Minggu, 11 Januari 2015

Beginilah Orang Shalih Jika Bekerja!

IBRAHIM BIN ADHAM suatu malam yang dingin mengetahui ada tempat menyalakan api serta seorang pemantik api yang sedang menyalakannya. Ibrahim bin Adham pun mengucapkan salam kepada lelaki itu, namun si lelaki tidak segera menjawab kecuali setelah selesai menyalakan api. Ibrahim bin Adham pun melihat lelaki itu menoleh ke kiri dan ke kanan.
Setelah itu Ibrahim bin Adham pun bertanya,”Kenapa engkau tidak menjawab salam pada waktunya?” Si lelaki pun menjawab,”Aku sedang disewa untuk bekerja, aku takut jika aku menyibukkan diri denganmu, hingga aku tidak maksimal dalam bekerja, maka aku berdosa. Sedangkan aku menoleh ke kiri dan ke kanan karena aku takut kedatangan maut yang tidak di sangka-sangka datangnya”.
Ibrahin Bin Adham pun bertanya,”Berapa upahmu setiap hari?” Si lelaki pun menjawab,”Satu dirham dan satu daniq. Satu daniq untuk diriku sendiri sedangkan satu dirham untuk anak-anak saudaraku sahabatku yang telah meninggal sejak dua puluh tahun lalu”.
Ibrahim bin Adham terus bertanya,”Apakah engkau tidak pernah meminta hajat kepada Allah?” Lelaki itu pun menjawab,”Ya, aku pernah meminta satu hajat selama dua puluh tahun dan belum terkabul”.
Ibrahim bin Adham kembali bertanya,”Apa itu?” Lelaki itu pun menjawab,”Aku ingin menyaksikan Ibrahim bin Adham, kemudian setelah itu wafat”.
Ibrahim bin Adham pun berkata,”Demi Allah, aku tidak ingin menemuimu, kacuali ada yang mendorongku ke seni. Akulah dia!”.
Kemudian lelaki itu pun merangkul Ibrahim bin Adham dan meletakkan kepalanya di pengkuan Ibrahim bin Adham kemudian berkata,”Ya Allah, Engkau telah mengabulkan hajatku, maka ambbilah diriku menuju kepada-Mu”. Setelah itu lelaki itu pun wafat. (Thabaqat Al Auliya, hal. 11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar