Apa yang dicanangkan oleh pemerintahan Joko Widodo agar Indonesia
menjadi poros maritim dunia nampanya hanya mimpi. Sebab hal itu tidak
akan pernah terjadi jika Indonesia tidak terlebih dahulu menjadi negara
maritim.
“Bermimpi jika tidak diawali sebagai negara maritim,” sebut Mantan
KASAL Laksmana (purn) Achmad Soetjipto dalam makalah yang dibagikan
kepada forum diskusi acara diskusi “Realistiskah Pembangunan Poros
Maritim?” yang diadakan Institut Peradaban di Wisma Intra Asia Jl
Soepomo No. 58 Tebet Jaksel belum lama ini.
Menurutnya, jika negara maritim tanpa sea power (kekuatan di laut)
akan absurd. Begitu pula kalau pertahanan maritim tanpa sea power akan
pincang.
Bagi Soetjipto, karakter dari cara pandang maritim ialah di mana
sebuah bangsa dapat keluar kandang. Artinya tidak lagi bersembunyi atas
nama “politik bebas aktif”. Yang kemudian menjaga jarak dari pusaran
konflik.
Oleh sebab itu, menurutnya sektor pertahanan laut harus pula dibangun untuk menyesuaikan dengan karakteristik maritim tersebut.
“Maka sektor pertahanan harus pula dibangun untuk menyesuaikan dengan
karakteristik maritim,” sebutnya dalam makalah yang ia bagikan.
Namun ia pun mengapresiasi keinginan tersebut sebagai sebuah langkah
baik. Sebab laut baginya adalah simbol kekuasaan pada sebuah negara.
“Bangsa yang mengabaikan lautnya akan hilang kekuasaannya,” ucapnya.
Turut hadir pula Prof. Loade Kamaludin dari Ketua Forum Rektor dan Ketua Senat IPB, Prof. Tridoyo Kusumastanto.
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/11/28/34046/poros-maritim-hanya-mimpi-jika-pertahanan-laut-lemah.html#.VHkiwZ520r8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar