Senin, 26 Januari 2015

Ubah Paradigma, Lagkah Awal Sukses Mendidik Anak (Parenting 1/3)

Miris memang, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga survei, didapatkan 87% anak kelas 4 sampai 6 SD pernah mengakses konten pornografi, 77% alasannya karena tidak sengaja, 39% melihat justru di rumah sendiri/saudara. Oleh karena itu, bahaya memberikan gadget pada anak harus diketahui sejak dini, agar orang tua bijak dalam menyikapinya.
Kerusakan karena pornografi sifatnya permanen yang berakibat mempengaruhi systemlimbik, kerusakan ini lebih cenderung menetap bila dibandingkan karena narkoba dan alkohol. Sehingga karenanya orang tua perlu mengajarkan kepada anak tentang sentuhan yang dibolehkan, mana sentuhan yang dilarang dan mana sentuhan yang tergolong membingungkan.
Ubah Paradigma
Banyak dari kita beranggapan bahwa pendidikan anak itu murni tugas dari ibu sedang ayah bekerja mencari nafkah. Padahal peran kedua orang tua dalam pendidikan anak sangat penting. Jadi bukan hanya ibu saja yang bertugas mendidik anak.
Apalagi jika keduanya malah bekerja dan anak dititipkan ke nenek kakek atau tempat penampungan. Tentu hal ini memiliki dampak pada pendidikan anak yang terabaikan.
Padahal kemampuan nenek dan kakek sudah menurun jauh. Bayangkan, mereka sudah osteoporosis karena usia sudah senja, emosi sudah makin sensitif, dan cenderung memberi semua keinginan cucu untuk meredam emosi cucu.
Sama halnya dengan menyerahkan anak ke ART (asisten rumah tangga) atau pengasuh. Tentu tidak semaksimal jika orang tuanya langsung yang turun tangan.
Mengasuh anak itu harusnya seperti halnya bermain sepak bola. Jika bermain bola saja ada gawang yang dituju, tentunya mengasuh anak harus ada tujuannya tidak asal si anak diam tidak rewel.
Sebanding dengan hasil riset di atas, ternyata para orang tua masih memiliki kebiasaan buruk dalam hal pengasuhan anak di antaranya:
1. Tidak merumuskan tujuan pengasuhan.
2. Tidak memiliki kesepakatan bersama bagaimana menjalankan pengasuhan untuk anak-anak mereka.
4e73115318e89_Muslim_Family_Berlin_dpa
Negeri kita ini amburadul tidak karuan karena tidak punya tujuan pengasuhan anak, sibuk dengan urusan politik dan ‘hal-hal besar’. Urusan anak, pendidikan anak, moral anak, diin anak, aqidah anak, itu urusan yang tidak penting!! pendidikan anak tidak jadi prioritas!
Lebih parahnya, anak-anak di negeri kita kebanyakan fatherless, punya ayah tapi tiada. Pergi pagi pulang malam, tidak menyapa dengan emosi.
Oleh karenanya langkah awal mendidik anak adalah mencari kesepahaman kedua orang tua tentang target dan tujuan pendidikan anak. Mau dibentuk seperti apa Si Mungil nantinya, karena anak-anak itu adalah amanah setiap orang tua yang akan dimintai pertanggungan jawab kelak di akhirat.
Allah menitipkan anak kepada kita. Jangan kembalikan mereka dalam keadaan rusak, terutama rusak jiwanya !!
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS Asy Suura: 49-50)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS Al Anfaal: 27-28)
http://www.lasdipo.com/bilik-muslimah/2015/01/07/ubah-paradigma-lagkah-awal-sukses-mendidik-anak-parenting-13.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar