Boleh pinjam blackberry-nya ma, demikian tanya Siska dengan mata
terpicing-picing antara berharap dipinjamkan dan khawatir dimarahin.
hm…sebentar saja, mama mau cek email yang masuk,” sambil membolak
balik telur dadar dan sosis untuk makan pagi anak-anak. Mama
mengeluarkan blackberry pinknya dari dalam saku baju daster mama yang
subhanalloh bau bawang dan terasi bekas kemarin tidak hilang jug
wah mama, berarti blackberry (handphone yang akses ke internet mudah
dan katanya lebih murah) pinkmu bau terasi,” gumam siska tanpa rasa
bersalah.
Diam-diam mama kemudian menelusuri kembali situs-situs yang dimasuki
anaknya, mama memang menjadi mudah curiga pada Siska, mas Anto dan mbak
Ria.
Semua anak sekarang tidak boleh pegang handphone karena kata mama,
semua anak menjadi autis dan tidak hormat pada orangtua, orangnya ada
tetapi dirinya tidak ada, jiwanya melayang bersama pikirannya yang
dipengaruhi oleh berita-berita yang ada dalam situs facebooknya.
Hal ini membuat semua anak mama menjadi di’sebelin’oleh kawan-kawan
karena dinilai gaptek dan tidak ngerti masalah, wah mama…selalu bikin
malu anak-anak, demikian ungkap anak-anak mama, ketika semua handphone
dan blackberry mereka serta akses internet dibekukan mama secara
sepihak.
Alasan utama mama adalah : mama merasa tidak punya anak, bila mama
panggil kalian untuk bantu bantu mama, kalian tidak mendengar, dan bila
kalian ditanya mau apa dan bagaimana kalian juga tidak menjawab dengan
utuh, bahkan mama pergi saja, kalian tidak tahu, karena kalian asyik
dengan internet, asyik menjawab kawan di facebook.”
Mama merasa kalian seperti bukan anak mama lagi, kalian seperti
seorang manusia, tetapi bila jiwa dan pikiran kalian tidak ada disini,
mama seperti merasa kalian ini asing, dan seperti bukan anak mama lagi,
sampai-sampai mama suka membatin ketika melihat kalian senyum-senyum
sendiri pada handphone kalian, mama merasa kalian bukan milik mama lagi,
kalian telah dirampas oleh dunia maya diluar sana. Pikiran kalian, jiwa
kalian, dan gaya hidup kalian, seakan ada benda gaib yang mengatur
kalian, mama ngeri.” Ungkap mama datar.
http://www.eramuslim.com/pendidikan-keluarga/pendidikan-pk/anakku-bukan-milikku.htm#.VHZeSp520r8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar