelekan shalat, dan mengakhirkan shalatnya.” jawab ibu Fulan dengan
sedih.
http://www.akhwatmuslimah.com/2011/11/08/437/menyepelekan-shalat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar