Orang yang memiliki pandangan optimis dalam hidupnya memiliki kesehatan kardiovaskular lebih baik secara signifikan.
“Individu yang level optimisme tertinggi,
dua kali lebih sehat jantungnya, dibandingkan mereka yang pesimistis.
Hubungan ini signifikan pada karakteristik sosio-demografi dan k, berdasarkan hasil tes medis. Pada akhir penelitian, peneliti menjumlahkan semua hasil pemeriksaan partisipan.
Hasil penelitian menunjukkan, total angka
kesehatan individu meningkat seiring naiknya level optimisme. Mereka
yang paling optimis, 50 dan 76 persen lebih cenderung memiliki angka
total kesehatan yang bagus, atau ideal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Health Behavior and Policy
itu juga memperlihatkan, hubungan antara optimisme dan kesehatan
kardiovaskular lebih kuat terjadi saat karakteristik sosio-demografi,
misalnya usia, ras dan etnis, pendapatan serta status pendidikan
dimasukkan menjadi faktornya.
Orang yang optimis memiliki kadar gula
darah dan kolesterol lebih baik secara signifikan dibandingkan mereka
yang pesimis. Mereka juga lebih aktif secara fisik, memiliki indeks
massa tubuh, dan relatif jarang merokok.
“Temuan ini menunjukkan, strategi yang
menargetkan modifikasi kesejahteraan psikologis –misalnya optimisme–
mungkin sangat potensial untuk meningkatkan kesehatan jantung masyarakat
Amerika sebanyak 20 persen sebelum 2020,” kata Hernandez, demikian
seperti dilansir eurekalert.org.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar