Rasulullah beserta pasukannya memasuki
kota Makkah dengan penuh kesopanan. Rasulullah memerintahkan pasukannya
untuk tidak menyerang sebelum diserang. Melihat kekuatan pasukan
Muslimin yang banyak, tidak sedikit para gembong kafir Quraisy yang
melarikan diri keluar Makkah.
Pada peristiwa itu, juga Rasulullah
menjatuhkan hukuman mati untuk 10 orang dari penduduk Makkah dan
memerintahkan kepada pasukannya agar membunuh mereka. Namun, Rasulullah
tetap membuka pintu maaf bagi mereka. Nama-nama sepuluh orang yang
dijatuhi hukuman mati oleh Rasululllah itu adalah:
1. Ikrimah bin Abu Jahal
Ikrimah adalah anak Abu Jahal. Ia giat
sekali dalam menghadang dakwah Islam di Makkah. Saat penaklukan kota
Makkah dan mendengar dirinya masuk dalam daftar orang yang divonis mati,
Ikrimah lari ke Yaman. Ia sempat mengajak istrinya, Ummu Hakim binti
Haris, melarikan diri. Tapi, istrinya menolak.
Setelah Ikrimah pergi, istrinya menemui
Rasulullah di perkemahan pasukan Muslimin. Ia menceritakan ketakutan
suaminya dan meminta amnesti (pengampunan) kepada Rasulullah. Rasul pun
memaafkannya. Istrinya menyusul Ikrimah ke Yaman. Sekembalinya dari
Yaman, mereka bersyahadat di hadapan Rasul.
2. Abdullah bin Khaththal
Mulanya ia bernama Abdul ’Uzza. Tapi,
setelah memeluk Islam, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam
mengganti namanya dengan Abdullah. Ia sering diminta Rasulullah untuk
memungut zakat. Ia murtad (keluar dari Islam) setelah Rasulullah
mengutusnya sebagai petugas zakat ke salah satu daerah. bersama salah
seorang sahabat Anshar yang juga mantan budaknya yang Muslim.
Di dalam perjalanan tugas itu, ia berhenti
di suatu tempat, kemudian menyuruh mantan budaknya menyembelih kambing
hutan miliknya dan memasak untuknya. Setelah itu, Abdullah bin Khaththal
tertidur. Ketika ia bangun, ia melihat mantan budaknya tidak
menjalankan perintahnya, kemudian ia menyerangnya hingga tewas.
Setelah itu, ia kembali murtad. Saat
peristiwa fathu Makkah, Abdullah bersembunyi di balik kain Ka’bah. Sa’id
bin Harits Al-Makhzumi dan Abu Barzah Al-Aslami memergokinya dan
mengabarkan kepada Rasulullah. “Bunuhlah dia!” perintah Rasul. Maka
kedua sahabat Rasul itu membunuh Abdullah.
3. Wahsyi bin Harb
Wahsyi seorang budak dari Hindun binti
Utbah. Saat berkecambuk perang Uhud, Hindun memerintahkan Wahsyi
membunuh Hamzah, paman Rasulullah. Bila misinya sukses, Wahsyi
dijanjikan akan dimerdekakan.
Wahsyi berhasil membunuh Hamzah dengan
tombaknya. Atas perbuatannya itu, saat fathu Makkah, Wahsyi masuk daftar
orang yang akan dibunuh. Mendengar itu, Wahsyi melarikan diri ke Thaif.
Tapi, ia kembali ke Makkah setelah mendengar kabar bahwa Rasulullah
mengampuninya. Melihat kemuliaan Islam dan akhlak Rasul, akhirnya Wahsyi
memeluk Islam.
4. Miqyas bin Shubabah
Miqyas mengaku sebagai Muslim. Ia datang
menemui Rasulullah di Madinah. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku datang
kepadamu dalam keadaan Muslim dan bermaksud meminta diyat saudaraku. Ia
dibunuh karena salah sasaran.” Rasulullah memerintahkan sahabat
membayar diyat kepada Miqyas.
Miqyas sempat tinggal di Madinah beberapa
lama, kemudian ia membunuh pembunuh saudaranya. Ia kembali ke Makkah
dalam keadaan murtad dan bergabung bersama orang-orang musyrik. Berkat
perbuatannya itu, Miqyas divonis hukuman mati oleh Rasulullah. Ia
dibunuh oleh Numailah bin Abdullah, seorang sahabat Rasul yang juga
sepupunya.
5. Habbar bin Al-Aswad
Nama lengkapnya Habbar bin Al-Aswad bin
Muthalib. Ia pernah menghadang Zainab binti Muhammad saat hendak hijrah
ke Madinah. Ia menarik sekedup yang ditunggangi Zainab hingga putri
Rasulullah itu jatuh ke tanah. Akibat perbuatannya itu, Zainab
keguguran.
Saat fathu Makkah, Habbar melarikan diri
meninggalkan Makkah. Ia kemudian menghadap Rasulullah untuk meminta
amnesti. Rasulullah mengabulkannya, semua kesalahannya dimaafkan dan
akhirnya ia menjadi seorang Muslim yang giat membela agamanya.
6. Ka’ab bin Zuhair
Ka’ab bin Zuhair bin Abi Sulma Al-Muzanni
merupakan salah seorang pujangga kenamaan. Ia seringkali menghina dan
menyakiti Rasulullah dengan syair-syairnya. Rasulullah menjatuhi hukuman
mati kepada Ka’ab. Ia sempat disurati sahabatnya, Bujair. Isinya,
memberitahukan hukuman mati yang akan diterimanya jika ia tidak segera
memeluk Islam.
Akhirnya ia menghadap Rasulullah dan
menyatakan ke-islamannya. Sejak itu, syair-syair yang dibuatnya berisi
pujian terhadap Rasulullah.
7. Abdullah bin Sa’ad bin Abu Sarh
Abdullah adalah saudara sesusuan ‘Utsman
bin Affan. Rasulullah menjatuhkan vonis mati kepadanya, karena tadinya
ia memeluk Islam. Bahkan sempat ikut hijrah bersama Rasulullah ke
Madinah.
Abdullah meminta perlindungan kepada
’Utsman. ’Utsman lalu membawanya kepada Rasulullah dan meminta jaminan
keselamatan untuk Abdullah. Rasulullah diam cukup lama dan tidak
menanggapi permintaan ’Utsman tersebut. Sikap diam itu dilakukan dengan
harapan para sahabat segera menghampiri Abdullah dan memenggal
kepalanya. Salah seorang sahabat Anshar berkata, “Kenapa engkau tidak
memberi isyarat kepadaku, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Nabi
itu tidak boleh membunuh dengan memberi isyarat.”
Akhirnya Rasulullah memaafkan Abdullah dengan jaminan ’Utsman. Sesudah itu ia kembali memeluk Islam.
8. Shafwan bin Umayyah
Shafwan anak dari Ummayah bin Khalaf,
majikan Bilal bin Rabbah. Shafwan pernah membunuh Zaid bin Dasinah,
sahabat Rasul, di tiang gantung.
Saat peristiwa fathu Makkah, Shafwan
melarikan diri meninggalkan Makkah menuju Yaman. Umair bin Wahb
Al-Jumahy meminta amnesti untuk Shafwan kepada Rasulullah. Rasulullah
pun memberinya.
Setelah mengantongi amnesti dari
Rasulullah, Umair langsung menemui Shafwan yang saat itu tengah
siap-siap menuju Yaman. Shafwan tidak menuruti ajakan Umair untuk
memeluk Islam dan menemui Rasulullah. Ia meminta waktu dua bulan untuk
mengambil keputusan. Selang beberapa bulan, Shafwan memutuskan bergabung
bersama Islam. Istrinya lebih dahulu masuk Islam.
9. Hindun binti Utbah
Hindun istri dari Abu Sufyan bin Harb,
pemuka Quraisy. Ia wanita kejam dan bengis. Ia pernah memakan jantung
dan hati Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Rasulullah, saat perang
Uhud.
Saat pasukan Islam memasuki kota Makkah,
Hindun dan suaminya ketar-ketir. Apalagi saat mendengar dirinya masuk
dalam daftar sepuluh orang yang akan dibunuh. Tapi, perasaan takut itu
hilang saat Rasulullah memaafkan kesepuluh terpidana mati itu. Hindun
bersama perempuan Quraisy lainnya memberanikan diri menemui Rasulullah
dan menyatakan bergabung bersama Islam.
10. Huwairits bin Nuqaiz
Ia termasuk yang memusuhi Islam. Juga
sering menyakiti hati Rasulullah dengan ejekannya. Ia lakukan itu
semenjak Rasulullah masih di Makkah.
Dalam riwayat, Huwairits pernah menganggu
unta yang dikendarai Abbas dan kedua putri Rasul, Fatimah dan Ummi
Kalsum. Akibatnya kedua putri Rasul itu terjerambab jatuh ke tanah. Saat
fathu Makkah ia masuk daftar hitam oleh Rasulullah. Huwairits berhasil
ditangkap dan dibunuh oleh Ali bin Abi Thalib.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar