Pemerintah penjajah ‘israel’ mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara
(NATO) agar mengambil sikap tegas terhadap pemerintah Turki karena
memberikan izin pimpinan Hamas beroperasi dan bekerja di wilayah mereka.
Dikutip koran Israel to Day hari Rabu (26/11/2014), surat resmi
‘israel’ disampaikan kepada pimpinan NATO melalui berbagai jalur, negara
penjajah Palestina ini menyatakan, tidak masuk akal negara anggota NATO
dalam hal ini adalah Turki membangun hubungan dengan organisasi
teroris, demikian dikutip PIC.
‘Israel’ mengklaim, kantor pusat Hamas beroperasi dari Istanbul dan di sana tinggal pimpinan utama Syalih Aruri.
‘Israel’ berusaha menyeret faksi-faksi Palestina terutama Hamas yang
menyangkut hubungan ‘israel’ dengan negara lainnya. Tujuannya, penjajah
ingin menekan Hamas dan mengekang program perlawanannya.
‘Israel’ menuding Tayep Erdogan bekerjasama dengan Hamas dan Al
Ikhwan al Muslimun dan bertanggungjawab atas pengiriman kapal Mavi
Marmara ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, menteri keamanan ‘israel’ Moshe Ya’alon menyampaikan hal yang sama dalam kunjungan terakhirnya ke Amerika.
“Turki memainkan peran mengejek. Dan Hamas menerima dukungan dari Turki
dan Qatar,” demikian lapor Ya’alon kepada Menteri Pertahanan Amerika,
Chuck Hagel.
Hubungan ‘israel’ dan Turki mengalami krisis sejak kapal bantuan
kemanusiaan Mavi Marmara Turki yang hendak ke Jalur Gaza diserang oleh
‘israel’ dan menewaskan 9 warga Turki. Turki minta agar Jalur Gaza
dibuka dari blokade jika ‘israel’ ingin mengembalikan hubungan.
http://www.hidayatullah.com/berita/palestina-terkini/read/2014/11/27/34000/zionis-israel-provokasi-nato-tekan-turki-terkait-hamas.html#.VHpesp520r8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar