Para pejabat Turki tidak boleh lagi membiarkan warga masyarakat
mencium tangan mereka, demikian perintah Perdana Menteri Ahmet
Davutoglu. Sayangnya, tak lama kemudian Davutoglu justru melanggar
larangannya itu sendiri.
Hal itu dikatakan Davutoglu ketika berbicara dalam kongres provinsi
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Sabtu (29/11/2014) dilansir
Hurriyet.
“Sebagai perdana menteri, saya katakan bahwa ini perintah bagi
seluruh pejabat negara: Tak seorang pun yang akan membiarkan warga
masyarakat mencium tangannya lagi,” kata Davutoglu.
Namun sayangnya larangan itu justru kemudian dilanggar oleh Davutoglu.
Seorang pria mendekati Davutoglu untuk memberikannya selamat setelah
mantan menteri luar negeri itu berpidato. Orang tersebut mencium
tangannya, sementara perdana menteri Turki itu tidak terlalu
memperhatikan.
Mencium tangan orang yang lebih tua atau memiliki jabatan tinggi
sebelum meletakkannya ke kening merupakan simbol penghormatan dalam
budaya Turki.
Seruan Davutoglu agar para pejabat negara tidak membiarkan tangannya
dicium itu merupakan tanggapan atas kritikan ketua Partai Gerakan
Nasionalis (MHP) Devlet Bahceli, yang menentang insiatif pemerintah
untuk melakukan rekonsialisasi politik dalam masalah pembantaian tahun
1937-1938 di Provinsi Tunceli. Bahceli, yang menyebut kejadian-kejadian
sebelum pembantaian itu sebagai pemberontakan, mengecam rencana
rekonsiliasi Davutoglu, yang berkunjung ke Tunceli belum lama ini.
Bahceli mengecam rekonsiliasi itu dengan mengatakan bahwa keputusan
itu merupakan “pengkhianatan” dan bahwa “negara tidak pernah mencium
tangan.”
Sehari setelah Bahceli mempercepat kunjungannya ke Tunceli karena ada
unjuk rasa, Davutoglu menyinggung kembali masalah cium tangan itu,
dengan mengatakan bahwa “negara tidak pernah memaksa rakyat untuk
mencium tangannya.”
PM Davutoglu menyebut tindakan negara di Provinsi Tunceli (dulu dikenal dengan Dersim) kala itu sebagai “kezaliman”.
http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2014/12/01/34212/pm-davutoglu-kepada-pejabatnya-jangan-biarkan-mereka-mencium-tanganmu.html#.VHvQ5J520r8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar