Semua orang pasti pernah melihat isyarat tangan ini, di mana dua
jari—telunjuk dan kelingking—menunjuk bebas, sedangkan jempol, jari
tengah, dan jari manis dilipat. Atau tiga jari—jempol, telunjuk, dan
kelingking—menunjuk bebas sedangkan jari tengah dan jari manis ditekuk.
Ya, banyak orang mengartikannya sebagai Simbol Metal. Metal di sini
dalam artian Grup Musik Cadas, Heavy Rock, bukan metal dalam artian
logam.
Isyarat ini berkelebatan di mana-mana, di TV, koran, dan majalah,
pertandingan olahraga, dan bahkan di saat pelantikan presiden. Dalam
simbologi, isyarat tangan menyerupai tanduk ini dinamakan El
Diablo—iblis bertanduk—atau Il Cornuto, atau Diabolicus.
“Simbol ini dipelopori oleh pengikut kultus setan, para anggota resmi
Church of Satan, dan band-band musik rock heavy metal… Band rock
menjadikannya populer dan treni, dan sekarang kelihatannya hampir semua
orang melakukannya..,” demikian Texe Marrs dalam Codex Magica: Secret
Signs, Mysterious, and Hidden Codes of Illuminati (2013).
Ya, simbol tangan ini sedemikian populer hingga orang seperti
pemimpin Gereja Setan Alexander Le Vey, Bush, Clinton, banyak artis
Holywood, bahkan Jokowi pun, membentuk simbol tangan Tanduk Setan ini.
Jika simbol yang ditunjukkan oleh Alexander Le Vey jelas kultus satanik,
apakah demikian juga maknanya dengan apa yang dilakukan para pemimpin
dan figur publik tersebut?
Dan yang aneh lagi, simbol ini pun dimasukkan ke dalam bahasa isyarat
kaum Tuna Rungu. Entah mengapa, pendesain sistem bahasa isyarat tangan
kaum Tuna Rungu ini memasukkan simbol “El Diablo” sebagai salah satu
tanda isyarat mereka dan bahkan artinya adalah “Saya mencintaimu”!.
Pendesain bahasa isyarat ini adalah Helen Keller, seorang perempuan tuna
rungu, yang ternyata juga seorang okultis dan teosofis.
Helen Keller yang buta dan tuli sejak kecil ternyata terlibat dalam
sekte okultis seperti Swedenborgianisme dan Teosofi. Teosofi adalah
kelompok pemuja setan yang didirikan oleh Helena Blavatsky, mistiskus
Rusia penulis Secret Doctrine, yang juga guru spiritual dari Adolf
Hitler. Jangan terkejut jika Helena Blavatsky ini tinggal di Indonesia
pada zaman ketika VOC berkuasa. Rumahnya yang besar terletak di pinggir
sebuah jalan raya yang sehingga jalan itu dinamakan Blavatsky Weg. Jalan
ini sekarang diubah namanya menjadi Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dan lokasi rumahnya adalah tempat berdirinya Gedung Deparpostel
sekarang.
“Apakah Helen Keller sengaja menciptakan simbol tanduk setan tersebut
sehingga tanpa disadari murid-muridnya, kaum tuna rungu, ketika membuat
isyarat tangan: ”Aku Mencintaimu”, sesungguhnya berkata, “Aku
Mencintaimu, Satan!” ujar Texe Marrs.
Simbol El Diablo merupakan salah satu simbol tangan dari banyak
sekali simbol tangan lainnya yang memiliki arti, “Aku pelayanmu, Satan!”
atau “Aku melayanimu, Lucifer!” Lantas, apakah dengan begitu setiap
orang, tokoh-tokoh publik, yang membentuk simbol ini di foto-foto adalah
pelayan setan? Bisa tidak, bisa juga ya.
Sekarang ini, hanya mereka yang bekerja demi kejayaan kaum The New
World Order, kaum Neo Liberalis, yang mana semuanya dipastikan merupakan
bagian dari apa yang disebut sebagai The Globalis, yang bisa dianggap
memang pelayan setan. Mereka ini bekerja demi mewujudkan ambisi satanik
menguasai umat manusia untuk dijadikan pelayan-pelayannya. Mereka akan
menghancurkan agama langit dan menciptakan satu agama baru yang
berlindung dibalik “Humanisme”. (Rizki Ridyasmara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar