Film Dracula Untold saat ini sedang diputar
di beberapa bioskop di Indonesia. Film ini berkisah tentang Vlad Tepes
(diperankan Luke Evans), seorang seorang kesatria yang sangat hebat
namun dia harus menghadapi seorang sultan jahat yang mengancam seluruh
orang di desanya.
Film berkategori ‘dark-fantasy-action-horror’ ini mengambil setting
abad ke-15 mengisahkan Vlad III (Dracula) yang sedang berkuasa di
Transylvania kedatangan utusan dari Kesultanan Turki Utsmani yang
dipimpin oleh Hamza Bey untuk menyerahkan 1.000 laki-laki untuk
dijadikan pasukan khusus bagi Sultan Mehmed II (Sultan Muhammad Al
Fatih).
Karena Vlad tidak ingin anak muda Transylvania dilatih seperti dirinya, menjadi mesin pembunuh, dia menolak permintaan itu.
Karena kekurangan jumlah pasukan Vlad menjual jiwanya pada Master
Vampire yang akhirnya memberinya kekuatan terlarang untuk menghancurkan
pasukan Turki.
Akhirnya pertempuran antara Vlad dan Sultan Al Fatih, yang
digambarkan dalam kisah ini sebagai sosok n yang bengis. Vlad menjual
jiwanya menjadi jahat agar bisa menang mengalahkan Al Fatih. Akhirnya,
Vlad berhasil mengalahkan Mehmed dan membunuhnya dengan cara menghisap
darahnya, cerita pun berakhir.
Memang ini hanya film, namun sebaiknya umat Islam tak perlu menonton.
Selain, tak memiliki nilai ilmiah, film ini juga hanya mencari rating
penonton.
Kisah Sultan Muhammad Al Fatih meninggal digigit Vampir ini adalah kisah asbun (asal bunyi).
Sekedar catatan, produser film ini adalah Michael De Luca, selama
ini, dia lebih dikenal sebagai penulis film horor ketimbang penulis
sejarah. Pria berdarah Yahudi ini tak pernah sedikit pun pernah
berpengalaman melakoni film-film ilmiah.
Beberapa film horor yang pernah digarapnya antara lain Freddy’s Dead: The Final Nightmare (horror komedi), Ghost Rider (film Supranatural), dan Frigh Night (film Vampir).
Selain film horror, pria berumur 49 tahun ini juga terlibat dalam
film tentang kisah bintang pornografi Eddie Adams di tahun 1997.
Jadi Jangan lebay melihat film ini, nanti orang malah tertatik
nonton. Itu memang tujuan mereka. Sebab trik Hollywood untuk menaikkan
jumlah penonton adalah menggulirkan euforia.
Misi film ini jelas hanya rating. Mencari sebanyak-banyaknya
pemasukan untuk balik modal. Dengan memunculkan nama Al Fatih, sang
produser ingin mencari pangsa pasar umat, tanpa sadar sedang menjadi
target finansial.
Saya prediksi film-film seperti ini akan banyak ke depannya. Semoga umat memahami pola-pola ini.
Seperti diketahui, Sultan Muhammad Al Fatih adalah pahwalan Islam
yang berhasil menaklukan Konstantinopel. Panglima muda ini berkali-kali
menjadi target pembunuhan kelompok Kristen Eropa, namun selalu gagal.
Al Fatih akhirnya meninggal dunia pada 3 Mei 1481. Beliau meninggal
karena penyakit radang yang dideritanya. Selama masa-masa sakit, Al
Fatih tidak pernah menghiraukannya karena kecintaannya. terhadap jihad.
Sebagaimana Shalahuddin Al Ayyubi, Al Fatih adalah sosok pejuang Islam
yang masih menyisahkan trauma panjang Kristen dan Barat.
http://www.hidayatullah.com/artikel/ghazwul-fikr/read/2014/11/17/33374/sultan-al-fatih-meninggal-digigit-vampir-ini-fantasi-menyesatkan-barat.html#.VHpcB5520r8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar