Jumat, 28 November 2014

Flavanol pada Kakao Pulihkan Penurunan Memori Terkait Usia

Bahan bioaktif yang ditemukan pada kakao (pohon coklat) dapat memulihkan dengan baik penurunan memori yang berkaitan dengan usia, kata para ilmuwan.
Senyawa, yang disebut flavanol, telah dimanfaatkan untuk minuman khusus coklat, kata penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Nature Neuroscience, dikutip Daily News, Senin (27/10/2014).
Selama tiga bulan, 37 sukarelawan sehat berusia 50-69 setiap hari mengkonsumsi minuman yang mengandung dosis tinggi flavanol (900 miligram) atau dosis rendah, 10 miligram.
Para ilmuwan melakukan pencitraan otak, mengukur volume darah di bagian penting dari hippocampus yang disebut dentate gyrus, satu wilayah pembentukan memori yang kinerjanya biasanya menurun terkait dengan usia.
Mereka melakukan uji memori sebelum dan sesudah relawan mengkonsumsi minuman tersebut.
Tes mensyaratkan 20 menit pengenalan pola latihan yang dirancang untuk menilai jenis memori yang dikendalikan oleh dentate gyrus.
Kelompok tinggi flavanol membentuk perbaikan memori utama dan peningkatan aliran darah ke dentate gyrus.
“Jika peserta memiliki memori khas usia 60 tahunan pada awal studi, setelah tiga bulan orang tersebut rata-rata memiliki memori khas usia 30 atau 40 tahunan,” kata Scott Small, profesor neurologi di Columbia University Medical Center di New York.
Tetapi lebih banyak penelitian –juga dalam kelompok besar– diperlukan untuk memverifikasi temuan awal ini, kata ia mengingatkan.
Flavanol saat ini telah menjadi perhatian besar. Para peneliti menaruh harapan terhadap bahan itu untuk mengatasi kehilangan memori yang berkaitan dengan usia –yang populasinya berkembang pesat di dunia– tanpa menggunakan obat-obatan.
Senyawa-senyawa berbagai jenis flavanol, dengan jumlahnya yang sangat bervariasi, juga terdapat pada anggur, blueberry, dan buah lainnya, serta di beberapa sayuran dan teh.
Dalam penelitian sebelumnya pada tikus, menunjukkan bahwa jenis flavanol yang terdapat pada kakao meningkatkan kinerja dentate gyrus.
“Dentate gyrus pada manusia dan tikus sangat mirip,” kata Small pada AFP.
“Penelitian kami menunjukkan, untuk pertama kalinya, flavanol meningkatkan fungsi dentate gyrus pada manusia, terutama saat penuaan manusia.”
Kemerosotan penuaan
Kehilangan memori –contohnya seperti lupa dengan nama kenalan baru atau lupa menaruh kacamata– normal terjadi ketika orang mencapai usia lima puluhan atau enam puluhan.
Kehilangan memori ini tidak berlaku untuk gangguan kehilangan memori yang disebabkan penyakit Alzheimer.
Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat mulai memasarkan minuman kakao, yang juga didukung penelitian.
Perusahaan menggunakan proses eksklusif untuk mengekstrak flavanol dari biji kakao. Di bawah pengolahan konvensional, sebagian besar flavanol yang ada pada buah mentah menjadi hilang.
Small mengatakan, masih terlalu dini merekomendasikan diet flavanols, tapi “pasti saya tidak akan menyarankan orang untuk mengkonsumsi lebih banyak coklat.”
“Itu bisa menimbulkan kesalahan,” katanya.
“Persoalannya begini, jumlah flavanol yang ada dalam camilan coklat sangat kecil dibandingkan dengan jumlah yang sangat tinggi dari flavanol diekstraksi. Hal yang sama berlaku untuk sebagian besar makanan lainnya atau pada teh,” kata Small.
“Mudah-mudahan, di masa depan sumber makanan atau diet tertentu dapat diidentifikasi untuk mendapatkan jumlah yang sangat tinggi dari flavanol tertentu yang kami pelajari,” katanya.
http://www.hidayatullah.com/iptekes/saintek/read/2014/10/28/32104/flavanol-pada-kakao-pulihkan-penurunan-memori-terkait-usia.html#.VHkk_Z520r8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar