Minggu, 11 Januari 2015

Dampak Penyerangan Charlie Hebdo; New York Times dan Reuters Enggan Terbitkan Karikatur Menghina Nabi

Tragedi penyerangan Charlie Hebdo di Paris cukup memberikan peringatan dan efek trauma tersendiri bagi beberapa media Amerika Serikat seperti majalah New York Times. Setelah kejadian yang menewaskan sejumlah kartunis penghina Nabi tersebut, mayoritas media langsung menolak untuk membuat kartun kontroversial yang melecehkan tokoh besar umat Islam itu.
Alasan mereka singkat dan jelas yaitu takut bernasib sama seperti majalah Charlie Hebdo, yang beberapa hari lalu lumpuh akibat penyerangan di Paris.
Sumber berita online, Daily Beast dan Slate masih berani menerbitkan kartun penghinaan kepada Islam, namun media utama AS yang membumi seperti New York Times, Wall Street Journal, Reuters dan Associated Press sudah tidak berani mempublis hal yang demikian.
Juru bicara New York Times Company, Danielle Rhoades mengatakan, “Setelah pertimbangan yang matang dari kami, editor Times memutuskan untuk tidak menggambarkan kartun tersebut. Karena hal demikian akan memberikan efek buruk bagi para pembaca dalam memahami berita,” ungkapnya pada hari Rabu (7/1/2015).
Sementara itu editor Philadelphia Inquirer, Bill Marimow, mengatakan kepada Reuters, “Dalam kondisi apapun, kami tetap tidak akan menerbitkan kartun bernada kontroversial. Ide itu hanyalah sia-sia belaka dan justru akan menghina puluhan juta orang Muslim daripada mengungkap suatu berita.”
http://www.lasdipo.com/kabar/eropa-amerika/2015/01/11/dampak-penyerangan-charlie-hebdo-new-york-times-dan-reuters-enggan-terbitkan-karikatur-menghina-nabi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar