Banyak sekali penyebab kerusakan yang mengakibatkan sebuah ponsel mati
total. Mulai dari jatuh, terkena hujan atau kotoran lainnya, sampai
hanya karena software saja, semuanya bisa menyebabkan ponsel menjadi
mati tiba-tiba. Dari sekian banyak penyebab, kerusakan software paling
menjadi misteri, karena, bisa terjadi seakan-akan tanpa sebab, dan
datangnya pun seringkali mendadak.
Software pada ponsel disimpan di dalam sebuah IC memory yang sering
disebut IC Flash. Di dalam IC ini terdapat semua program serta data dari
sebuah ponsel. Namun ada satu area yang paling penting sewaktu ponsel
hendak bekerja. Yaitu daerah yang disebut 'boot area'. Jika area ini
rusak, ponsel akan seketika mati total, repotnya ponsel tidak bisa
diperbaiki dengan cara diprogram cara biasa.
Mengapa demikian? Ketika sebuah handphone atau tablet android mengalami
kerusakan pada boot area, maka ponsel tersebut tidak akan bisa masuk ke
download mode. Maka, usb driver tidak terdeteksi di komputer sehingga
proses flashing yang notabene menggunakan sambungan via USB tidak bisa
berjalan sama sekali. Kondisi ponsel yang seperti ini sering disebut
dengan istilah Dead Boot, Hard Bricked dll.
Oleh karena itu, proses perbaikannya mau tidak mau dilakukan
menggunakan cara lain, yaitu menggunakan metoda JTAG. Dengan metoda ini,
software boot tidak dikirim melalui jalur USB, melainkan lewat beberapa
test point yang langsung memiliki akses ke CPU utama, lalu disimpan
dalam memory kerja CPU untuk dijalankan.
Setelah proses melalui JTAG selesai dilakukan, ponsel bisa kembali
masuk ke dalam mode pengisian ulang, sehingga proses pengisian program
bisa dilakukan dengan mudah.
Ditulis oleh
Ridwan Efendi
www.vtiga.com
Pusat Pelatihan HP, Laptop, TV LCD, dan Komputer
Whatsupp : 081288508878
Pin BB : 26D7E1A0
http://www.tabloidpulsa.co.id/tips-and-apps/klinik/18628-dead-boot-si-penyebab-ponsel-android-kesayangan-anda-mati-total
Kamis, 25 Desember 2014
HP x755w, Flash Drive USB 3.0 Pilihan Kapasitas Hingga 64
HP x755w, sebuah flash drive USB 3.0 diperkenalkan baru-baru ini oleh PNY. Produk ini hadir dengan mengombinasikan kecepatan dan kapasitas besar, semuanya dirangkum dalam satu paket yang dapat ditempatkan dengan mudah di saku pengguna.
Super speed USB 3.0 memberikan kecepatan transfer 5Gbit/s; memungkinkan download lebih cepat dibandingkan dengan flash drive USB 2.0 tradisional yang tersedia di pasaran. Memiliki berat yang ringan, bentuk yang kompak dan trendi, HP x755w sangat sempurna digunakan sebagai flash drive teman perjalanan yang ramah dan dapat Anda bawa kemanapun Anda pergi.
Produk ini memberikan boot up yang sangat cepat tanpa adanya waktu lagging dan dapat menghemat berjam-jam waktu yang biasanya diperlukan ketika memindahkan file besar. Video HD, gambar-gambar yang kaya grafis serta berbagai file PDF dapat dipindahkan dan disimpan dengan mudah. Pengoperasiannya secara plug dan play berarti pengguna dapat dengan mudah menghubungkan USB ke komputer atau notebook dan dapat mulai memindahkan file dengan cepat. Produk ini tidak membutuhkan instalasi ekstra atau software lainnya untuk pengoperasian.
HP x755w mengadopsi skema warna biru-putih untuk tampilan klasik yang trendi. Produk ini terbuat dari materi yang tahan lama yang dapat tahan terhadap debu dan melindungi USB sehingga tetap dapat bekerja dengan mulus.
Desain pintar tanpa tutup dan dapat ditarik jauh berbeda dengan USB drive tradisional yang memiliki tutup. Cukup dorong drive ke depan ketika ingin menggunakannya dan geser ke belakang ketika pengguna telah selesai memindahkan file. Unit ini memiliki lubang strap terintegrasi yang dapat dilekatkan pada gantungan kunci, lanyard, tas, dan ransel. Dengan bentuknya yang kompak dan berukuran kecil, HP x755w sangat portable dan dapat dengan mudah dibawah di kantong baju.
HP x755w USB 3.0 juga kompatibel dengan USB 2.0 yang masih tersedia di perangkat komputer dan notebook, serta model USB 3.0 lainnya. Kapasitas penyimpanannya bervariasi masing-masing mulai dari 8GB hingga 64GB. Produk ini didukung oleh garansi 2 tahun yang dimulai dari tanggal pembelian. (Ozi)
http://www.tabloidpulsa.co.id/news/gadget/18751-hp-x755w-flash-drive-usb-3-0-pilihan-kapasitas-hingga-64gb
Kacamata Air Dua Kulah
Terkadang kita menjumpai ada yang begitu mudah menyalahkan
dan menjustice kesalahan, padahal orang tersebut sejatinya adalah
mempunyai banyak kebaikan. Semua kebaikan itu seolah sirna dan yang ada
hanyalah keburukannya saja. Ada pepatah yang sangat lama populer :
“Nila setitik merusak susu satu belanga” atau “Kemarau satu tahun
dihapus oleh hujan satu hari”. Maksud dari pepatah ini adalah sindiran
bukan pembenaran dari sikap melupakan kebaikan.
Di era keterbukaan informasi dan media seperti hari ini
sering terjadi, banyak yang sejatinya tidak baik tapi karena yang selalu
diinformasikan dan diberitakan kebaikannya, maka seolah ia memiliki
sejuta kebaikan, dan banyak yang sejatinya baik tapi karena yang selalu
diinformasikan dan diberitakan ketidak kebaikannya, maka seolah ia
memiliki sejuta kejelekan. Ini adalah sebuah pemandangan paranoid yang
sering kita jumpai, fakta yang seringkali gelap karena sebuah bayangan.
Tapi, marilah kita sejenak melihat bagaimana Islam memandang hal ini, sebagaimana hadits Rasulullah SAW :
“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22.)
“Tidak ada seorang pun yang selamat dari kesalahan, dan tidaklah sepatutnya (kita) melenyapkan kebaikan-kebaikan seseorang karena suatu kesalahan. Sebagaimana halnya air, apabila telah mencapai dua kulah, maka air itu tidaklah mengandung kotoran.” (ini lafazh riwayat hadits Ad Darimi, 737-738; ad Daruquthni, I21-22.)
Yang dimaksud air dua kulah adalah jumlahnya berkisar 216
liter. Air tersebut menjadi air mutlak (air suci dan bisa digunakan
untuk mensucikan sesuatu) dan tidak musta’mal (air bekas bersuci dan
tidak bisa mensucikan sesuatu), bila ukurannya minimal dua kulah. Bila
bercampur najis dan tidak merubah salah satu dari tiga unsurnya (warna
bau dan rasa), maka air tersebut bersih dari najis.
Ini adalah pandangan bagaimana Islam memandang proporsional
dua kutub antara kebaikan dan kekurangan orang lain. Jika faktanya
adalah kebaikan atau ketaqwaannya masih lebih banyak dari keburukannya
dan tidak merusak amal kebaikannya. Keburukan yang bukan menjadi
karakter pribadi maka sesungguhnya ia adalah orang baik. Karena kebaikan
itu menghapus dosa dan dan kesalahan.
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud:114).
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud:114).
Kalau kita melihat sisi kehidupan para sahabat nabi SAW,
benar mereka adalah manusia luar biasa yang terlahir di bumi. Namun
mereka adalah manusia bukan malaikat, yang pasti tidak luput kesalahan
dan dosa. Zubair bin Awwam yang menceraikan Asma binti Abu Bakar, adalah
satu contoh bahwa mereka adalah manusiawi juga, tapi keimanan mereka
amal-amalnya, ketaqwaannya, karya-karyanya adalah jauh sangat besar jika
dibandingkan dengan satu keburukannya.
Karena kita adalah kumpulan manusia dan bukan kumpulan
malaikat, maka sisipkanlah kacamata air dua kulah untuk melihat
kesalahan saudaranya.
Wallahu A’lam bishshawab
Tolak Jadi Hakim, Ulama Ini Memaku Pintu Rumah
IBNU KHAIRAN merupakan ulama madzhab As
Syafi’i yang menolak mati-matian untuk dijadikan qadhi (hakim) karena
besarnya tanggung jawab yang dipikul siapa yang yang menjabatnya.
Keputusan Ibnu Khairan menolak jabatan
hakim menyebabkan Abu Hasan Ali bin Isa, salah satu menteri Khalifah Al
Muqtadir memutuskan untuk menyerahkan rumahnya kepada Ibnu Khairan agar
ia bersedia menjabat sebagai hakim, namun Ibnu Khairan tetap menolak.
Hingga akhirnya ada yang bertanya kepada sang menteri mengenai
keputusan itu. Maka sang menteri pun menjawab,”Sesungguhnya tujuanku
menyerahkan rumah itu agar kelak ada yang menyampaikan bahwa di zaman
kita ada orang yang menyerahkan rumah agar Ibnu Khairan menerima jabatan
hakim, namun ia menolaknya”.
Abu Bakr bin Al Haddad As Syafi’i ketika
melakukan perjalanan ke Baghdad tahun 310 H menyaksikan bahwa pintu Ibnu
Khairan dipaku hingga tidak bisa dibuka, karena yang bersangkutan
menolak untuk menjabat hakim dan memilih untuk tetap tinggal di rumah.
Dan orang-orang pun mendatangi rumahnya dengan mengajak anak-anaknya.
Mereka pun berseru,”Saksikanlah ini, supaya kalian bisa menceritakan hal
ini”. (Siyar A’lam An Nibala, 15/59)
Ibu untuk Anak Kita
Kunci untuk melahirkan anak-anak yang tajam pikirannya,
jernih hatinya dan kuat jiwanya adalah mencintai ibunya sepenuh hati.
Kita berikan hati kita dan waktu kita untuk menyemai cinta di hatinya,
sehingga menguatkan semangatnya mendidik anak-anak yang dilahirkannya
dengan pendidikan yang terbaik. Keinginan besar
saja kadang tak cukup untuk membuat seorang ibu senantiasa memberikan
senyumnya kepada anak. Perlu penopang berupa cinta yang tulus dari
suaminya agar keinginan besar yang mulia itu tetap kokoh.
Uang yang berlimpah saja tidak cukup. Saat
kita serba kekurangan, uang memang bisa memberi kebahagiaan yang sangat
besar. Lebih-lebih ketika perut dililit rasa lapar, sementara tangis
anak-anak yang menginginkan mainan tak bisa kita redakan karena tak ada
uang. Tetapi ketika Allah Ta’ala telah memberi kita kecukupan rezeki,
permata yang terbaik pun tidak cukup untuk menunjukkan cinta kita kepada
istri. Ada yang lebih berharga daripada ruby atau berlian yang paling
jernih. Ada yang lebih membahagiakan daripada sutera yang paling halus
atau jam tangan paling elegan.
Apa itu? Waktu kita dan perhatian kita.
Kita punya waktu setiap hari. Tidak ada
perbedaan sedikit pun antara waktu kita dan waktu yang dimiliki
orang-orang sibuk di seluruh dunia.
Kita juga mempunyai waktu luang yang tidak
sedikit. Hanya saja, kerapkali kita tidak menyadari waktu luang itu. Di
pesawat misalnya, kita punya waktu luang yang sangat banyak untuk
membaca. Tetapi karena tidak kita sadari –dan akhirnya tidak kita
manfaatkan dengan baik—beberapa tugas yang seharusnya bisa kita
selesaikan di perjalanan, akhirnya mengambil hak istri dan anak-anak
kita. Waktu yang seharusnya menjadi saat-saat yang membahagiakan mereka,
kita ambil untuk urusan yang sebenarnya bisa kita selesaikan di luar
rumah.
Bagaimana kita menghabiskan waktu bersama
istri di rumah juga sangat berpengaruh terhadap perasaannya. Satu jam
bersama istri karena kita tidak punya kesibukan di luar, berbeda sekali
dengan satu jam yang memang secara khusus kita sisihkan. Bukan kita
sisakan.
Menyisihkan waktu satu jam khusus untuknya
akan membuat ia merasa lebih kita cintai. Ia merasa istimewa. Tetapi
dua jam waktu sisa, akan lain artinya.
Sayangnya, istri kita seringkali hanya
mendapatkan waktu-waktu sisa dan perhatian yang juga hanya sisa-sisa.
Atau, kadang justru bukan perhatian baginya, melainkan kitalah yang
meminta perhatian darinya untuk menghapus penat dan lelah kita. Kita
mendekat kepadanya hanya karena kita berhasrat untuk menuntaskan gejolak
syahwat yang sudah begitu kuat. Setelah itu ia harus menahan dongkol
mendengar suara kita mendengkur.
Astaghfirullahal ‘adziim….
Lalu atas dasar apa kita merasa telah
menjadi suami yang baik baginya? Atas dasar apa kita merasa menjadi
bapak yang baik, sedangkan kunci pembuka yang pertama, yakni cinta yang
tulus bagi ibu anak-anak kita tidak ada dalam diri kita.
Sesungguhnya, kita punya waktu yang banyak
setiap hari. Yang tidak kita punya adalah kesediaan untuk meluangkan
waktu secara sengaja bagi istri kita.
Waktu untuk apa? Waktu untuk bersamanya.
Bukankah kita menikah karena ingin hidup bersama mewujudkan cita-cita
besar yang sama? Bukankah kita menikah karena menginginkan kebersamaan,
sehingga dengan itu kita bekerja sama membangun rumah-tangga yang di
dalamnya penuh cinta dan barakah? Bukan kita menikah karena ada kebaikan
yang hendak kita wujudkan melalui kerja-sama yang indah?
Tetapi…
Begitu menikah, kita sering lupa.
Alih-alih kerja-sama, kita justru sama-sama kerja dan sama-sama menomor
satukan urusan pekerjaan di atas segala-galanya. Kita lupa menempat¬kan
urusan pada tempatnya yang pas, sehingga untuk bertemu dan berbincang
santai dengan istri pun harus menunggu saat sakit datang. Itu pun
terkadang tak tersedia banyak waktu, sebab bertumpuk urusan sudah
menunggu di benak kita.
Banyak suami-istri yang tidak punya waktu
untuk ngobrol ringan berdua, tetapi sanggup menghabiskan waktu
berjam-jam di depan TV. Seakan-akan mereka sedang menikmati kebersamaan,
padahal yang kerapkali terjadi sesungguhnya mereka sedang menciptakan
ke-sendirian bersama-sama. Secara fisik mereka berdekatan, tetapi
pikiran mereka sibuk sendiri-sendiri.
Tentu saja bukan berarti tak ada tempat
bagi suami istri untuk melihat tayangan bergizi, dari TV atau komputer
(meski saya dan istri memilih tidak ada TV di rumah karena sangat sulit
menemukan acara bergizi. Sampah jauh lebih banyak). Tetapi ketika
suami-istri telah terbiasa menenggelamkan diri dengan tayangan TV untuk
menghapus penat, pada akhirnya bisa terjadi ada satu titik ketika hati
tak lagi saling merindu saat tak bertemu berminggu-minggu. Ada
pertemuan, tapi tak ada kehangatan. Ada perjumpaan, tapi tak ada
kemesraan. Bahkan percintaan pun barangkali tanpa cinta, sebab untuk
tetap bersemi, cinta memerlukan kesediaan untuk berbagi waktu dan
perhatian.
Ada beberapa hal yang bisa kita kita
lakukan untuk menyemai cinta agar bersemi indah. Kita tidak
memperbincangkannya saat ini. Secara sederhana, jalan untuk menyemai
cinta itu terutama terletak pada bagaimana kita menggunakan telinga dan
lisan kita dengan bijak terhadap istri atau suami kita. Inilah kekuatan
besar yang kerap kali diabaikan. Tampaknya sepele, tetapi akibatnya bisa
mengejutkan.
Tentang bagaimana menyemai cinta di rumah
kita, silakan baca kembali Agar Cinta Bersemi Indah (Gema Insani Press,
2002, edisi revisi insya Allah akan diterbitkan Pro-U Media).
Selebihnya, di atas cara-cara menyemai cinta, yang paling pokok adalah
kesediaan kita untuk meluangkan waktu dan memberi perhatian. Tidak ada
pendekatan yang efektif jika kita tak bersedia meluangkan waktu untuk
melakukannya.
Nah.
Jika istri merasa dicintai dan
diperhatikan, ia cenderung akan memiliki kesediaan untuk mendengar dan
mengasuh anak-anak dengan lebih baik. Ia bisa memberi perhatian yang
sempurna karena kebutuhannya untuk memperoleh perhatian dari suami telah
tercukupi. Ia bisa memberikan waktunya secara total bagi anak-anak
karena setiap saat ia mempunyai kesempatan untuk mereguk cinta bersama
suami. Bukankah tulusnya cinta justru tampak dari kesediaan kita untuk
berbagi waktu berbagi cerita pada saat tidak sedang bercinta?
Kerapkali yang membuat seorang ibu
kehilangan rasa sabarnya adalah tidak adanya kesediaan suami untuk
mendengar cerita-ceritanya tentang betapa hebohnya ia menghadapi
anak-anak hari ini. Tak banyak yang diharapkan istri. Ia hanya berharap
suaminya mau mendengar dengan sungguh-sungguh cerita tentang anaknya
–tidak terkecuali tentang bagaimana seriusnya ia mengasuh anak—dan itu
“sudah cukup” menjadi tanda cinta. Kadang hanya dengan kesediaan kita
meluangkan waktu untuk berbincang berdua, rasa capek menghadapi anak
seharian serasa hilang begitu saja. Seakan-akan tumpukan pekerjaan dan
hingar-bingar tingkah anak sedari pagi hingga malam, tak berbekas
sedikit pun di wajahnya.
Alhasil, kesediaan untuk secara sengaja
menyisihkan waktu bagi istri tidak saja mem¬buat pernikahan lebih terasa
maknanya, lebih dari itu merupakan hadiah terbaik buat anak. Perhatian
yang tulus membuat kemesraan bertambah-tambah. Pada saat yang sama,
menjadikan ia memiliki semangat yang lebih besar untuk sabar dalam
mengasuh, mendidik dan menemani anak.
Ya… ya… ya…, cintailah istri Anda sepenuh
hati agar ia bisa menjadi ibu yang paling ikhlas mendidik anak-anaknya
dengan cinta dan perhatian. Semoga!
Mohammad Fauzil Adhim adalah penuli buku-buku parenting.Twitter @Kupinang
Semua Hari Adalah Hari Ibu!
Berkata seseorang kepada
Abdullah bin Umar, putra Umar bin Khaththab, “Wahai Ibnu Umar, menurut
pendapatmu apakah sudah lunas hutang budi ku pada kebaikan-kebaikan
ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum, walau sekedar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu,” ujarnya.Bayangkan, betapa besar dan beratnya perjuangan seorang ibu
kepada kita semua. Dan betapa tidak kuasanya kita membalas semua kebaikan-kebaikannya.
Mari sejenak berkaca pada kisah Ibunda
Hajar (istri Nabi Ibrahim a.s). Seorang bayi mungil bernama Ismail
meraung dalam tangisnya karena dahaga yang teramat sangat. Saat itu air
susunya telah habis, sementara terpaan panas dan badai padang pasir
cadas menyergap mereka berdua diiringi deru angin dan debu yang menerpa
mereka.
Ditelisiknya ke segala penjuru ternyata
tak ada sama sekali sumber mata air. Hajar pun rela berlari bolak-balik
dari bukit Shafa dan Marwah hingga tujuh kali hanya untuk mencari teguk
air bagi buah hatinya. Walau kerikil-kerikil mencacah tapak kakinya.
Sebuah pengorbanan yang tak tertandingi. Dengan kalimat tauhid yang maha
dasyat, ia mengajarkan kita semua. “Jika ini perintah Allah, maka
sekali-kali tiada pernah Dia menyia-nyiakan kami.”
Tak ada ceritanya harimau memakan akanya
sendiri. Hampir semua ibu selalu berjuang mendahulukan kepentingan
anak-anaknya disbanding dirinya sendiri.
Ketika jatah makanan di rumah kita
terbatas, Ibu selalu berujar kepada kita, “Kalian pasti sangat lapar.
Makanlah dan habiskan makanannya, keburu dingin.”
“Bagaimana denganmu Ibu?” “Tenang Nak, Ibu sama sekali tidak lapar.”
Mari sedikit menoleh ke Palestina, khususnya di Gaza.
Betapa banyak anak-anak belia yang menjadi
hafizh Qur’an. Bayangkanlah apa yang terjadi di tempat itu 20 tahun ke
depan dengan hadirnya generasi ini.
Sementara betapa pongahnya penjajah Israel
memperlakukan generasi-generasi mungil ini dan betapa kejamnya Yahudi
menjadikan wanita dan anak-anak sebagai target utama ujicoba
senjata-senjata mematikan bantuan Amerika.
Sungguh, fakta yang terjadi karena mereka
tak sudi bila dari rahim para Ibu di Gaza dan Palestina yang shalihah
lahir generasi rabbani, di mana lisannya dan hatinya dipenuhi Al-Quran,
karena ketakutan mereka kelak generasi seperti inilah yang akan
mengembalikan kejayaan Islam.
Apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, para sahabat, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in, dan para
salafus shalih pernah mengkhusukan dan memerintahkan “pemuliaan ibu”
pada hari tertentu? Sebagaimana kita memperingatinya setiap tangga 22
Desember?
Sekali-kali tidak!
Karena sejatinya kemuliaanmu wahai ibu,
bukanlah pada hari ini saja. Engkau berhak mendapatkan perlakuan
istimewa, perkataan baik nan penuh hikmah, senyuman termanis, sambutan
dengan wajah berbinar, dan dekap pelukan terhangat tiap harinya.
Bahkan bila seandainya hari ini (tanggal 22 Desember) tak pernah ada, bagiku seluruh hari adalah harimu, wahai Ibu.
Momentum 22 Desember 2014 ini mudah-mudahan menjadi “sentilan” bagi gelayut hati kita agar memaknai pentingnya birrul walidain beserta keutamaan dan pahala yang terselip di dalamnya.
Hari ini Ibu, maafkan kami yang selama ini
mengaklaim diri kami menjadi orang sok sibuk hingga tak ada waktu
menengokmu melalui pelupuk mata ini.
Doakan jika kelak Ibu sudah lanjut usia,
kami tak sekali-kali mencelamu, sebagaimana kesabaranmu ketika kami
semua kencing dan berak di pangkuanmu tanpa rasa marah.
Doakan jika kelak Ibu kita telah lanjut
usia dan pikun, kami tak sekali-kali merendahkanmu, sebagaimana dulu
engkau telah sabar mengajari kami nama-nama benda di alam sekitar ini.
Doakan jika kelak Ibu kita telah lanjut
usia, janganlah sekali-kali kami merasa geram hanya karena ibu
memuntahkan nasi karena kurang enak. Bukankah dulu kami juga sering
memuntahkan bubur dan mengotori pakaianmu?
Dan janganlah pernah terselip dalam hati
kami untuk meng-hijrahkanmu ke Panti Jompo dengan dalih “kehadiranmu
sudah terlalu merepotkan dan mengusik kenyamanan istri dan anak kami”.
Sekali-kali jangan! Karena dulu, kami jauh lebih merepotkanmu, wahai
ibu.
Pagi hari sebelum berangkat sekolah
berlaku layaknya raja minta dibuatkan sarapan, siang hari ketika sudah
pulang kita selalu melempar kaos kaki, baju, pakaian kotor sembarangan,
seolah engkau hanya pembantu.
Kami jauh lebih merepotkanmu. Karena kami
sering tak pamit saat keluar rumah. Masih seringnya menadah uang untuk
banyak alasan, padahal kami gunakan hanya untuk berpesta pora di malam
minggu.
Semoga peringatan Allah ini selalu menjagaku untuk terus memulikanmu, wahai ibu.
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ
اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(untuk berbakti kepada) kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua
tahun maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu dan hanya
kepada-Ku lah kembalimu.“ (QS: Surah Luqman: 14).
وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ
تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.” (QS: Surah Al-Israa: 23).
Sungguh kenikmatan dan kesyukuran Engkau
Ya Allah, hingga masih memperkenankan melihat ibuku dan merasakan
kasih-sayangnya hingga hari ini.
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil.” Amin.*
Rizqi Kita, Soal Rasa
Aku tahu, rizqiku takkan diambil orang, karenanya hatiku tenang..Aku tahu, ‘amalku takkan dikerjakan orang, karenanya kusibuk berjuang..-Hasan Al Bashri-
Pemberian uang yang
sama-sama sepuluh juta, bisa jadi sangat berbeda rasa penerimaannya.
Kadang ia ditentukan oleh bagaimana cara menghulurkannya.
Jika terada dalam amplop coklat yang rapi
lagi wangi, dihulurkan dengan senyum yang harum dan sikap yang santun,
betapa berbunga-bunga kita menyambutnya. Apatah lagi ditambah ucapan
yang sopan dan lembut, “Maafkan sangat, hanya ini yang dapat kami
sampaikan. Mohon diterima, dan semoga penuh manfaat di jalan kebaikan.”
Ah, pada yang begini, jangankan menerima,
tak mengambilnya pun tetap nikmat rasanya. Semisal kita katakan,
“Maafkan Tuan, moga berkenan memberikannya pada saudara saya yang lebih
memerlukan.” Lalu kita tahu, ia sering berjawab, “Wah, jika demikian,
kami akan siapkan yang lebih baik dan lebih berlimpah untuk Anda. Tapi
mohon tunggu sejenak.”
Betapa berbeda rasa itu, dengan jumlah
sepuluh juta yang berbentuk uang logam ratusan rupiah semuanya. Pula, ia
dibungkus dengan karung sampah yang busuk baunya. Diberikan dengan cara
dilempar ke muka, diiringi caci maki yang tak henti-henti. Betapa
sakitnya. Betapa sedihnya. Sepuluh juta itu telah hilang rasa nikmatnya,
sejak mula ia diterima.
Inilah di antara hakikat rizqi, bahwa ia
bukan soal berapa. Sungguh ia adalah nikmat yang kita rasa. Sebab
sesungguhnya, ia telah tertulis di langit, dan diterakan kembali oleh
malaikat ketika ruh kita ditiupkan ke dalam janin di kandungan Ibunda.
Telah tertulis, dan hendak diambil dari jalan manapun, hanya itulah yang
menjadi jatah kita. Tetapi berbeda dalam soal rasa, karena berbeda cara
menghulurkannya. Dan tak samanya cara memberikan, sering ditentukan
bagaimana adab kita dalam menjemput dan menengadahkan tangan padaNya.
Rizqi memiliki tempat dan waktu bagi turunnya. Ia tak pernah terlambat, hanyasanya hadir di saat yang tepat.
“Janganlah kalian merasa bahwa rizqi
kalian datangnya terlambat”, demikian sabda Rasulullah yang dibawakan
oleh Imam ‘Abdur Razzaq, Ibnu Hibban, dan Al Hakim, “Karena sesungguhnya
tidaklah seorang hamba meninggal, hingga telah datang kepadanya rizqi
terakhir yang ditetapkan untuknya. Maka tempuhlah jalan yang baik dalam
mencari rizqi, yaitu dengan yang halal dan meninggalkan yang haram.”
Jika jodoh adalah bagian dari rizqi, boleh
jadi berlaku pula kaidah yang sama. Sosok itu telah tertulis namanya.
Tiada tertukar, dan tiada salah tanggal. Tetapi rasa kebersamaan, akan
ditentukan oleh bagaimana adab dalam mengambilnya. Bagi mereka yang
menjaga kesucian, terkaruniakanlah lapis-lapis keberkahan. Bagi mereka
yang mencemarinya dengan hal-hal mendekati zina, ada kenikmatan yang kan
hilang meski pintu taubat masih dibuka lapang-lapang. Sebab amat
berbeda, yang dihulurkan penuh keridhaan, dibanding yang dilemparkan
penuh kemurkaan.
Rizqi adalah ketetapan. Cara menjemputnya
adalah ujian. Ujian yang menentukan rasa kehidupan. Di lapis-lapis
keberkahan dalam setetes rizqi, ada perbincangan soal rasa. Sebab ialah
yang paling terindra dalam hayat kita di dunia.
***
Di antara makna rizqi adalah segala yang
keluar masuk bagi diri dengan anugrah manfaat sejati. Nikmat adalah rasa
yang terindra dari sifat maslahatnya. Kasur yang empuk dapat dibeli,
tapi tidur yang nyenyak adalah rizqi. Ia dapat saja terkarunia di alas
koran yang lusuh, dan bukan di ranjang kencana yang teduh. Hidangan yang
mahal dapat dipesan, tetapi lezatnya makan adalah rizqi. Ia dapat saja
terkarunia di wadah daun pisang bersahaja, bukan di piring emas dan
gelas berhias permata.
Atau bahkan, ada yang memandang seseorang tampak kaya raya, tapi sebenarnya Allah telah mulai membatasi rizqinya.
Ada yang bergaji 100 juta rupiah setiap
bulannya, tapi tentu rizqinya tak sebanyak itu. Sebab ketika hendak
meminum yang segar manis dan mengudap yang kue yang legit, segera
dikatakan padanya, “Awas Pak, kadar gulanya!” Ketika hendak menikmati
hidangan gurih dengan santan mlekoh dan dedagingan yang lembut,
cepat-cepat diingatkan akannya, “Awas Pak, kolesterolnya!” Hatta ketika
sup terasa hambar dan garam terlihat begitu menggoda, bergegaslah ada
yang menegurnya, “Awas Pak, tekanan darahnya!”
Rasa nikmat itu telah dikurangi.
Lagi-lagi, ini soal rasa. Dan uang yang
dia himpunkan dari kerja kerasnya, amat banyak angka nol di belakang
bilangan utama, disimpan rapi di Bank yang sangat menjaga rahasia, jika
dia mati esok pagi, jadi rizqi siapakah kiranya? Apa yang kita dapat
dari kerja tangan kita sendiri dan kita genggam erat hari ini, amat
mungkin bukan hak kita. Seperti hartawan yang mati meninggalkan simpanan
bertimbun. Mungkin itu mengalir ke ahli warisnya, atau bahkan musuhnya.
Allah tak kekurangan cara untuk mengantar apa yang telah ditetapkanNya
pada siapa yang dikehendakiNya.
Rizqi sama sekali bukan yang tertulis sebagai angka gaji.
Seorang pemilik jejaring rumah makan dari
sebuah kota besar Pulau Jawa, demikian cerita shahibul hikayat yang kami
percaya, dengan penghasilan yang besarnya mencengangkan, punya
kebiasaan yang sungguh lebih membuat terkesima. Sepanjang hidupnya, tak
pernah dia bisa berbaring di kasur, apalagi ranjang berpegas. Dia hanya
bisa beristirahat jika menggelar tikar di atas lantai dingin, tepat di
depan pintu.
Rizqi sama sekali bukan soal apa yang sanggup dibeli.
Ada lagi kisah tentang seorang pemilik
saham terbesar sebuah maskapai penerbangan yang terhitung raksasa di
dunia. Armada pesawat yang dijalankan perusahaannya lebih dari 100
jumlahnya. Tetapi dia menderita hyperphobia, yakni rasa takut terhadap ketinggian. Seumur hidupnya, yang bersangkutan tak pernah berani naik pesawat.http://www.hidayatullah.com/kolom/salam-dari-salim/read/2014/09/13/29408/rizqi-kita-soal-rasa.html#.VJyCxsKAM
Cek Hatimu, Benarkah Kau Cinta Pada-Nya
Oleh: Syaripudin Zuhri
Bicara tentang cinta memang tak ada habis-habisnya, karena keberadaan cinta sejak adanya manusia. Yang menjadi masalah adalah didatangi cinta mau, tapi tatkala dijauhi cinta banyak yang tak siap. Padahal masalah kedatangan dan kepergian cinta adalah sesuatu hal yang biasa, apapun namanya.
Silahkan kamu cintai dan kamu sayangi siapapun, tapi jangan sakit hati kalau mereka meninggalkanmu. Dengan kata lain, kamu bebas menyintai siapapun, tapi ingat, kamu bisa berpisah dengannya, baik karena kamu tinggalkan atau mereka meninggalkanmu.
Kalau kamu luka atau sakit hati, hingga terasa betapa perihnya luka hati itu, karena ditinggalkan oleh orang yang kamu cintai, itu normal. Karena kamu juga manusia biasa yang mempunyai perasaan, punya hati, tapi jangan sampai hal tersebut membuat kamu putus asa atau merusakan dirimu, hingga sampai misalnya ingin bunuh diri.
Berlindunglah kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk, terutama disaat luka di dada itu sampai sangat menggigit! “Ya Allah lindungi hamba dari luka yang demikian, lindungi hamba dari perasaan yang menyebabkan putus asa dari rakhmat-Mu, lindungi hamba dari perbuatan yang sia-sia!”
Sebagai manusia yang normal , ditinggalkan oleh orang-orang yang kamu cintai dan kamu sayangi akan menimbulkan luka bagi perasaanmu, namun luka tersebut jangan sampai menghancurkan segala-galanya. karena hidupmu bukan bergantung pada orang-orang yang kamu cintai, tapi kepada Allah SWT. Ditinggal oleh orang-orang yang kamu cintai bukan akhir segala-galanya. Allah tetap bersamamu dan Allah tetap menyintaimu, sebaliknya, apakah kau menyintaiNya?
CintaNya kepadamu tak mengenal waktu dan tempat, karena hidup dimanapun, tetap di bumi Allah. Hidup pada waktu kapanpun, tetap pada ketentuan Allah. Hidup bersama siapapun, tetap bersama makhluk Allah. Hidup sendirian tetap saja bersama Allah. Semuanya kembali kepada Allah dan Allah adalah tempat asal dan kembalinya sesuatu.
Dapatkah kamu bersatu dengan Allah? Yang Maha Besar, sedangkan kamu sangat kecil. Allah Yang Maha perkasa, sedangkan kamu sangat biasa. Allah Maha Kuasa, sedangkan kamu sangat lemah. Allah Maha kuat, sedangkan kamu sangat ringkih. Allah Yang Maha Mulia, sedangkan kamu sangat hina, begitu seterusnya. Apa yang Maha Baik adalah sipat-sipat Allah, untukmu malahan sipat yang sebaliknya!
Allah tidak akan pernah meninggalkanmu, karena roh milikNya telah ditiupkan padamu sejak kamu berada dalam kandungan, yang sering meninggalkan Allah justru kamu. Kamu suka lalai dan alpa, dengan sedikit kesibukan duniawi saja kamu sering meninggalkan Allah. Lupa, alpa mengingat Allah, otomatis jadi lupa menyembahNya, bahkan dikala ingatpun di saat jalan-jalan, kamu melalaikanNya.
Dimanapun dan kapanpun kamu berada , kamu tetap berada di dalam-Nya, berada di bawah kekuasaan-Nya, berada di dalam lindungan-Nya, berada di dalam cinta dan kasih-Nya, berada pada roh milik-Nya. Dan disaat meninggalpun kamu kembali kepada-Nya, rohmu yang sekarang berada dalam jasadmu, nanti kembali kepada-Nya dan jasadmu kembali keasalnya yaitu tanah!
Dan karena kamu bukan nabi, bukan rosul, bukan syuhada, bukan aulia, maka jasadmu akan hancur menjadi santapan cacing-cacing tanah dan menjadi santapan belatung belatung, kulit, daging, tulang dimakan semuanya, sampai hancur dan akhirnya lenyap menyatu dengan tanah kembali!
Sedangkan rohmu tetap dalam genggaman-Nya. Dan memang pada akhirnya jasadmu hanya menjadi bangkai yang sangat busuk, sehingga siapapun yang menciumnya akan tutup hidung sampai muntah-muntah atau mual, karena tidak tahan terhadap bau bangkai jasadmu!
Lalu orang-orang yang kamu cintai di dunia akan berlari jauh-jauh, menghindar. Tak ada satupun manusia yang suka bangkai, walaupun bangkai tersebut dulunya adalah orang yang sangat dicintai dan disayangi, orang yang menjadi belahan jiwa dan raganya. Inilah kenyataan hidup dan itulah kenyataan saat kau mati nanti!
Dan manusia yang mempunyai sipat busuk seperti bangkai, akan dijauhi oleh manusia lainnya dan menjadi bahan fitnahan yang tak habis-habisnya, bahkan banyak manusia yang lain berusaha melenyapkannya, karena begitu busuk sipat yang dimilikinya. Nah hati-hatilah jangan sampai sipatmu seperti bau bangkai. Insya Allah.
Bagaimanapun kamu tetap berada di dalam Allah. Apa yang kamu minum, air Allah. makanan yang kamu makan, berasal dari Allah. Matamu yang dapat melihat, mata pemberian Allah. Telingamu yang dapat mendengar, Telinga dari Allah. Mulutmu untuk makan, minum, berkata adalah mulut dari Allah. Kakimu dapat berjalan, kaki yang diberikan Allah. Tanganmu dapat memegang, tangan dari Allah. Begitu seterusnya. Karena memang semua yang ada padamu dan yang berada di luar dirimu adalah milik Allah. jadi apakah yang kamu miliki? Tidak ada satupun!
Semua milik-Nya, semua titipan-Nya, semua amanat-Nya yang dengannya kamu beramal kepada-Nya. Amal dari perbuatanmu itulah yang menjadi milikmu kelak. Dan amal itu ada diluar dirimu, bukan berada di dalam dirimu. balasan dari amalmu itulah yang menjadi milikmu. dan untuk melakukan perbuatan amal, kamu menggunakan milik Allah.
Seluruh anggota badanmu yang kamu gunakan untuk shalat adalah milik Allah dan Allah memberi balasan atau ganjaran untuk perbuatan tersebut, padahal tanpa anggota badanmu yang milik Allah itu, kamu tidak akan bisa mengerjakan shalat.
Seharusnya kamu tidak mendapat ganjaran apapun dari perbuatan amal yang kamu lakukan, karena semuanya bersumber dari milik Allah. Kamu tidak mengeluarkan atau mengorbankan apapun saat beribadah kepada-Nya. Yang kamu korbankan atau yang kamu keluarkan adalah milik Allah juga. Jadi seharusnya kamu tak berhak menuntut apapun dari segala amal ibadah yang kamu kerjakan kepada Allah SWT.
Jadi jika kau benar-benar menyintaiNya? Mengapa kau sering lari dariNya? Mengapa kau sering meninggalkanNya? Mengapa kau sering lupa padaNya? Mengapa kau sering melalaikan perintahNya? Mengapa kau minta balasan dariNya, katanya cintamu tulus?
Semua pertanyaan tersebut tak perlu dijawab dengan anggukan kepala atau gelengan kepala, cukup dijawab dengan amal perbuatanmu sehari-hari. Iya dan tidak, benar dan tidaknya cintamu kepadaNya, hanya engkau sediri yang tahu dan Dia Yang Maha Mengetahui.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/cek-hatimu-benarkah-kau-cinta-pada-nya.htm#.VJyBrsKAM
Bicara tentang cinta memang tak ada habis-habisnya, karena keberadaan cinta sejak adanya manusia. Yang menjadi masalah adalah didatangi cinta mau, tapi tatkala dijauhi cinta banyak yang tak siap. Padahal masalah kedatangan dan kepergian cinta adalah sesuatu hal yang biasa, apapun namanya.
Silahkan kamu cintai dan kamu sayangi siapapun, tapi jangan sakit hati kalau mereka meninggalkanmu. Dengan kata lain, kamu bebas menyintai siapapun, tapi ingat, kamu bisa berpisah dengannya, baik karena kamu tinggalkan atau mereka meninggalkanmu.
Kalau kamu luka atau sakit hati, hingga terasa betapa perihnya luka hati itu, karena ditinggalkan oleh orang yang kamu cintai, itu normal. Karena kamu juga manusia biasa yang mempunyai perasaan, punya hati, tapi jangan sampai hal tersebut membuat kamu putus asa atau merusakan dirimu, hingga sampai misalnya ingin bunuh diri.
Berlindunglah kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk, terutama disaat luka di dada itu sampai sangat menggigit! “Ya Allah lindungi hamba dari luka yang demikian, lindungi hamba dari perasaan yang menyebabkan putus asa dari rakhmat-Mu, lindungi hamba dari perbuatan yang sia-sia!”
Sebagai manusia yang normal , ditinggalkan oleh orang-orang yang kamu cintai dan kamu sayangi akan menimbulkan luka bagi perasaanmu, namun luka tersebut jangan sampai menghancurkan segala-galanya. karena hidupmu bukan bergantung pada orang-orang yang kamu cintai, tapi kepada Allah SWT. Ditinggal oleh orang-orang yang kamu cintai bukan akhir segala-galanya. Allah tetap bersamamu dan Allah tetap menyintaimu, sebaliknya, apakah kau menyintaiNya?
CintaNya kepadamu tak mengenal waktu dan tempat, karena hidup dimanapun, tetap di bumi Allah. Hidup pada waktu kapanpun, tetap pada ketentuan Allah. Hidup bersama siapapun, tetap bersama makhluk Allah. Hidup sendirian tetap saja bersama Allah. Semuanya kembali kepada Allah dan Allah adalah tempat asal dan kembalinya sesuatu.
Dapatkah kamu bersatu dengan Allah? Yang Maha Besar, sedangkan kamu sangat kecil. Allah Yang Maha perkasa, sedangkan kamu sangat biasa. Allah Maha Kuasa, sedangkan kamu sangat lemah. Allah Maha kuat, sedangkan kamu sangat ringkih. Allah Yang Maha Mulia, sedangkan kamu sangat hina, begitu seterusnya. Apa yang Maha Baik adalah sipat-sipat Allah, untukmu malahan sipat yang sebaliknya!
Allah tidak akan pernah meninggalkanmu, karena roh milikNya telah ditiupkan padamu sejak kamu berada dalam kandungan, yang sering meninggalkan Allah justru kamu. Kamu suka lalai dan alpa, dengan sedikit kesibukan duniawi saja kamu sering meninggalkan Allah. Lupa, alpa mengingat Allah, otomatis jadi lupa menyembahNya, bahkan dikala ingatpun di saat jalan-jalan, kamu melalaikanNya.
Dimanapun dan kapanpun kamu berada , kamu tetap berada di dalam-Nya, berada di bawah kekuasaan-Nya, berada di dalam lindungan-Nya, berada di dalam cinta dan kasih-Nya, berada pada roh milik-Nya. Dan disaat meninggalpun kamu kembali kepada-Nya, rohmu yang sekarang berada dalam jasadmu, nanti kembali kepada-Nya dan jasadmu kembali keasalnya yaitu tanah!
Dan karena kamu bukan nabi, bukan rosul, bukan syuhada, bukan aulia, maka jasadmu akan hancur menjadi santapan cacing-cacing tanah dan menjadi santapan belatung belatung, kulit, daging, tulang dimakan semuanya, sampai hancur dan akhirnya lenyap menyatu dengan tanah kembali!
Sedangkan rohmu tetap dalam genggaman-Nya. Dan memang pada akhirnya jasadmu hanya menjadi bangkai yang sangat busuk, sehingga siapapun yang menciumnya akan tutup hidung sampai muntah-muntah atau mual, karena tidak tahan terhadap bau bangkai jasadmu!
Lalu orang-orang yang kamu cintai di dunia akan berlari jauh-jauh, menghindar. Tak ada satupun manusia yang suka bangkai, walaupun bangkai tersebut dulunya adalah orang yang sangat dicintai dan disayangi, orang yang menjadi belahan jiwa dan raganya. Inilah kenyataan hidup dan itulah kenyataan saat kau mati nanti!
Dan manusia yang mempunyai sipat busuk seperti bangkai, akan dijauhi oleh manusia lainnya dan menjadi bahan fitnahan yang tak habis-habisnya, bahkan banyak manusia yang lain berusaha melenyapkannya, karena begitu busuk sipat yang dimilikinya. Nah hati-hatilah jangan sampai sipatmu seperti bau bangkai. Insya Allah.
Bagaimanapun kamu tetap berada di dalam Allah. Apa yang kamu minum, air Allah. makanan yang kamu makan, berasal dari Allah. Matamu yang dapat melihat, mata pemberian Allah. Telingamu yang dapat mendengar, Telinga dari Allah. Mulutmu untuk makan, minum, berkata adalah mulut dari Allah. Kakimu dapat berjalan, kaki yang diberikan Allah. Tanganmu dapat memegang, tangan dari Allah. Begitu seterusnya. Karena memang semua yang ada padamu dan yang berada di luar dirimu adalah milik Allah. jadi apakah yang kamu miliki? Tidak ada satupun!
Semua milik-Nya, semua titipan-Nya, semua amanat-Nya yang dengannya kamu beramal kepada-Nya. Amal dari perbuatanmu itulah yang menjadi milikmu kelak. Dan amal itu ada diluar dirimu, bukan berada di dalam dirimu. balasan dari amalmu itulah yang menjadi milikmu. dan untuk melakukan perbuatan amal, kamu menggunakan milik Allah.
Seluruh anggota badanmu yang kamu gunakan untuk shalat adalah milik Allah dan Allah memberi balasan atau ganjaran untuk perbuatan tersebut, padahal tanpa anggota badanmu yang milik Allah itu, kamu tidak akan bisa mengerjakan shalat.
Seharusnya kamu tidak mendapat ganjaran apapun dari perbuatan amal yang kamu lakukan, karena semuanya bersumber dari milik Allah. Kamu tidak mengeluarkan atau mengorbankan apapun saat beribadah kepada-Nya. Yang kamu korbankan atau yang kamu keluarkan adalah milik Allah juga. Jadi seharusnya kamu tak berhak menuntut apapun dari segala amal ibadah yang kamu kerjakan kepada Allah SWT.
Jadi jika kau benar-benar menyintaiNya? Mengapa kau sering lari dariNya? Mengapa kau sering meninggalkanNya? Mengapa kau sering lupa padaNya? Mengapa kau sering melalaikan perintahNya? Mengapa kau minta balasan dariNya, katanya cintamu tulus?
Semua pertanyaan tersebut tak perlu dijawab dengan anggukan kepala atau gelengan kepala, cukup dijawab dengan amal perbuatanmu sehari-hari. Iya dan tidak, benar dan tidaknya cintamu kepadaNya, hanya engkau sediri yang tahu dan Dia Yang Maha Mengetahui.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/cek-hatimu-benarkah-kau-cinta-pada-nya.htm#.VJyBrsKAM
Lagi, Pastur Yang Diajak Ke SurgaNya , InsyaAllah
Pastur lain yang memutuskan menjadi muallaf dan menanggalkan gelar
keuskupannya yakni Jason Cruz. Dalam upaya pencarian akan Tuhan, Cruz
melewati sejumlah tahapan berliku sebelum mengenal Allah Subhanahu Wa
Ta’ala. Sayang, ia tidak menemukan kebenaran (Allah Subhanahu Wa Ta’ala)
pada awalnya. Sebaliknya, ia mencoba mempelajari Hinduisme karena
dianggap dapat mengakhiri penderitaan yang ia alami. Cruz begitu serius
mendalami ajaran Hindu. Ia bahkan mengubah namanya dengan nama Hindu.
“Saat itu aku merasa terbebas dari kecanduan obat-obatan. Hidupku lebih positif. Tapi itu tidak bertahan lama, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menunjukan padaku bahwa Hindu bukanlah jalan menuju kebenaran hakiki,” kenang dia.
Dia pun meninggalkan ajaran Hindu, Cruz kembali pada agama Katolik Roma. Oleh gereja, ia ditawarkan untuk menetap di sebuah gereja di New Mexico. Bertepatan dengan tawaran itu, keluarganya, (Ibu, kakak dan adiknya) memutuskan untuk pindah ke Arizona. Saat itu, ia mulai memiliki hubungan dekat dengan orang banyak.
Cruz pun mulai menjalani program seminar. Bertahun-tahun ia ikuti pogram tersebut sehingga akhirnya berhasil menjadi pastur. Dia ditugaskan gereja untuk mempelajari tradisi agama lain di daerah Metro Phoenix.
Sembari menjalankan tugasnya itu, Cruz juga menyambi sebagai pekerja di Biro Kesehatan. Dia mengunjungi sejumlah tempat ibadah agama lain, termasuk masjid. Dalam kunjungannya ke masjid, Cruz merasa ada kesempatan emas untuk belajar tentang Islam. Oleh seorang Muslim, ia diminta untuk mendatangi Masjid di Tempe, Arizona.
Sesampainya di masjid itu, Cruz segera membaca buku-buku tentang Islam. Setelah membaca, ia begitu terkejut. “Saya belum tahu, kalau rasa terkejutku itu merupakan bentuk hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya pun kembali mengunjungi masjid itu dan banyak berdialog dengan Imam Ahmad Al-Akoum,” tuturnya.
Al-Akoum, merupakan Direktur Regional Masyarakat Muslim Amerika. Ia seorang yang begitu terbuka bagi penganut agama lain untuk berdiskusi tentang Islam. Banyak warga AS yang mencari informasi tentang Islam dari Al-Akoum. “Mengikuti kelas bimbingan Akoum, saya melihat Islam adalah kebenaran hakiki. Beberapa waktu kemudian, saya mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid yang sering saya kunjungi, Alhamdulillah,” ujarnya.
Menjadi Muslim, Cruz banyak mengalami perubahan. Keluarganya sedih, sebab Cruz memeluk agama yang ditakuti anak-anaknya. Ia pun berusaha memberikan pemahaman yang baik tentang Islam kepada mereka.
Tidak mudah memang bagi Cruz untuk menjalani identitas barunya sebagai Muslim. Dia sempat mengalami stres, lalu memutuskan untuk kembali berdiskusi dengan Al-Akoum tentang masalah yang dialaminya. Al-Akoum mengatakan padaku bahwa tahun pertama sebagai Muslim tentu merupakan masa yang paling sulit. Ia lalu menyarankan untuk banyak berkomunikasi dengan Muslim lainnya.
Saran Al-Akoum membuat iman Cruz semakin mantap. Ia mulai mendapatkan pekerjaan, yakni sebagai manajer pada sebuah program pencegahan penyalahgunaan alkohol dan narkoba, serta HIV dan hepatitis
Selama itu pula, Cruz mulai menikmati identitasnya sebagai Muslim. Ia sangat aktif menjadi sukarelawan. Bahkan, ia dinominasikan menjadi kepala Dewan Masjid Tempe. “Insya Allah, jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengizinkan, saya ingin mendalami ilmu fikih guna memajukan kepentingan Islam dan umat yang saya cintai. Semua ini adalah karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.
-Dani Fitriyani-
http://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/lagi-pastur-yang-diajak-ke-surganya-insyaallah.htm#.VJyArsKAM
“Saat itu aku merasa terbebas dari kecanduan obat-obatan. Hidupku lebih positif. Tapi itu tidak bertahan lama, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menunjukan padaku bahwa Hindu bukanlah jalan menuju kebenaran hakiki,” kenang dia.
Dia pun meninggalkan ajaran Hindu, Cruz kembali pada agama Katolik Roma. Oleh gereja, ia ditawarkan untuk menetap di sebuah gereja di New Mexico. Bertepatan dengan tawaran itu, keluarganya, (Ibu, kakak dan adiknya) memutuskan untuk pindah ke Arizona. Saat itu, ia mulai memiliki hubungan dekat dengan orang banyak.
Cruz pun mulai menjalani program seminar. Bertahun-tahun ia ikuti pogram tersebut sehingga akhirnya berhasil menjadi pastur. Dia ditugaskan gereja untuk mempelajari tradisi agama lain di daerah Metro Phoenix.
Sembari menjalankan tugasnya itu, Cruz juga menyambi sebagai pekerja di Biro Kesehatan. Dia mengunjungi sejumlah tempat ibadah agama lain, termasuk masjid. Dalam kunjungannya ke masjid, Cruz merasa ada kesempatan emas untuk belajar tentang Islam. Oleh seorang Muslim, ia diminta untuk mendatangi Masjid di Tempe, Arizona.
Sesampainya di masjid itu, Cruz segera membaca buku-buku tentang Islam. Setelah membaca, ia begitu terkejut. “Saya belum tahu, kalau rasa terkejutku itu merupakan bentuk hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya pun kembali mengunjungi masjid itu dan banyak berdialog dengan Imam Ahmad Al-Akoum,” tuturnya.
Al-Akoum, merupakan Direktur Regional Masyarakat Muslim Amerika. Ia seorang yang begitu terbuka bagi penganut agama lain untuk berdiskusi tentang Islam. Banyak warga AS yang mencari informasi tentang Islam dari Al-Akoum. “Mengikuti kelas bimbingan Akoum, saya melihat Islam adalah kebenaran hakiki. Beberapa waktu kemudian, saya mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid yang sering saya kunjungi, Alhamdulillah,” ujarnya.
Menjadi Muslim, Cruz banyak mengalami perubahan. Keluarganya sedih, sebab Cruz memeluk agama yang ditakuti anak-anaknya. Ia pun berusaha memberikan pemahaman yang baik tentang Islam kepada mereka.
Tidak mudah memang bagi Cruz untuk menjalani identitas barunya sebagai Muslim. Dia sempat mengalami stres, lalu memutuskan untuk kembali berdiskusi dengan Al-Akoum tentang masalah yang dialaminya. Al-Akoum mengatakan padaku bahwa tahun pertama sebagai Muslim tentu merupakan masa yang paling sulit. Ia lalu menyarankan untuk banyak berkomunikasi dengan Muslim lainnya.
Saran Al-Akoum membuat iman Cruz semakin mantap. Ia mulai mendapatkan pekerjaan, yakni sebagai manajer pada sebuah program pencegahan penyalahgunaan alkohol dan narkoba, serta HIV dan hepatitis
Selama itu pula, Cruz mulai menikmati identitasnya sebagai Muslim. Ia sangat aktif menjadi sukarelawan. Bahkan, ia dinominasikan menjadi kepala Dewan Masjid Tempe. “Insya Allah, jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengizinkan, saya ingin mendalami ilmu fikih guna memajukan kepentingan Islam dan umat yang saya cintai. Semua ini adalah karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” pungkasnya.
-Dani Fitriyani-
http://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/lagi-pastur-yang-diajak-ke-surganya-insyaallah.htm#.VJyArsKAM
Menikahi Gadis yang Telah Diperkosa
asslm wr wb
saya berinisial HR, krang lebih sya berkenalan dengan seorang wanita berinisial EY, setelah berkenal krang lebih 1 minggu kmi berkeputusan untuk menikah insya allah bulan rajab, tetapi selang sminggu merencanakan pernikahan, EY bercerita tentang masa lalunya yg membuat hati sya hancur bercampur kalut, Ey brcerita bahwa dy pernah di perkosa oleh sahabatnya di dlu di negeri jiran (MALAYSIA).
saya ingin tanya apa sya menikahi wanita tersbut hukumnya Haram, Mulia ataw sebaliknya, lalu bagaimana jika melahirkan seorang anak, apakah anak itu itu di kategorikan anak haram?
lalu apa nilai manfaat dan hikmah yang dapat sya peroleh?
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara HR yang dimuliakan Allah swt
Para ulama berpendapat bahwa tidak ada keharusan bagi seorang pezina yang telah bertaubat kepada Allah swt dengan taubat nasuha untuk meceritakan perbuatannya itu kepada suaminya atau calon pasangannya yang datang meminangnya. Kecuali apabila suaminya atau calonya itu bertanya tentang aib-aibnya pada masa lalu. Ini pun para ulama membolehkan baginya untuk menggunakan tauriyah—kata-kata yang mengandung dua arti, si pembicara menginginkan makna yang benar sementara si pendengar memahaminya dengan arti yang lain.
Terlebih lagi apabila ia adalah seorang korban pemerkosaan yang tidak menginginkan terjadinya perbuatan tersebut maka menutupi aib itu adalah lebih utama baginya. Pendapat diatas didasarkan kepada sabda Rasulullah saw,S”etiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah swt kemudian dipagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Namun tidaklah ada sesuatu yang terjadi di alam ini kecuali semuanya berjalan dengan ketentuan dan kehendak Allah swt, termasuk calon pasangan anda (EY) yang bercerita tentang masa lalunya itu kepada anda yang membuat hati anda hancur. Mungkin anda berfikir ada baiknya diri anda tidak mengetahui tentang masa lalunya itu akan tetapi Allah swt Yang Maha Mengetahui lagi Maha Biaksana berkehendak lain terhadap keinginan anda itu. Yakinilah bahwa dibalik pengetahuan anda tentang dirinya pasti terdapat hikmah atau pelajaran yang bisa diambil
Dan apa yang dialami calon anda pada masa lalunya itu janganlah menjadi penghambat rencana anda untuk menikahinya karena islam tidaklah mengharamkan pernikahan dengan seorang wanita yang sudah tidak perawan.
Bahkan jika kelak anda menikahinya maka anda akan mendapatkan pahala dari Allah swt, yaitu pahala menutupi aibnya dan ini termasuk perbuatan yang mulia di sisi Allah swt, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairoh berkata,” Rasulullah saw bersabda.’Barangsiapa yang meringankan penderitaan seorang muslim di dunia maka Allah akan meringankan penderitaannya di akherat. Barangsiapa yang memudahkan kesulitan (seorang muslim) maka Allah akan memudahkan kesulitannya di dunia dan akherat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akherat. Dan sesungguhnya Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya.’
Adapun anak yang kelak terlahir—insya Allah—melalui pernikahan yang sah antara anda dan dengan EY maka ia adalah anak sah dari kalian berdua dan berhak untuk dinasabkan kepada anda sebagai ayahnya.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/menikah-gadis-yg-telah-diperkosa.htm#.VJx-_sKAM
saya berinisial HR, krang lebih sya berkenalan dengan seorang wanita berinisial EY, setelah berkenal krang lebih 1 minggu kmi berkeputusan untuk menikah insya allah bulan rajab, tetapi selang sminggu merencanakan pernikahan, EY bercerita tentang masa lalunya yg membuat hati sya hancur bercampur kalut, Ey brcerita bahwa dy pernah di perkosa oleh sahabatnya di dlu di negeri jiran (MALAYSIA).
saya ingin tanya apa sya menikahi wanita tersbut hukumnya Haram, Mulia ataw sebaliknya, lalu bagaimana jika melahirkan seorang anak, apakah anak itu itu di kategorikan anak haram?
lalu apa nilai manfaat dan hikmah yang dapat sya peroleh?
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara HR yang dimuliakan Allah swt
Para ulama berpendapat bahwa tidak ada keharusan bagi seorang pezina yang telah bertaubat kepada Allah swt dengan taubat nasuha untuk meceritakan perbuatannya itu kepada suaminya atau calon pasangannya yang datang meminangnya. Kecuali apabila suaminya atau calonya itu bertanya tentang aib-aibnya pada masa lalu. Ini pun para ulama membolehkan baginya untuk menggunakan tauriyah—kata-kata yang mengandung dua arti, si pembicara menginginkan makna yang benar sementara si pendengar memahaminya dengan arti yang lain.
Terlebih lagi apabila ia adalah seorang korban pemerkosaan yang tidak menginginkan terjadinya perbuatan tersebut maka menutupi aib itu adalah lebih utama baginya. Pendapat diatas didasarkan kepada sabda Rasulullah saw,S”etiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah swt kemudian dipagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Namun tidaklah ada sesuatu yang terjadi di alam ini kecuali semuanya berjalan dengan ketentuan dan kehendak Allah swt, termasuk calon pasangan anda (EY) yang bercerita tentang masa lalunya itu kepada anda yang membuat hati anda hancur. Mungkin anda berfikir ada baiknya diri anda tidak mengetahui tentang masa lalunya itu akan tetapi Allah swt Yang Maha Mengetahui lagi Maha Biaksana berkehendak lain terhadap keinginan anda itu. Yakinilah bahwa dibalik pengetahuan anda tentang dirinya pasti terdapat hikmah atau pelajaran yang bisa diambil
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللّهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya : “Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan
apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan
hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At
Taubah : 51)
وَمَا تَشَاؤُونَ إِلَّا أَن يَشَاء اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya : “Dan kamu tidaklah berkehendak kecuali bila dikehendaki
Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al Insan : 30)Dan apa yang dialami calon anda pada masa lalunya itu janganlah menjadi penghambat rencana anda untuk menikahinya karena islam tidaklah mengharamkan pernikahan dengan seorang wanita yang sudah tidak perawan.
Bahkan jika kelak anda menikahinya maka anda akan mendapatkan pahala dari Allah swt, yaitu pahala menutupi aibnya dan ini termasuk perbuatan yang mulia di sisi Allah swt, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairoh berkata,” Rasulullah saw bersabda.’Barangsiapa yang meringankan penderitaan seorang muslim di dunia maka Allah akan meringankan penderitaannya di akherat. Barangsiapa yang memudahkan kesulitan (seorang muslim) maka Allah akan memudahkan kesulitannya di dunia dan akherat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akherat. Dan sesungguhnya Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya.’
Adapun anak yang kelak terlahir—insya Allah—melalui pernikahan yang sah antara anda dan dengan EY maka ia adalah anak sah dari kalian berdua dan berhak untuk dinasabkan kepada anda sebagai ayahnya.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/menikah-gadis-yg-telah-diperkosa.htm#.VJx-_sKAM
Senin, 22 Desember 2014
Khasiat mengejutkan dari bawang merah
Siapa yang
tak mengenal bumbu masakan yang satu ini? Tanpa bawang merah, masakan terasa
hambar. Bawang merah merupakan salah satu bahan penting dalam dunia kuliner.
Tapi siapa sangka bahwa dalam setiap lapis bawang merah ini ternyata memiliki
khasiat yang mengagumkan untuk kesehatan. Berikut beberapa khasiat bawang merah
untuk kesehatan tubuh:
1. Anti
virus, bakteri dan baik untuk diabetes
Bawang merah
mengandung anti-oksidan, mineral, vitamin. Bawang merah juga memiliki sifat
anti-virus, anti-bakteri, dan anti-jamur. Bawang merah menjadi obat yang
berguna untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
2.
Mengurangi kolesterol
Allicin
dalam bawang merah dapat berguna untuk mengurangi produksi kolesterol. Allicin
dalam bawang merah sangat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Bawang
merah rendah kalori dan banyak nutrisi. Jika Anda sedang diet, Anda dapat
menambahkan bawang merah untuk menikmati rasa lezatnya makanan, tanpa menumpuk
kalori.
3. Mengatasi
cacingan
Bawang merah
sangat baik bagi pencernaan serta mengatasi sembelit. Bawang merah efektif pula
dalam menyembuhkan cacingan dan mengobati sakit perut.
4. Mencegah
kanker
Bawang merah
segar segar mengandung vitamin A, yang merupakan antioksidan efektif mengurangi
resiko kanker rongga mulut dan mencegah perkembangannya. Bawang merah sangat
membantu dalam mencegah kanker hati dan menghancurkan sel-sel kanker.
5. Mengatasi
sengatan serangga
Untuk
mengobati sengatan serangga, gosok daerah yang terkena dengan bawang merah yang
dihaluskan untuk meredakan rasa sakit. Bawang merah mengatasi gigitan nyamuk,
sengatan lebah atau tawon.
6. Baik
untuk kekebalan tubuh
Campur jus
bawang merah dengan madu dan konsumsi satu sendok teh campuran ini tiga kali
sehari. Ini efektif mengatasi bronkitis, influenza, pilek, batuk dan sakit
tenggorokan. Termasuk membantu mencairkan dahak.
7.
Menghilangkan racun
Goreng empat
potong irisan bawang merah. Makan selama 14 hari untuk membantu hati dalam
menghilangkan racun dari tubuh.
8. Baik
untuk kesehatan gigi
Mengunyah
bawang merah selama 3 menit setiap hari di pagi hari akan menghancurkan bakteri
pada gigi Anda.
9. Baik
untuk rambut dan obat memar
Gosok jus
bawang merah setiap hari pada kulit kepala Anda untuk membantu pertumbuhan
rambut dan mengatasi ketombe. Anda juga dapat menggunakan bawang merah untuk
memar. Jika punya problem bisul, minumlah jus bawang merah dicampur atau
wortel.
10.
Memperlambat pikun
Selain
membantu fungsi kerja otak dan efektif bagi penderita alzheimer, bawang merah
juga dapat mengurangi resiko osteoporosis hingga 20 persen, sekaligus membantu
ahgar kulit tetap cantik.
11. Baik
bagi penglihatan
Jus bawang
merah meningkatkan daya penglihatan. Bawang merah kaya akan sulfur, sistein,
dan lesitin yang melindungi mata Anda dari pembentukan katarak.
Langganan:
Postingan (Atom)