Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi
berkeyakinan jika konflik KPK vs Polri, dengan melakukan penghancuran
terhadap KPK, erat kaitannya dengan pengusutan kasus korupsi Surat
Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang
mengarah ke sosok pimpinan PDIP Megawati.
“Ada dugaan, kalau dibiarkan masuk, KPK akan ke Bu Mega. Ada anggapan
supaya Mega tidak dipanggil KPK dan ditersangkakan. Rumornya sekarang
PDI-P untuk melawan KPK menggunakan polisi,” ujar Adhie dalam acara
diskusi di Jakarta (25/1).
Bila dulu, cicak vs buaya terkait dengan Century, maka sekarang ini
terkait dengan BLBI. “Kalau dulu cicak versus buaya, ada hubungannya
dengan kasus skandal Bank Century. Sekarang ini ada hubungannya dengan
semakin intensifnya KPK mendalami kasus SKL BLBI,” ungkap Adhie.
Menurut analisisnya, kasus yang menjerat Komjen Pol Budi Gunawan
adalah pintu masuk mengusut kasus SKL BLBI. Sehingga, KPK harus
dihancurkan. KPK memang tengah mendalami dugaan korupsi dalam proses
pemberian SKL BLBI.
Adhie mengungkapkan SKL BLBI dikeluarkan ketika Megawati
Soekarnoputri menjadi Presiden RI.Ironisnya, di masa kekuasaan Megawati
pula KPK dibentuk.
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengungkapkan, KPK ingin
membuktikan jika ada proses yang salah dalam pemberian SKL ini.
Sekaligus menampik, jika KPK sedang mencoba mengkriminalisasi kebijakan
seperti yang dituduhkan banyak orang saat KPK menyidik kasus Century.
SKL seperti diketahui, dikeluarkan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) berdasarkan Instruksi Presiden Megawati Nomor 8 Tahun
2002. SKL tersebut berisi pemberian jaminan kepastian hukum kepada
debitor yang telah menyelesaikan kewajibannya atau tindakan hukum kepada
debitor yang tidak menyelesaikan kewajibannya berdasarkan penyelesaian
kewajiban pemegang saham, dikenal dengan inpres tentang release and discharge.
Berdasarkan inpres tersebut, debitor BLBI dianggap sudah
menyelesaikan utang walaupun hanya baru membayar 30 persen dari jumlah
kewajiban pemegang saham (JKPS) dalam bentuk tunai dan 70 persen dibayar
dengan sertifikat bukti hak kepada BPPN. Atas dasar bukti itu, mereka
yang diperiksa dalam penyidikan Kejaksaan Agung akan mendapatkan surat
perintah penghentian penyidikan (SP3). Kebijakan kontroversial ini
mendapat banyak tentangan karena tidak memenuhi rasa keadilan rakyat dan
sangat menguntungkan para pengusaha hitam yang terlibat di dalam BLBI.
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/adhie-massardi-kpk-dihancurkan-karena-pengusutan-blbi-mengarah-ke-mega.htm#.VMaziKLqtyZ
Senin, 26 Januari 2015
Politisi PDIP Effendi Simbolon: Jokowi Pemimpin Setengah Matang, Andi Widjajanto Itu Pengkhianat
Entah angin apa yang membuat politisi PDIP ini meradang. Dalam
diskusi publik bertajuk Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK di
Jakarta siang tadi (26/1), Effendi Simbolon dengan terus terang
menyatakan jika Jokowi adalah pemimpin yang masih setengah matang dan
Andi Widjajanto sebagai anak kemarin sore yang sudah mau mengatur negara
serta pengkhianat.
“Saya menganggap dia (Andi Widjajanto) sebagai anak baru kemarin sore sudah sok ngatur republik ini,” kata Effendi. “Andi itu pengkhianat, itu kurang ajar sekali,” hujatnya
Bahkan Effendi menuding kepemimpinan Presiden Joko Widodo seperti pemimpin setengah matang namun dilahirkan alias prematur
“Yang diatur prematur (Presiden Jokowi) lagi ya sudah. Yang ngatur anak kecil yang diatur prematur ya jadi dah tuh (pemerintahan) inkubator,” sindirnya.
Patut diketahui, Andi Widjajanto adalah anak dari mendiang Theo Sjafei, seorang jenderal pembisik Megawati nomor wahid ketika Mega menjabat presiden dan dikenal sangat Islamopobhi.
Islamophobinya Theo Syafei
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/politisi-pdip-effendi-simbolon-jokowi-pemimpin-setengah-matang-andi-widjajanto-itu-pengkhianat.htm#.VMay86LqtyY
“Saya menganggap dia (Andi Widjajanto) sebagai anak baru kemarin sore sudah sok ngatur republik ini,” kata Effendi. “Andi itu pengkhianat, itu kurang ajar sekali,” hujatnya
Bahkan Effendi menuding kepemimpinan Presiden Joko Widodo seperti pemimpin setengah matang namun dilahirkan alias prematur
“Yang diatur prematur (Presiden Jokowi) lagi ya sudah. Yang ngatur anak kecil yang diatur prematur ya jadi dah tuh (pemerintahan) inkubator,” sindirnya.
Patut diketahui, Andi Widjajanto adalah anak dari mendiang Theo Sjafei, seorang jenderal pembisik Megawati nomor wahid ketika Mega menjabat presiden dan dikenal sangat Islamopobhi.
Islamophobinya Theo Syafei
Tahun 1998 silam, nama Theo Sjafei menjadi buah mulut seantero
tanah air, dalam kasus ceramah bernuansa SARA. Ceramahnya di hadapan
aktivis gereja di Anyer, Jawa Barat, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur
dinilai menjelek-jelekkan Islam, Qur’an, dan Presiden (waktu itu)
Habibie.
Isi ceramahnya amat pedas. Theo menuduh ICMI dan Muhammadiyah akan
membentuk negara Islam. Lalu partai-partai Islam seperti Partai Bulan
Bintang, Partai Keadilan, PAN, dll, dituding Theo sebagai bentukan tokoh
Golkar, Akbar Tanjung. Harian milik umat Islam, Republika, disebut Theo sebagai “Republik Agama.”
Theo meledek Habibie dan membandingkan Alkitab dengan Al-Qur’an.
Theo menghina kitab suci umat Islam sebagai kitab yang tipis, tidak
seperti Alkitab (Bibel) milik umat Kristen.
“Al-Qur’an itu adalah buku yang begitu tipis, hanya 30 juz isinya.
Hadits itu adalah perbuatan-perbuatan Nabi dan sahabat-sahabat Nabi
ketika mereka masih hidup, yang kemudian diingat-ingat, bahwa perbuatan
itulah yang harus dicontoh apabila kita tidak menemukan jawabannya di
Qur’an. Tidak seperti Alkitab kita, semua kita bisa cari jawabannya di
Alkitab, di Qur’an tidak,” ujar Theo bersemangat, sebagaimana
ditranskrip oleh Harian Abadi.
Kaset rekaman Theo itu menghebohkan karena beredar luas menjelang
Tragedi Kupang 30 November 1998. Theo pun dituding sebagai provokator
kerusuhan itu, karena Kaset itu disebut-sebut menjadi pemicu kepada
sekelompok umat Kristen di Kupang, sehingga merusak dan membakar
madrasah, masjid, dan asrama haji. Ribuan warga muslim yang selama ini
hidup damai harus mengungsi.
Tuduhan ini tidak omong kosong. Pasalnya, Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Timur menemukan kaset rekaman itu telah
beredar luas di Kupang sebelum terjadi kerusuhan.
Tabloid Abadi, edisi 24-30 Desember 1998 pun menurunkan
kasus kaset Theo tersebut sebagai “Laporan Utama”, lengkap dengan
transkrip utuh ceramah itu. Abadi juga menyebut adanya keterkaitan
antara peredaran kaset ceramah dan kerusuhan di Kupang. Reaksi makin
meluas, sejumlah pimpinan ormas Islam bereaksi keras.
Buntut dari ceramah provokatif itu, Theo Syafei menuai reaksi
keras dari berbagai ormas Islam: KISDI, ICMI, HMI (Himpunan Mahasiswa
Islam), KAHMI (Keluarga Alumni HMI), PPMI (Persaudaraan Pekerja Muslim
Indonesia), DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), serta BKSPPI (Badan
Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia).
Diwakili oleh Asosiasi Pembela Islam (API), umat Islam mengadukan
Theo Syafei ke Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, (5/1/1999), dengan
tuduhan menghina dan mencemarkan nama baik umat Islam Indonesia.
Tentang Theo Syafei, Andi Widjajanto berujar singkat, “Theo itu guru saya.” Cukup jelas bukan?http://www.eramuslim.com/berita/nasional/politisi-pdip-effendi-simbolon-jokowi-pemimpin-setengah-matang-andi-widjajanto-itu-pengkhianat.htm#.VMay86LqtyY
Indahnya Ternyata Isteriku Tidak Cantik
Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa
dia tidak cantik dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih
rupawan dari dia. Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak
hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan
lebih kecil sedikit daripada yang kiri. Aku menyadarinya ketika aku
sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan
ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau
istriku tidak cantik, namun aku mencintainya. Allah taburkan rasa cinta
itu ketika malam pertama aku bersamanya.
Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong. Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.
Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah. Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.
Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.
Pesanku: aku selalu melihat sisi baik dari istriku yang membuatku merasa sama dan nyaman dengannya.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/indahnya-ternyata-isteriku-tidak-cantik.htm#.VMayPqLqtyY
Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya. Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong. Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.
Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah. Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat berjaga semalaman bila emas yang kusimpan. Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.
Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.
Pesanku: aku selalu melihat sisi baik dari istriku yang membuatku merasa sama dan nyaman dengannya.
http://www.eramuslim.com/oase-iman/indahnya-ternyata-isteriku-tidak-cantik.htm#.VMayPqLqtyY
Gadis Berjilbab dan Gadis Berbusana Mini
Pinky: Apakah semua wanita yang tutup aurat, pasti masuk syurga?
Muslimah: Yang pasti, wanita yang tak tutup aurat, kelak akan masuk neraka… :)
Pinky: mmm..Jilbab memang sangat baik, tapi mereka buat dosa juga.
Muslimah: Bila Iblis tidak mau ikuti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, dan dia menyalahkan perintah Allah itu…….
Muslimah: “Kalau aku juga sujud, aku akan lebih baik dan mulia”. Sama saja dengan jilbab. Jangan aturan berjilbab yang disalahkan, , “pakai jilbab tak semuanya baik,..semestinya..bla…bla…”
Pinky: kamu kayak lebih bagus aja tegur tegur aku, kau juga dulu jahat sekali dengan aku
Muslimah: Tidak terlarang dari Nabi untuk seseorang yang bahkan baru masuk Islam untuk lakukan dakwah kepada kaumnya. Maksudnya, dakwah itu keharusan…..
Muslimah: Selagi kamu masih Islam, dakwah itu wajib walaupun kamu sendiri masih belum berapa benarnya. Sekurang-kurangnya kamu itu insaf dan bertaubat sekarang.. :)
Tini Pinky: Walau kami pakai baju seksi tapi yakin deh hati kami baik.!!
Muslimah: Adakah kamu mendakwa diri kamu mempunyai hati yang suci, iman yang tinggi dan kamu sudah cukup menjamin derajat keimananmu tanpa perlu menutup aurat?
Pinky: Pakai celana ketat , itu hak kami. Kalau kamu tak suka , ya jangan lihat-lihat!
Muslimah: kamu berani jamin? bahwa semua lelaki mempunyai hati suci dan iman tinggi untuk menahan godaan syaitan serta nafsu yang membeludak?
Tini Pinky: kami rasa apa yang kami pakai tak seksi. Kami hanya senang keindahan. Terpulang kepada individu yang memandang kami.., so what??
Muslimah: Seksi atau tidak, kau tetap berdosa walaupun hanya menampilkan sehelai rambutmu.. :)
Pinky: Walau kami tak berjilbab, toh kami tetap sholat dan puasa…
Muslimah: Apakah kau yakin ibadahmu diterima? Kamu yakin cuma dengan berpuasa cukup menjamin bisa masuk syurga?
Pinky: Sukahati kamu sajalah. Kami tidak buat susah hidup orang lain…
Muslimah: Kau sebenarnya sudah susahkan bapak, abang, adik, suami serta orang lain dengan menarik mereka ke neraka bersama kamu disebabkan mereka tidak menegur dan gagal mendidik kamu…
Pinky: Apa yang kami pakai ini, antara kami dengan Tuhan.! Dan tidak dengan kamu bahkan orang banyak !
Muslimah: Kamu berani bicara di dunia, cobalah seberani ini kamu bicara kelak di depan Allah nanti? Ketahuilah melawan perintah Allah, satu aja kamu ingkari, kelak neraka tempatnya…Wallahu alam
Pinky: Bukan kami tidak ingin menutup aurat, cuma masih belum sanggup aja sekarang.
Muslimah: Nyawa siapa yang tahu, Mati tidak mengenal usia. Tidak takut mati dalam usia muda? Nanti tidak sempat bertaubat….
Pinky: Jangan menuntut perubahan drastislah .. Slow-slow aja..
Muslimah: Boleh kamu bicara ke Malaikat Izrail ya nanti, hai malaikat tunggu sesaat! Slow slow aja ya . Jangan ambil nyawa ku sekarang.. bisa begitu?
Pinky: Tutup aurat itu bagus tapi kami tidak mau munafik karena belum ikhlas melakukannya.!
Muslimah: Kalau begitu kamu sebenarnya memang munafik karena tidak ikhlas beragama Islam…
Pinky: ………………………
Muslimah: sekadar renungan kita bersama ya :)…itu pilihan kamu sendiri, dan konsekwensi kamu juga yang nanggungnya…
http://www.eramuslim.com/oase-iman/dialog-antara-gadis-jilbaber-dengan-gadis-berpakaian-mini.htm#.VMaxZaLqtyY
Muslimah: Yang pasti, wanita yang tak tutup aurat, kelak akan masuk neraka… :)
Pinky: mmm..Jilbab memang sangat baik, tapi mereka buat dosa juga.
Muslimah: Bila Iblis tidak mau ikuti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, dan dia menyalahkan perintah Allah itu…….
Muslimah: “Kalau aku juga sujud, aku akan lebih baik dan mulia”. Sama saja dengan jilbab. Jangan aturan berjilbab yang disalahkan, , “pakai jilbab tak semuanya baik,..semestinya..bla…bla…”
Pinky: kamu kayak lebih bagus aja tegur tegur aku, kau juga dulu jahat sekali dengan aku
Muslimah: Tidak terlarang dari Nabi untuk seseorang yang bahkan baru masuk Islam untuk lakukan dakwah kepada kaumnya. Maksudnya, dakwah itu keharusan…..
Muslimah: Selagi kamu masih Islam, dakwah itu wajib walaupun kamu sendiri masih belum berapa benarnya. Sekurang-kurangnya kamu itu insaf dan bertaubat sekarang.. :)
Tini Pinky: Walau kami pakai baju seksi tapi yakin deh hati kami baik.!!
Muslimah: Adakah kamu mendakwa diri kamu mempunyai hati yang suci, iman yang tinggi dan kamu sudah cukup menjamin derajat keimananmu tanpa perlu menutup aurat?
Pinky: Pakai celana ketat , itu hak kami. Kalau kamu tak suka , ya jangan lihat-lihat!
Muslimah: kamu berani jamin? bahwa semua lelaki mempunyai hati suci dan iman tinggi untuk menahan godaan syaitan serta nafsu yang membeludak?
Tini Pinky: kami rasa apa yang kami pakai tak seksi. Kami hanya senang keindahan. Terpulang kepada individu yang memandang kami.., so what??
Muslimah: Seksi atau tidak, kau tetap berdosa walaupun hanya menampilkan sehelai rambutmu.. :)
Pinky: Walau kami tak berjilbab, toh kami tetap sholat dan puasa…
Muslimah: Apakah kau yakin ibadahmu diterima? Kamu yakin cuma dengan berpuasa cukup menjamin bisa masuk syurga?
Pinky: Sukahati kamu sajalah. Kami tidak buat susah hidup orang lain…
Muslimah: Kau sebenarnya sudah susahkan bapak, abang, adik, suami serta orang lain dengan menarik mereka ke neraka bersama kamu disebabkan mereka tidak menegur dan gagal mendidik kamu…
Pinky: Apa yang kami pakai ini, antara kami dengan Tuhan.! Dan tidak dengan kamu bahkan orang banyak !
Muslimah: Kamu berani bicara di dunia, cobalah seberani ini kamu bicara kelak di depan Allah nanti? Ketahuilah melawan perintah Allah, satu aja kamu ingkari, kelak neraka tempatnya…Wallahu alam
Pinky: Bukan kami tidak ingin menutup aurat, cuma masih belum sanggup aja sekarang.
Muslimah: Nyawa siapa yang tahu, Mati tidak mengenal usia. Tidak takut mati dalam usia muda? Nanti tidak sempat bertaubat….
Pinky: Jangan menuntut perubahan drastislah .. Slow-slow aja..
Muslimah: Boleh kamu bicara ke Malaikat Izrail ya nanti, hai malaikat tunggu sesaat! Slow slow aja ya . Jangan ambil nyawa ku sekarang.. bisa begitu?
Pinky: Tutup aurat itu bagus tapi kami tidak mau munafik karena belum ikhlas melakukannya.!
Muslimah: Kalau begitu kamu sebenarnya memang munafik karena tidak ikhlas beragama Islam…
Pinky: ………………………
Muslimah: sekadar renungan kita bersama ya :)…itu pilihan kamu sendiri, dan konsekwensi kamu juga yang nanggungnya…
http://www.eramuslim.com/oase-iman/dialog-antara-gadis-jilbaber-dengan-gadis-berpakaian-mini.htm#.VMaxZaLqtyY
Bangkai Manusia Berjalan
Suatu hari, saat mentadabburkan beberapa ayat Qur’an, tiba-tiba
ustadz bertanya pada jamaah yang hadir : Pernahkah melihat bangkai
manusia berjalan? Para hadirinpun kaget dan serentak menjawab : Belum
pernah ustadz… Nah, kalau mau melihat bangkai manusia berjalan, saya
akan tunjukkan dan akan perlihatkan bagaimana bangkai-bangkai manusia
berseliweran di mana-mana. Jumlahnya banyak sekali. Lebih banyak dari
manusia yang hidup. Bentuknyapun sangat beragam. Begitu pula aromanya,
ada yang busuk dan ada yang busuk sekali.
Mendengar tantangan tersebut para hadirin mulai berbisik-bisik antara satau sama lain karena sangat penasaran. Mereka tidak sabar dan ingin segera melihat bangkai-bangkai manusia yang berjalan itu. Di antara mereka ada yang berkata : Ustadz jangan bercanda dong? Masa ada bangkai manusia yang berjalan?
Setahu saya manusia yang sudah mati itu tidak bisa berkata, apalagi berjalan. Mandi dimandikan. Berpakaian harus dipakaikan. Shalat juga sudah tidak bisa dan bahkan wajib dishalatkan. Kalau orang mati itu bisa berjalan, tidak perlu kita yang hidup ini repot-repot mengantarkannya ke kuburan. Mana mungkin ustadz, katanya sambil mengkerutkan dahinya yang terlihat bekas sujud itu.
Saya tidak bercanda loh, kata sang ustadz. Kalau hadirin serius, saya akan perlihatkan saat ini juga. Tapi, saya minta satu syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya mudah saja dan tak sulit. Bahkan gratis lagi, alias tidak perlu keluar biaya apa-apa.
Mereka bertanya : Apa syaratnya ustadz? Syaratnya ialah, hadirin harus pakai kacamata Qur’an. Agar kacamata Qur’an itu efektif dan bisa memperlihatkan bangkai-bangkai manusia yang berjalan itu, maka pikiran, hati dan perasaan harus dibuka selebar-lebarnya dan sejujurnya untuk menerima kebenaran setiap kata, nilai, pelajaran, perintah, larangan dan apa saja yang dijelaskan Qur’an. Baik ustadz, kata mereka.
Sang ustadz melanjutkan : Mari semua konsentrasi kita ditujukan pada ayat 122 surat Al-An’am yang baru saja kita baca. Allah berfirman :
Melalui kacamata Qur’an ayat 122 surat Al-An’am ini, kita bisa melihat bahwa orang-orang yang tidak mau menerima kebenaran Qur’an, atau menerima kebenarannya tapi tidak mengamalkan kandungannya dalam kehidupan dunia ini serta tidak mau menyebarkannya di tengah masyarakat sesuai profesi, mereka adalah orang-orang yang mati, alias bangkai-bangkai yang berjalan, kendati secara lahiriah mereka hidup, bekerja, melakukan sidang di parlemen, rapat kabinet, meeting bisnis, sekolah, berkumpul di rumah bersama istri dan anak-anak, belanja di pasar dan seterusnya.
Bukan hanya sampai di situ, menurut kacamata Qur’an, mereka hidup dalam berbagai kegelapan yang berlapis-lapis, sehingga semua aktivitas hidupnya bagaikan fatamorgana, dan selalu dalam keadaan bingung, meraba-raba dan hidup tak jelas tujuan. (QS. An-Nur : 39 – 40)
Sebaliknya, orang-orang yang menerima kebenaran Qur’an dengan semua kandungan dan isinya kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, di manapun dia berada, apapun profesinya, Qur’anlah yang menjadi petunjuk hidupnya, maka mereka adalah orang yang benar-benar hidup.
Bukan hanya itu, hidupnya dalam cahaya Allah yang terang benderang, sehingga semua aktivitas hidup yang dijalankannya bernilai tinggi dan tidak ada yang sia-sia, apalagi keliru dan tersesat. Dengan demikian, hidupnya menjadi produktif, pemanfaatan waktunya sangat baik dan tidak ada yang digunakan untuk perkara yang sia-sia, apalagi yang haram.
Pertanyaannya kemudian adalah : Berapa banyak sih manusia yang berjumlah 6 milyar yang hidup di atas bumi saat ini yang meyakini kebenaran Qur’an? Menurut data terakhir, hanya 1.3 milyar yang mengakui kebenaran Qur’an, alias Muslim, atau sekitar 21,6 % saja. Sedangkan 200 juta atau sekitar 15,38 % ada di Indonesia.
Dari 200 juta yang mengakui kebenaran Al-Qur’an di Indonesia, berapa persen yang bisa baca Qur’an? Berapa yang benar-benar mengimani Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hukum dalam kehidupan)? Berapa persen dari mereka yang membaca Qur’an setiap hari? Berapa pula mereka yang memahami isi Qur’an? Berapa yang sudah mengamalkan kendati sebagian kandungan Qur’an? Berapa yang mengamalkan semua petunjuk Qur’an dalam semua aspek kehidupan?
Berapa persen yang meyakini, membaca setiap hari, mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain, minimal kepada anak-anak dan istri mereka? Dan berapa persen yang memperjuangkan Qur’an sebagai dustur ul hayah(landasan hukum dalam kehidupan), khususnya sebagai dustur daulah (sistem negara)?
Menurut data terakhir pemilu 2009 lalu, 4 partai yang berdasarkan Islam, hanya mendapat sekitar 15 % suara pemilih yang jumlahnya sekitar 100 juta. Artinya, kalau angka ini yang kita jadikan acuan hitungan, berarti hanya sekitar 15 juta manusia di Indonesia ini yang berkeinginan menjadikan Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hidup).
Dengan kata lain, hanya sekitar 7.5 % dari penduduk Muslim Indonesia yang berminat menjadikan Qur’an sebagai landasan hukum dalam kehidupan di dunia ini. Kalau ditambah dengan yang tidak ikut pemulu 2009, katakanlah sekita 5 % (10 juta), maka total umat Islam yang berminat menjadikan Qur’an sebagai landasan hidup hanya sekitar 12,5 %, atau sekitar 25 juta saja.
Asumsi angka tersebut di atas baru terkait dengan minat umat Islam untuk menjadikan Qur’an sebagai landasan hukum dalam kehidupan. Sedangkan minat saja belum cukup dan harus diimplementasikan. Kalau kita lihat filosofi hidup, paradigma berfikir, program kerja, gaya hidup, sistem politik, ekonomi, perundang-undangan, pertahanan keamanan, pendidikan, budaya, pelayanan sosial yang dijalankan, khususnya oleh 7.5 % yang memakai baju Islam dalam politik praktis mereka sejak era reformasi 12 tahun belakangan ini, maka sama sekali tidak memperlihatkan keinginan mereka mejadikan Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hidup), apalagi dustur daulah (landasan hukum negara).
Hampir satu katapun tak terlihat dan terucap himbauan kepada pemerintah dan umat untuk kembali kepada Qur’an sebagai satu-satunya jalan keluar dari berbagai krisis yang sedang melilit negeri ini, apalagi melakukan Qur’anisasi sistem dan peraturan pemerintahan. Kalaupun tidak berupa himbauan, dalam bentuk keteladanan hidup dan berpolitikpun tidak tampak sebagai orang yang meyakini dan membawa cahaya Qur’an di tengah-tengah masyarakat.
Sebab itu, keributan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono sejatinya tak perlu ada, khususnya bagi mereka yang menggunakan kacamata Qur’an. Jangankan 100 hari, 1,000 tahunpun tidak akan ada perubahan dan perbaikan, karena menurut kacamata Qur’an, orang-orang yang tidak beriman kepada Qur’a, atau beriman tapi tidak mau menjadikan Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kehidupan di dunia ini, ibarat orang-orang yang mati dan berada dalam berbagai kegelapan.
Orang-orang seperti ini mustahil mampu keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi, apalagi mengeluarkan orang lain dari berbagai permasalah hidup ini. Amal perbuatan mereka bagaikan fatamorgana, tersesat dan tidak akan pernah medapat jalan keluar, khususnya keluar meraih keridhaan, keberkahan dan rahmat Allah. Ajaibnya, mereka mengiranya sedang berbuat baik dan yang terbaik untuk kehidupan. (QS.Al-kahfi : 103 – 105)
Nah, jamaah sekalian… Kalau kita mau hidup dan di dalam kehidupan ini ada cahaya Allah yang menerangi perjalanan dan aktivitas hidup kita, maka yakinilah Qur’an itu sebagai dustrul hayah dan dustur daulah. Sebagai bukti orang yang hidup, bawa cahaya itu ke tengah masyarakat di mana kita tinggal bersama mereka, apapun profesi kita serta apapun resikonya.
Karena untuk bisa menjadi orang-orang yang hidup dan mendapatkan cahaya Qur’an tidak cukup hanya slogan dan klaim belaka. Kita harus memulainya dari diri sendiri, kemudian diteruskan di rumah tangga, masyarakat dan sampai ke Negara. Itulah satu-satunya cara agar kita bisa hidup dan tidak menjadi bangkai-bangkai yang berjalan di atas muka bumi ini. Allahumahdina fi man hadait!!!
http://www.eramuslim.com/oase-iman/bangkai-manusia-berjalan.htm#.VMawp6LqtyY
Mendengar tantangan tersebut para hadirin mulai berbisik-bisik antara satau sama lain karena sangat penasaran. Mereka tidak sabar dan ingin segera melihat bangkai-bangkai manusia yang berjalan itu. Di antara mereka ada yang berkata : Ustadz jangan bercanda dong? Masa ada bangkai manusia yang berjalan?
Setahu saya manusia yang sudah mati itu tidak bisa berkata, apalagi berjalan. Mandi dimandikan. Berpakaian harus dipakaikan. Shalat juga sudah tidak bisa dan bahkan wajib dishalatkan. Kalau orang mati itu bisa berjalan, tidak perlu kita yang hidup ini repot-repot mengantarkannya ke kuburan. Mana mungkin ustadz, katanya sambil mengkerutkan dahinya yang terlihat bekas sujud itu.
Saya tidak bercanda loh, kata sang ustadz. Kalau hadirin serius, saya akan perlihatkan saat ini juga. Tapi, saya minta satu syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya mudah saja dan tak sulit. Bahkan gratis lagi, alias tidak perlu keluar biaya apa-apa.
Mereka bertanya : Apa syaratnya ustadz? Syaratnya ialah, hadirin harus pakai kacamata Qur’an. Agar kacamata Qur’an itu efektif dan bisa memperlihatkan bangkai-bangkai manusia yang berjalan itu, maka pikiran, hati dan perasaan harus dibuka selebar-lebarnya dan sejujurnya untuk menerima kebenaran setiap kata, nilai, pelajaran, perintah, larangan dan apa saja yang dijelaskan Qur’an. Baik ustadz, kata mereka.
Sang ustadz melanjutkan : Mari semua konsentrasi kita ditujukan pada ayat 122 surat Al-An’am yang baru saja kita baca. Allah berfirman :
أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ
وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي
الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Apakah sama orang yang mati, lalu Kami hidupkan dan Kami jadikan
baginya cahaya (Qur’an) yang ia bawa berjalan di tengah manusia, dengan
orang yang berada dalam berbagai kegelapan di mana ia tidak bisa keluar
darinya (kegelapan-kegelapan itu). Demikianlah, diperlihatkan baik pada
orang-orang kafir itu apa saja yang mereka lakukan. Melalui kacamata Qur’an ayat 122 surat Al-An’am ini, kita bisa melihat bahwa orang-orang yang tidak mau menerima kebenaran Qur’an, atau menerima kebenarannya tapi tidak mengamalkan kandungannya dalam kehidupan dunia ini serta tidak mau menyebarkannya di tengah masyarakat sesuai profesi, mereka adalah orang-orang yang mati, alias bangkai-bangkai yang berjalan, kendati secara lahiriah mereka hidup, bekerja, melakukan sidang di parlemen, rapat kabinet, meeting bisnis, sekolah, berkumpul di rumah bersama istri dan anak-anak, belanja di pasar dan seterusnya.
Bukan hanya sampai di situ, menurut kacamata Qur’an, mereka hidup dalam berbagai kegelapan yang berlapis-lapis, sehingga semua aktivitas hidupnya bagaikan fatamorgana, dan selalu dalam keadaan bingung, meraba-raba dan hidup tak jelas tujuan. (QS. An-Nur : 39 – 40)
Sebaliknya, orang-orang yang menerima kebenaran Qur’an dengan semua kandungan dan isinya kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, di manapun dia berada, apapun profesinya, Qur’anlah yang menjadi petunjuk hidupnya, maka mereka adalah orang yang benar-benar hidup.
Bukan hanya itu, hidupnya dalam cahaya Allah yang terang benderang, sehingga semua aktivitas hidup yang dijalankannya bernilai tinggi dan tidak ada yang sia-sia, apalagi keliru dan tersesat. Dengan demikian, hidupnya menjadi produktif, pemanfaatan waktunya sangat baik dan tidak ada yang digunakan untuk perkara yang sia-sia, apalagi yang haram.
Pertanyaannya kemudian adalah : Berapa banyak sih manusia yang berjumlah 6 milyar yang hidup di atas bumi saat ini yang meyakini kebenaran Qur’an? Menurut data terakhir, hanya 1.3 milyar yang mengakui kebenaran Qur’an, alias Muslim, atau sekitar 21,6 % saja. Sedangkan 200 juta atau sekitar 15,38 % ada di Indonesia.
Dari 200 juta yang mengakui kebenaran Al-Qur’an di Indonesia, berapa persen yang bisa baca Qur’an? Berapa yang benar-benar mengimani Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hukum dalam kehidupan)? Berapa persen dari mereka yang membaca Qur’an setiap hari? Berapa pula mereka yang memahami isi Qur’an? Berapa yang sudah mengamalkan kendati sebagian kandungan Qur’an? Berapa yang mengamalkan semua petunjuk Qur’an dalam semua aspek kehidupan?
Berapa persen yang meyakini, membaca setiap hari, mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain, minimal kepada anak-anak dan istri mereka? Dan berapa persen yang memperjuangkan Qur’an sebagai dustur ul hayah(landasan hukum dalam kehidupan), khususnya sebagai dustur daulah (sistem negara)?
Menurut data terakhir pemilu 2009 lalu, 4 partai yang berdasarkan Islam, hanya mendapat sekitar 15 % suara pemilih yang jumlahnya sekitar 100 juta. Artinya, kalau angka ini yang kita jadikan acuan hitungan, berarti hanya sekitar 15 juta manusia di Indonesia ini yang berkeinginan menjadikan Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hidup).
Dengan kata lain, hanya sekitar 7.5 % dari penduduk Muslim Indonesia yang berminat menjadikan Qur’an sebagai landasan hukum dalam kehidupan di dunia ini. Kalau ditambah dengan yang tidak ikut pemulu 2009, katakanlah sekita 5 % (10 juta), maka total umat Islam yang berminat menjadikan Qur’an sebagai landasan hidup hanya sekitar 12,5 %, atau sekitar 25 juta saja.
Asumsi angka tersebut di atas baru terkait dengan minat umat Islam untuk menjadikan Qur’an sebagai landasan hukum dalam kehidupan. Sedangkan minat saja belum cukup dan harus diimplementasikan. Kalau kita lihat filosofi hidup, paradigma berfikir, program kerja, gaya hidup, sistem politik, ekonomi, perundang-undangan, pertahanan keamanan, pendidikan, budaya, pelayanan sosial yang dijalankan, khususnya oleh 7.5 % yang memakai baju Islam dalam politik praktis mereka sejak era reformasi 12 tahun belakangan ini, maka sama sekali tidak memperlihatkan keinginan mereka mejadikan Qur’an sebagai dusturul hayah (landasan hidup), apalagi dustur daulah (landasan hukum negara).
Hampir satu katapun tak terlihat dan terucap himbauan kepada pemerintah dan umat untuk kembali kepada Qur’an sebagai satu-satunya jalan keluar dari berbagai krisis yang sedang melilit negeri ini, apalagi melakukan Qur’anisasi sistem dan peraturan pemerintahan. Kalaupun tidak berupa himbauan, dalam bentuk keteladanan hidup dan berpolitikpun tidak tampak sebagai orang yang meyakini dan membawa cahaya Qur’an di tengah-tengah masyarakat.
Sebab itu, keributan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono sejatinya tak perlu ada, khususnya bagi mereka yang menggunakan kacamata Qur’an. Jangankan 100 hari, 1,000 tahunpun tidak akan ada perubahan dan perbaikan, karena menurut kacamata Qur’an, orang-orang yang tidak beriman kepada Qur’a, atau beriman tapi tidak mau menjadikan Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kehidupan di dunia ini, ibarat orang-orang yang mati dan berada dalam berbagai kegelapan.
Orang-orang seperti ini mustahil mampu keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi, apalagi mengeluarkan orang lain dari berbagai permasalah hidup ini. Amal perbuatan mereka bagaikan fatamorgana, tersesat dan tidak akan pernah medapat jalan keluar, khususnya keluar meraih keridhaan, keberkahan dan rahmat Allah. Ajaibnya, mereka mengiranya sedang berbuat baik dan yang terbaik untuk kehidupan. (QS.Al-kahfi : 103 – 105)
Nah, jamaah sekalian… Kalau kita mau hidup dan di dalam kehidupan ini ada cahaya Allah yang menerangi perjalanan dan aktivitas hidup kita, maka yakinilah Qur’an itu sebagai dustrul hayah dan dustur daulah. Sebagai bukti orang yang hidup, bawa cahaya itu ke tengah masyarakat di mana kita tinggal bersama mereka, apapun profesi kita serta apapun resikonya.
Karena untuk bisa menjadi orang-orang yang hidup dan mendapatkan cahaya Qur’an tidak cukup hanya slogan dan klaim belaka. Kita harus memulainya dari diri sendiri, kemudian diteruskan di rumah tangga, masyarakat dan sampai ke Negara. Itulah satu-satunya cara agar kita bisa hidup dan tidak menjadi bangkai-bangkai yang berjalan di atas muka bumi ini. Allahumahdina fi man hadait!!!
http://www.eramuslim.com/oase-iman/bangkai-manusia-berjalan.htm#.VMawp6LqtyY
Shalat di Masjid yang Arah Kiblatnya Melenceng
Assalamu ‘alaikum Ustadz yang dirahmati Allah SWT.
Masjid di lingkungan rumah saya ternyata arah kiblatnya melenceng setelah dicek dengan google earth maupun dengan kompas kiblat (hal ini sudah saya informasikan ke pengurus masjid namun belum ada perbaikan). Akibatnya saya jadi tidak tenang / sreg sholat di masjid tersebut dan akhirnya saya sholat di rumah. Namun saya ingin tali silaturahim dengan tetangga tetap berjalan baik yang salah satunya yang sangat mungkin adalah dengan sholat berjamaah di masjid.
Pertanyaan saya adalah :
1. Bagaimana hukumnya sholat berjamaah di masjid tersebut dengan mengikuti arah kiblat yang salah tadi ?
2. Lebih baik sholat berjamaah di masjid dengan arah kiblat salah atau sholat sendiri di rumah yang insya’Allah arah kiblatnya benar ?
3. Apakah boleh / sah apabila saya sholat berjamaah di masjid tersebut (dengan arah kiblat yang salah) untuk menjaga tali silaturahim dengan tetangga ?
4. Apakah boleh / sah saya sholat berjamaah di masjid tersebut tetapi saya berdiri menghadap kiblat yang benar, jadi arah menghadap saya berlainan dengan jamaah yang lain (tetapi hal ini seringnya adalah susah dalam pelaksanaannya) ?
Jazakumullahi khoiron katsiron.
Wassalamu ‘alaikum.
~sp~
Waalaikumussalam Wr Wb
Para ulama telah bersepakat bahwa menghadap kiblat adalah syarat sahnya sholat sebagaimana firman Allah swt :
Para ulama juga bersepakat bahwa siapa yang menyaksikan ka’bah dengan matanya sendiri maka ia diwajibkan untuk menghadapkan sholatnya ke badan ka’bah dengan penuh keyakinan.
Adapun bagi orang yang tidak menyaksikan ka’bah dengan matanya sendiri maka ia diharuskan menjadikan arah ka’bah sebagai sasaran / target sholatnya berdasarkan hadits Rasulullah saw,”Apa yang diantara timur dan barat adalah kiblat.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) dari zhohir hadits ini, berarti bahwa antara keduanya adalah kiblat.
Seandainya setiap orang yang sholat diharuskan mengarahkannya tepat mengenai badan ka’bah maka banyak orang yang sholatnya berada dalam suatu barisan yang panjang dalam satu garis lurus tidaklah sah.. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz 1 hal 758)
Al Lajnah ad Daimah didalam fatwanya menyebutkan bahwa wajib bagi imam dan makmum menghadap ke arah ka’bah, berdasarkan firman Allah swt :
Dan sabda Rasulullah saw,”Apa yang diantara timur dan barat adalah kiblat.” (HR. Tirmidzi, dia berkata : hadits Hasan Shahih) Perkataan ini ditujukan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya yang berada di sebelah utara ka’bah atau sebelah selatannya. Secara lahiriyah tampak bahwa seluruh arah antara keduanya (timur dan barat) adalah kiblat.
Adapun bagi orang yang berada di sebelah barat atau timur maka sesungguhnya kiblatnya adalah apa yang ada antara utara dan selatan karena seandainya diharuskan bagi orang yang berada jauh dari ka’bah mengenai badan ka’bah maka tidak akan ada yang sah shalat orang-orang yang berada di shaff yang panjang pada satu garis lurus dan tidaklah ada shalat bagi dua orang yang saling berjauhan yang keduanya menghadap kiblat yang satu karena tidaklah mudah menghadap ke ka’bah dengan panjangnya shaff yang melebihi ukuran ka’bah.” (al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta no. 3534)
Dengan demikian apabila pelencengan yang terjadi di masjid anda terlalu jauh sehingga para jama’ahnya meyakini bahwa mereka shalat tidak menghadap arah ka’bah maka shalat yang mereka lakukan tidaklah sah. Dalam keadaan ini anda perlu mendiskusikannya dengan para pengurus masjid untuk merenovasi kembali arah mihrab masjidnya agar menghadap arah ka’bah.
Akan tetapi jika pelencengan yang terjadi hanyalah sedikit saja dan para jama’ah tetap meyakini bahwa mereka shalat tetap menghadap arah ka’bah meski bukan badan ka’bah karena hal ini tentunya sangat sulit maka shalat anda dan jama’ah yang lainnya tetap sah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi diatas. Meski begitu yang utama adalah mengingatkan imam agar mendekatkan arahnya sedekat mungkin dengan ka’bah namun jika upaya pengingatan ini dikhawatirkan akan memunculkan fitnah diantara kaum muslimin di situ maka biarkanlah untuk sementara waktu dalam keadaan seperti ini demi menjaga keutuhan dan ketertautan hati diantara jama’ah. Dalam keadaan seperti ini hendaklah anda tetap shalat berjama’ah di masjid tersebut dan tidak menunaikannya sendirian di rumah karena pergeseran yang sedikit tersebut tidaklah berpengaruh kepada kesahan shalat anda.
Begitu juga dengan keinginan anda untuk sedikit merubah arah shalat anda yang berbeda dengan imam maka jika hal itu tidaklah terlalu mempengaruhi lurusnya shaff jama’ah maka hal itu bisa dilakukan akan tetapi jika ternyata apa yang anda lakukan akan menjadikan shaff jama’ah menjadi bengkok atau tidak lurus maka hendaklah anda tetap bersama arah imam demi menjaga kelurusan shaff dan menghindari fitnah diantara jama’ah shalat.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/sholat-di-masjid-yang-arah-kiblatnya-melenceng.htm#.VMavhaLqtyY
Masjid di lingkungan rumah saya ternyata arah kiblatnya melenceng setelah dicek dengan google earth maupun dengan kompas kiblat (hal ini sudah saya informasikan ke pengurus masjid namun belum ada perbaikan). Akibatnya saya jadi tidak tenang / sreg sholat di masjid tersebut dan akhirnya saya sholat di rumah. Namun saya ingin tali silaturahim dengan tetangga tetap berjalan baik yang salah satunya yang sangat mungkin adalah dengan sholat berjamaah di masjid.
Pertanyaan saya adalah :
1. Bagaimana hukumnya sholat berjamaah di masjid tersebut dengan mengikuti arah kiblat yang salah tadi ?
2. Lebih baik sholat berjamaah di masjid dengan arah kiblat salah atau sholat sendiri di rumah yang insya’Allah arah kiblatnya benar ?
3. Apakah boleh / sah apabila saya sholat berjamaah di masjid tersebut (dengan arah kiblat yang salah) untuk menjaga tali silaturahim dengan tetangga ?
4. Apakah boleh / sah saya sholat berjamaah di masjid tersebut tetapi saya berdiri menghadap kiblat yang benar, jadi arah menghadap saya berlainan dengan jamaah yang lain (tetapi hal ini seringnya adalah susah dalam pelaksanaannya) ?
Jazakumullahi khoiron katsiron.
Wassalamu ‘alaikum.
~sp~
Waalaikumussalam Wr Wb
Para ulama telah bersepakat bahwa menghadap kiblat adalah syarat sahnya sholat sebagaimana firman Allah swt :
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Artinya : ”Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka Palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada,
Maka Palingkanlah wajahmu ke arahnya…” (QS. Al Baqoroh : 150) kecuali
dalam dua keadaan yaitu keadaan yang sangat mencekam (peperangan) dan
sholat nafilah bagi orang yang melakukan perjalanan diatas kendaraan.Para ulama juga bersepakat bahwa siapa yang menyaksikan ka’bah dengan matanya sendiri maka ia diwajibkan untuk menghadapkan sholatnya ke badan ka’bah dengan penuh keyakinan.
Adapun bagi orang yang tidak menyaksikan ka’bah dengan matanya sendiri maka ia diharuskan menjadikan arah ka’bah sebagai sasaran / target sholatnya berdasarkan hadits Rasulullah saw,”Apa yang diantara timur dan barat adalah kiblat.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) dari zhohir hadits ini, berarti bahwa antara keduanya adalah kiblat.
Seandainya setiap orang yang sholat diharuskan mengarahkannya tepat mengenai badan ka’bah maka banyak orang yang sholatnya berada dalam suatu barisan yang panjang dalam satu garis lurus tidaklah sah.. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz 1 hal 758)
Al Lajnah ad Daimah didalam fatwanya menyebutkan bahwa wajib bagi imam dan makmum menghadap ke arah ka’bah, berdasarkan firman Allah swt :
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
Artinya : ”Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka Palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada,
Maka Palingkanlah wajahmu ke arahnya…” (QS. Al Baqoroh : 150)Dan sabda Rasulullah saw,”Apa yang diantara timur dan barat adalah kiblat.” (HR. Tirmidzi, dia berkata : hadits Hasan Shahih) Perkataan ini ditujukan kepada penduduk Madinah dan sekitarnya yang berada di sebelah utara ka’bah atau sebelah selatannya. Secara lahiriyah tampak bahwa seluruh arah antara keduanya (timur dan barat) adalah kiblat.
Adapun bagi orang yang berada di sebelah barat atau timur maka sesungguhnya kiblatnya adalah apa yang ada antara utara dan selatan karena seandainya diharuskan bagi orang yang berada jauh dari ka’bah mengenai badan ka’bah maka tidak akan ada yang sah shalat orang-orang yang berada di shaff yang panjang pada satu garis lurus dan tidaklah ada shalat bagi dua orang yang saling berjauhan yang keduanya menghadap kiblat yang satu karena tidaklah mudah menghadap ke ka’bah dengan panjangnya shaff yang melebihi ukuran ka’bah.” (al Lajnah ad Daimah li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta no. 3534)
Dengan demikian apabila pelencengan yang terjadi di masjid anda terlalu jauh sehingga para jama’ahnya meyakini bahwa mereka shalat tidak menghadap arah ka’bah maka shalat yang mereka lakukan tidaklah sah. Dalam keadaan ini anda perlu mendiskusikannya dengan para pengurus masjid untuk merenovasi kembali arah mihrab masjidnya agar menghadap arah ka’bah.
Akan tetapi jika pelencengan yang terjadi hanyalah sedikit saja dan para jama’ah tetap meyakini bahwa mereka shalat tetap menghadap arah ka’bah meski bukan badan ka’bah karena hal ini tentunya sangat sulit maka shalat anda dan jama’ah yang lainnya tetap sah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi diatas. Meski begitu yang utama adalah mengingatkan imam agar mendekatkan arahnya sedekat mungkin dengan ka’bah namun jika upaya pengingatan ini dikhawatirkan akan memunculkan fitnah diantara kaum muslimin di situ maka biarkanlah untuk sementara waktu dalam keadaan seperti ini demi menjaga keutuhan dan ketertautan hati diantara jama’ah. Dalam keadaan seperti ini hendaklah anda tetap shalat berjama’ah di masjid tersebut dan tidak menunaikannya sendirian di rumah karena pergeseran yang sedikit tersebut tidaklah berpengaruh kepada kesahan shalat anda.
Begitu juga dengan keinginan anda untuk sedikit merubah arah shalat anda yang berbeda dengan imam maka jika hal itu tidaklah terlalu mempengaruhi lurusnya shaff jama’ah maka hal itu bisa dilakukan akan tetapi jika ternyata apa yang anda lakukan akan menjadikan shaff jama’ah menjadi bengkok atau tidak lurus maka hendaklah anda tetap bersama arah imam demi menjaga kelurusan shaff dan menghindari fitnah diantara jama’ah shalat.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/sholat-di-masjid-yang-arah-kiblatnya-melenceng.htm#.VMavhaLqtyY
Cara Mengetahui Syetan atau Malaikat di Sekitar Kita
Seringkali
kita ingin mengetahui apa yang ada di sekitar kita, syetan atau malaikat?
Kita bingung bagaimana caranya. Kita sebagai ummat manusia memang
dianugerahi mata untuk bisa melihat. Tapi tidak semua bisa kita lihat.
Contohnya seperti syetan dan malaikat. Kita memang tidak diberikan kemampuan
oleh Allah SWT untuk melihat syaitan ataupun malaikat. Tapi ternyata Allah SWT
memberikan keistimewaan tersendiri kepada beberapa hewan, sehingga mereka dapat
melihat syetan atau malaikat.
Ada beberapa
mitos yang mengatakan bahwa bila kita mendengar suara anjing yang mengonggong
di malam hari, maka bertanda ada syetan di sekitar kita. Tapi apakah benar
mitos itu nyata? Berikut penjelasannya.
Anjing dan
Keledai Dapat Melihat Syetan
Mitos bahwa
anjing dapat melihat syetan, ternyata benar. Tapi dalam hal ini, tidak hanya
anjing. Keledai pun dapat melihat syetan. Kedua hewan ini memang dapat melihat
sesuatu yang tidak dapat kita lihat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu
mendengar anjing menggonggong dan mendengar keledai meringkik, mintalah
perlindungan kepada Allah SWT. Sesungguhnya mereka melihat apa yang tidak kamu
lihat.” (HR. Abu Daud dan Ahmad). Kenapa anjing dan keledai dapat melihat
syetan? Karena kedua hewan itu memiliki sistem visual yang berbeda dengan
manusia. Pandangan mata manusia terbatas dan tidak dapat melihat apa yang
berada di bawah sinar inframerah atau di atas sinar ultraviolet.
Berbeda
dengan keledai dan anjing, hewan-hewan itu dapat melihat dengan sinar
inframerah. Dan sedangkan syetan itu sendiri berasal dari jin yang diciptakan
dari api, yang berarti syetan termasuk ke dalam lingkup inframerah. Dan karena
itulah, anjing dan keledai dapat melihat syetan, tetapi tidak bisa melihat
malaikat.
Kemudian
bagaimanakah dengan ayam yang berkokok di malam hari? Menurut mitos, jika kita
mendengar ayam yang berkokok di malam hari, maka tandanya ayam tersebut melihat
syetan. Tetapi benarkah ayam dapat melihat syetan?
Ayam Dapat
Melihat Malaikat
Seringkali
kita mendengar ayam berkokok sekitar pukul 3 pagi. Tapi ternyata ayam tersebut
berkokok bukan karena melihat syetan, melainkan melihat malaikat. Rasulullah
SAW bersabda, “Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia
kepada Allah karena ia melihat malaikat….” (Shahih, diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW sebelumnya memang pernah menyatakan bahwa
di waktu-waktu utama yaitu di 1/3 malam terakhir, maka Rabb akan turun ke
langit dunia. “Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam. Yaitu
ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku,
maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan,
dan siapa yang memohon ampun kepada-ku, maka akan Aku ampuni.” (HR.
Bukhari: 1145 dan Muslim: 758).
Kenapa ayam
dapat melihat malaikat? Karena ayam jantan mampu melihat sinar ultraviolet.
Sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya sinar ultraviolet. Oleh karena itulah
malaikat dapat dilihat oleh ayam jantan.
Jika
malaikat datang, maka syetan pun akan menghindar. Karena syetan terganggu bila
melihat cahaya malaikat. Dengan kata lain jika sinar ultraviolet bertemu dengan
sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah akan memudar.
Ubah Paradigma, Lagkah Awal Sukses Mendidik Anak (Parenting 1/3)
Miris memang, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga
survei, didapatkan 87% anak kelas 4 sampai 6 SD pernah mengakses konten
pornografi, 77% alasannya karena tidak sengaja, 39% melihat justru di
rumah sendiri/saudara. Oleh karena itu, bahaya memberikan gadget pada
anak harus diketahui sejak dini, agar orang tua bijak dalam
menyikapinya.
Kerusakan karena pornografi sifatnya permanen yang berakibat mempengaruhi systemlimbik, kerusakan ini lebih cenderung menetap bila dibandingkan karena narkoba dan alkohol. Sehingga karenanya orang tua perlu mengajarkan kepada anak tentang sentuhan yang dibolehkan, mana sentuhan yang dilarang dan mana sentuhan yang tergolong membingungkan.
Ubah Paradigma
Banyak dari kita beranggapan bahwa pendidikan anak itu murni tugas dari ibu sedang ayah bekerja mencari nafkah. Padahal peran kedua orang tua dalam pendidikan anak sangat penting. Jadi bukan hanya ibu saja yang bertugas mendidik anak.
Apalagi jika keduanya malah bekerja dan anak dititipkan ke nenek kakek atau tempat penampungan. Tentu hal ini memiliki dampak pada pendidikan anak yang terabaikan.
Padahal kemampuan nenek dan kakek sudah menurun jauh. Bayangkan, mereka sudah osteoporosis karena usia sudah senja, emosi sudah makin sensitif, dan cenderung memberi semua keinginan cucu untuk meredam emosi cucu.
Sama halnya dengan menyerahkan anak ke ART (asisten rumah tangga) atau pengasuh. Tentu tidak semaksimal jika orang tuanya langsung yang turun tangan.
Mengasuh anak itu harusnya seperti halnya bermain sepak bola. Jika bermain bola saja ada gawang yang dituju, tentunya mengasuh anak harus ada tujuannya tidak asal si anak diam tidak rewel.
Sebanding dengan hasil riset di atas, ternyata para orang tua masih memiliki kebiasaan buruk dalam hal pengasuhan anak di antaranya:
1. Tidak merumuskan tujuan pengasuhan.
2. Tidak memiliki kesepakatan bersama bagaimana menjalankan pengasuhan untuk anak-anak mereka.
Negeri kita ini amburadul tidak karuan karena tidak punya tujuan pengasuhan anak, sibuk dengan urusan politik dan ‘hal-hal besar’. Urusan anak, pendidikan anak, moral anak, diin anak, aqidah anak, itu urusan yang tidak penting!! pendidikan anak tidak jadi prioritas!
Lebih parahnya, anak-anak di negeri kita kebanyakan fatherless, punya ayah tapi tiada. Pergi pagi pulang malam, tidak menyapa dengan emosi.
Oleh karenanya langkah awal mendidik anak adalah mencari kesepahaman kedua orang tua tentang target dan tujuan pendidikan anak. Mau dibentuk seperti apa Si Mungil nantinya, karena anak-anak itu adalah amanah setiap orang tua yang akan dimintai pertanggungan jawab kelak di akhirat.
Allah menitipkan anak kepada kita. Jangan kembalikan mereka dalam keadaan rusak, terutama rusak jiwanya !!
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS Asy Suura: 49-50)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS Al Anfaal: 27-28)
http://www.lasdipo.com/bilik-muslimah/2015/01/07/ubah-paradigma-lagkah-awal-sukses-mendidik-anak-parenting-13.html
Kerusakan karena pornografi sifatnya permanen yang berakibat mempengaruhi systemlimbik, kerusakan ini lebih cenderung menetap bila dibandingkan karena narkoba dan alkohol. Sehingga karenanya orang tua perlu mengajarkan kepada anak tentang sentuhan yang dibolehkan, mana sentuhan yang dilarang dan mana sentuhan yang tergolong membingungkan.
Ubah Paradigma
Banyak dari kita beranggapan bahwa pendidikan anak itu murni tugas dari ibu sedang ayah bekerja mencari nafkah. Padahal peran kedua orang tua dalam pendidikan anak sangat penting. Jadi bukan hanya ibu saja yang bertugas mendidik anak.
Apalagi jika keduanya malah bekerja dan anak dititipkan ke nenek kakek atau tempat penampungan. Tentu hal ini memiliki dampak pada pendidikan anak yang terabaikan.
Padahal kemampuan nenek dan kakek sudah menurun jauh. Bayangkan, mereka sudah osteoporosis karena usia sudah senja, emosi sudah makin sensitif, dan cenderung memberi semua keinginan cucu untuk meredam emosi cucu.
Sama halnya dengan menyerahkan anak ke ART (asisten rumah tangga) atau pengasuh. Tentu tidak semaksimal jika orang tuanya langsung yang turun tangan.
Mengasuh anak itu harusnya seperti halnya bermain sepak bola. Jika bermain bola saja ada gawang yang dituju, tentunya mengasuh anak harus ada tujuannya tidak asal si anak diam tidak rewel.
Sebanding dengan hasil riset di atas, ternyata para orang tua masih memiliki kebiasaan buruk dalam hal pengasuhan anak di antaranya:
1. Tidak merumuskan tujuan pengasuhan.
2. Tidak memiliki kesepakatan bersama bagaimana menjalankan pengasuhan untuk anak-anak mereka.
Negeri kita ini amburadul tidak karuan karena tidak punya tujuan pengasuhan anak, sibuk dengan urusan politik dan ‘hal-hal besar’. Urusan anak, pendidikan anak, moral anak, diin anak, aqidah anak, itu urusan yang tidak penting!! pendidikan anak tidak jadi prioritas!
Lebih parahnya, anak-anak di negeri kita kebanyakan fatherless, punya ayah tapi tiada. Pergi pagi pulang malam, tidak menyapa dengan emosi.
Oleh karenanya langkah awal mendidik anak adalah mencari kesepahaman kedua orang tua tentang target dan tujuan pendidikan anak. Mau dibentuk seperti apa Si Mungil nantinya, karena anak-anak itu adalah amanah setiap orang tua yang akan dimintai pertanggungan jawab kelak di akhirat.
Allah menitipkan anak kepada kita. Jangan kembalikan mereka dalam keadaan rusak, terutama rusak jiwanya !!
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS Asy Suura: 49-50)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS Al Anfaal: 27-28)
http://www.lasdipo.com/bilik-muslimah/2015/01/07/ubah-paradigma-lagkah-awal-sukses-mendidik-anak-parenting-13.html
Pengadilan Turki akan Blokir Facebook yang Menampilkan Kartun Menghina Nabi
Mahkamah Pengadilan Turki pada hari Ahad (25/01/2015), memerintahkan
untuk memblokir akses ke sejumlah halaman Facebook yang menampilkan
gambar penistaan Nabi Muhammad SAW.
Mahkamah Hakim memberi perintah kepada Jaksa Harun Ceylan, untuk menyelidiki halaman di media sosial yang menampilkan kartun menghina nabi tersebut.
Dengan tegas Pengadilan memutuskan bahwa Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia itu akan diblokir jika Facebook tidak melakukan penghapusan terhadap gambar penghinaan nabi tersebut, ungkap Mahkamah sebagaimana dilansir dari Anadolu.
Keputusan pengadilan telah diteruskan ke Kementerian Telekomunikasi dan Komunikasi serta Asosiasi Penyedia Akses Internet dan provider.
Sebelumnya, pengadilan di tenggara provinsi Diyarbakir Turki memutuskan pada 14 Januari untuk memblokir semua akses web yang menunjukkan sampul terbaru Charlie Hebdo.
http://www.lasdipo.com/kabar/eropa-amerika/2015/01/26/pengadilan-turki-akan-blokir-facebook-yang-menampilkan-kartun-menghina-nabi.html
Mahkamah Hakim memberi perintah kepada Jaksa Harun Ceylan, untuk menyelidiki halaman di media sosial yang menampilkan kartun menghina nabi tersebut.
Dengan tegas Pengadilan memutuskan bahwa Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia itu akan diblokir jika Facebook tidak melakukan penghapusan terhadap gambar penghinaan nabi tersebut, ungkap Mahkamah sebagaimana dilansir dari Anadolu.
Keputusan pengadilan telah diteruskan ke Kementerian Telekomunikasi dan Komunikasi serta Asosiasi Penyedia Akses Internet dan provider.
Sebelumnya, pengadilan di tenggara provinsi Diyarbakir Turki memutuskan pada 14 Januari untuk memblokir semua akses web yang menunjukkan sampul terbaru Charlie Hebdo.
http://www.lasdipo.com/kabar/eropa-amerika/2015/01/26/pengadilan-turki-akan-blokir-facebook-yang-menampilkan-kartun-menghina-nabi.html
Taliban Berhasil Jatuhkan Drone Pengintai di Afghanistan
Taliban
berhasil tembak jatuh drone pengintai di Nangarhar pada Ahad (25/1).
Pesawat tanpa awak tersebut biasa berfungsi sebagai intelijen,
mengumpulkan data mujahidin.
http://www.lasdipo.com/kabar/asia/2015/01/26/taliban-berhasil-jatuhkan-drone-pengintai-di-afghanistan.html
Amerika kerap menggunakan drone sebagai alat pengorek data mujahidin dan pembunuh warga tak bersalah.
Taliban meningkatkan serangan ke militer boneka Afghanistan sejak NATO angkat kaki dari bumi para mullah tersebut.http://www.lasdipo.com/kabar/asia/2015/01/26/taliban-berhasil-jatuhkan-drone-pengintai-di-afghanistan.html
Direktur CICS: Awas !!! Dimana ada Konflik Disitu Ada Tokoh PKI
Bahaya laten PKI menjadi perhatian Direktur Centre For Indonesian
Communities Studies (CICS), Arukat DJ. Menurut dia, kendati tidak lagi
mengedepankan aksi dengan angkat senjata, namun PKI, kini sudah
bermetamorfose ke mana-mana.
“Kita bisa melihat, di mana ada konflik di situ juga ada bekas tokoh-tokoh PKI,” kata Arukat di Denpasar, Bali, Ahad (25/1).
Hal itu dikemukakan Arukat dalam ceramahnya pada kegiatan Reuni Akbar Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII).
Kegiatan yang dihadiri para aktivis Angkatan 66 dan aktifis PII dari beberapa generasi, mengambil tema Revitalisasi Peran KB PII Dalam Menghadapi Indonesia Baru.
Dalam ceramahnya Arukat mengatakan, PKI dengan faham komunismenya bisa ada di mana-mana. Selain ada yag terang-terangan membanggakan partai komunis itu, ada juga yang melakukan gerakan secara tersamar atau penyusupan-penyusupan.
Komunis gaya baru kata Arukat, telah banyak mengalami perubahan dari bentuk dan ideologi aslinya. Dulunya sebut Arukat, orang-orang PKI selalu menyuarakan kepentingan rakyat tertindas dan tidur di rumah-rumah gubuk, namun sekarang mereka sudah berdasi, rapat dan tidur di hotel-hotel mewah.
“Namun yang diperjuangkannya di Indonesia tetap, salah satunya yakni bagaimana menguasai pemerintahan,” katanya mengingatkan.
Arukat juga menyoroti pemberontakan yang dilakukan PKI pada 1948 dan 1965, yang menimbulkan banyak korban. Karena itu, terkait desakan agar pemerintah membuat permohonan maaf atas peristiwa G30S PKI 1965, Arukat menyatakan akan menentangnya habis-habisan.
“Kami dari Jawa Timur yang paling pertama menentang jika pemerintah berencana mengajukan permohonan maaf,” kata Arukat.
Pembicara lainnya, H Ahmad Hasan Ali BA mengemukakan hal senada. Menurut Hasan Ali, kader-kader PKI bisa menyusup kemana-mana, bahkan ke lembaga-lembaga berazaskan Islam.
“Karenanya harus diwaspadai hingga di lingkungan terkecil, jangan sampai ummat Islam terprovokasi oleh orang yang ternyata penyusup,” katanya.
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/01/26/direktur-cics-awas-dimana-ada-konflik-disitu-ada-tokoh-pki.html
“Kita bisa melihat, di mana ada konflik di situ juga ada bekas tokoh-tokoh PKI,” kata Arukat di Denpasar, Bali, Ahad (25/1).
Hal itu dikemukakan Arukat dalam ceramahnya pada kegiatan Reuni Akbar Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB PII).
Kegiatan yang dihadiri para aktivis Angkatan 66 dan aktifis PII dari beberapa generasi, mengambil tema Revitalisasi Peran KB PII Dalam Menghadapi Indonesia Baru.
Dalam ceramahnya Arukat mengatakan, PKI dengan faham komunismenya bisa ada di mana-mana. Selain ada yag terang-terangan membanggakan partai komunis itu, ada juga yang melakukan gerakan secara tersamar atau penyusupan-penyusupan.
Komunis gaya baru kata Arukat, telah banyak mengalami perubahan dari bentuk dan ideologi aslinya. Dulunya sebut Arukat, orang-orang PKI selalu menyuarakan kepentingan rakyat tertindas dan tidur di rumah-rumah gubuk, namun sekarang mereka sudah berdasi, rapat dan tidur di hotel-hotel mewah.
“Namun yang diperjuangkannya di Indonesia tetap, salah satunya yakni bagaimana menguasai pemerintahan,” katanya mengingatkan.
Arukat juga menyoroti pemberontakan yang dilakukan PKI pada 1948 dan 1965, yang menimbulkan banyak korban. Karena itu, terkait desakan agar pemerintah membuat permohonan maaf atas peristiwa G30S PKI 1965, Arukat menyatakan akan menentangnya habis-habisan.
“Kami dari Jawa Timur yang paling pertama menentang jika pemerintah berencana mengajukan permohonan maaf,” kata Arukat.
Pembicara lainnya, H Ahmad Hasan Ali BA mengemukakan hal senada. Menurut Hasan Ali, kader-kader PKI bisa menyusup kemana-mana, bahkan ke lembaga-lembaga berazaskan Islam.
“Karenanya harus diwaspadai hingga di lingkungan terkecil, jangan sampai ummat Islam terprovokasi oleh orang yang ternyata penyusup,” katanya.
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/01/26/direktur-cics-awas-dimana-ada-konflik-disitu-ada-tokoh-pki.html
Kelicikan dan Manuver Politik Hendropriyono di Tengah Perseteruan Cicak VS Buaya
Setelah Komjen Budi Gunawan ditetapkan KPK menjadi tersangka,
Presiden Joko Widodo memutuskan menunda pelantikan calon tunggal Kapolri
itu. Namun salah satu pentolan KIH Hendropriyono terus bermanuver agar
Jokowi segera melantik Komjen Budi jadi Kapolri. Apa tujuan mantan
Kepala BIN, yang dikenal licik ini?
Polemik KPK-Polri yang banyak disebut sebagai Cicak vs Buaya jilid III memuncak saat Bareskrim Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat (23/1) kemarin. KPK yang didukung ratusan aktivis pro pemberantasan korupsi pun dengan lantang memprotes tindakan Polri tersebut.
Namun di tengah upaya penyelamatan KPK tersebut, Hendropriyono malah bermanuver politik. Seolah ingin mengarahkan bahwa polemik KPK-Polri ini hanya soal penundaan pelantikan Komjen Budi jadi Kapolri. Melantik Komjen Budi jadi Kapolri dinilainya menyelesaikan persoalan KPK-Polri.
“Kebijakan yang paling arif adalah segera saja lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, karena itu merupakan penyelesaian politik,” ujarnya dalam pesan tertulis, Jumat (23/1/2015).
Pernyataan Hendro itu memantik spekulasi banyak pihak soal penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Apalagi Bambang ditangkap sebagai tersangka kasus Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010 silam yang dilaporkan oleh mantan anggota DPR dari PDIP. Namun spekulasi itu telah ditampik oleh pelapor, Sugianto Sabran, yang menegaskan tak ada perintah partai untuk memperkeruh suasana.
Karena dorongan kuat dari rakyat ke KPK akhirnya Bambang Widjojanto dibebaskan dari Bareskrim Polri pada Sabtu (24/1) dini hari. Namun demikian status tersangka masih tersemat. Padahal sejumlah pihak seperti mantan Wakapolri Komjen Oegroseno menilai penetapan BW sebagai tersangka itu sarat muatan politis.
Namun Hendro tetap pada pendiriannya dengan dukungan terhadap Budi. Menurutnya meski sudah jadi tersangka KPK, Budi Gunawan tetap bisa dilantik jadi Kapolri untuk menyelesaikan persoalan.
“Budi Gunawan bisa dilantik, tapi hukum tetap harus jalan. Sudah terbukti kan bahwa ada ex Kapolri kita, yang masuk penjara? Kalau anda takut dia sebagai Kapolri nanti menghilangkan barang bukti, emangnya anda yakin sekarang belum hilang? Jadi Kapolri itu kan paling lama cuma 2 tahun, habis itu dia rakyat biasa. Kenapa takut menghukum?” kata Hendro dalam pesan singkat, Sabtu (24/1) kemarin.
Lalu mana yang akan didengar Jokowi, dorongan rakyat yang mengunggulkan KPK atau dorongan mantan kepala BIN Hendropriyono yang juga sering dianggap mewakili suara rumah Ketum PDIP di Jl Teuku Umar ?
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/01/25/kelicikan-dan-manuver-politik-hendropriyono-di-tengah-perseteruan-cicak-vs-buaya.html
Polemik KPK-Polri yang banyak disebut sebagai Cicak vs Buaya jilid III memuncak saat Bareskrim Polri menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat (23/1) kemarin. KPK yang didukung ratusan aktivis pro pemberantasan korupsi pun dengan lantang memprotes tindakan Polri tersebut.
Namun di tengah upaya penyelamatan KPK tersebut, Hendropriyono malah bermanuver politik. Seolah ingin mengarahkan bahwa polemik KPK-Polri ini hanya soal penundaan pelantikan Komjen Budi jadi Kapolri. Melantik Komjen Budi jadi Kapolri dinilainya menyelesaikan persoalan KPK-Polri.
“Kebijakan yang paling arif adalah segera saja lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri, karena itu merupakan penyelesaian politik,” ujarnya dalam pesan tertulis, Jumat (23/1/2015).
Pernyataan Hendro itu memantik spekulasi banyak pihak soal penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Apalagi Bambang ditangkap sebagai tersangka kasus Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010 silam yang dilaporkan oleh mantan anggota DPR dari PDIP. Namun spekulasi itu telah ditampik oleh pelapor, Sugianto Sabran, yang menegaskan tak ada perintah partai untuk memperkeruh suasana.
Karena dorongan kuat dari rakyat ke KPK akhirnya Bambang Widjojanto dibebaskan dari Bareskrim Polri pada Sabtu (24/1) dini hari. Namun demikian status tersangka masih tersemat. Padahal sejumlah pihak seperti mantan Wakapolri Komjen Oegroseno menilai penetapan BW sebagai tersangka itu sarat muatan politis.
Namun Hendro tetap pada pendiriannya dengan dukungan terhadap Budi. Menurutnya meski sudah jadi tersangka KPK, Budi Gunawan tetap bisa dilantik jadi Kapolri untuk menyelesaikan persoalan.
“Budi Gunawan bisa dilantik, tapi hukum tetap harus jalan. Sudah terbukti kan bahwa ada ex Kapolri kita, yang masuk penjara? Kalau anda takut dia sebagai Kapolri nanti menghilangkan barang bukti, emangnya anda yakin sekarang belum hilang? Jadi Kapolri itu kan paling lama cuma 2 tahun, habis itu dia rakyat biasa. Kenapa takut menghukum?” kata Hendro dalam pesan singkat, Sabtu (24/1) kemarin.
Lalu mana yang akan didengar Jokowi, dorongan rakyat yang mengunggulkan KPK atau dorongan mantan kepala BIN Hendropriyono yang juga sering dianggap mewakili suara rumah Ketum PDIP di Jl Teuku Umar ?
http://www.lasdipo.com/kabar/nusantara/2015/01/25/kelicikan-dan-manuver-politik-hendropriyono-di-tengah-perseteruan-cicak-vs-buaya.html
Minum Empat Cangkir Kopi Dapat Lindungi dari Kanker Kulit
Minum empat cangkir kopi
sehari dapat melindungi dari melanoma ganas, satu jenis kanker kulit
mematikan, demikian penelitian baru menyebutkan.
Orang yang menjadi obyek penelitian dan
minum empat atau lebih cangkir kopi setiap hari, 20 persen lebih kecil
kemungkinannya terkena melanoma ganas dibandingkan bukan peminum kopi,
kata para peneliti.
“Hasil penelitian kami, dan beberapa dari
studi baru lainnya, memberikan jaminan kepada konsumen kopi bahwa minum
kopi bukanlah sesuatu yang berisiko,” kata peneliti Erikka Loftfield,
seorang mahasiswa doktor di Yale School of Public Health. Ia juga
pekerja di National Cancer Institute.
“Namun, hasil kami tidak merekomendasikan bahwa peminum kopi harus mengubah asupan kopinya,” kata Loftfield kepada Live Science.
Loftfield dan timnya menggunakan data dari
studi jangka lama yang dilakukan National Institutes of Health bersama
American Association of Retired Persons, dengan mengamati 447.357
pensiunan selama lebih dari 10 tahun.
Pada akhirnya, dalam kelompok ini, ada
2.904 kasus melanoma ganas (kanker yang menyebar di luar lapisan atas
kulit), dan 1.874 kasus tahap awal melanoma, yang masih hanya pada
lapisan atas kulit.
Responden menyebutkan tingkat konsumsi
kopi mereka, serta faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi risiko
kanker, seperti olahraga, asupan alkohol dan indeks massa tubuh.
Untuk memperkirakan paparan sinar Ultra
Violet, para peneliti menggunakan data NASA untuk memperhatikan jumlah
sinar matahari di kota masing-masing responden.
Setelah peneliti mengontrol faktor-faktor
lain, minum kopi ternyata menjadi semacam anugerah: ada 55,9 kasus
melanoma tahunan per 100.000 orang di antara mereka yang minum
setidaknya empat cangkir sehari, dibandingkan 77,64 kasus per tahun per
100.000 orang di antara orang-orang yang tidak minum kopi.
Penelitian hanya mengamati konsumsi kopi
berkafein, bukan tanpa kafein. Ada kemungkinan kafein itu sendiri bisa
menjadi faktor protektif. Tapi juga bisa bersama beberapa senyawa lain
yang ada dalam kopi berkafein yang melindungi terhadap melanoma ganas,
dibanding tanpa kafein, kata para peneliti.
Studi ini dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute.*
10 Orang yang Darahnya Dihalalkan Rasulullah Rabu, 21 Januari 2015 - 16:42 WIB
Saat itu, 10 Ramadhan 8
Hijriah, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam beserta 10 ribu
sahabat bergerak dari Madinah menuju Makkah. Peristiwa itu dikenal
sebagai fathu Makkah (penaklukan kota Makkah).
Rasulullah beserta pasukannya memasuki
kota Makkah dengan penuh kesopanan. Rasulullah memerintahkan pasukannya
untuk tidak menyerang sebelum diserang. Melihat kekuatan pasukan
Muslimin yang banyak, tidak sedikit para gembong kafir Quraisy yang
melarikan diri keluar Makkah.
Pada peristiwa itu, juga Rasulullah
menjatuhkan hukuman mati untuk 10 orang dari penduduk Makkah dan
memerintahkan kepada pasukannya agar membunuh mereka. Namun, Rasulullah
tetap membuka pintu maaf bagi mereka. Nama-nama sepuluh orang yang
dijatuhi hukuman mati oleh Rasululllah itu adalah:
1. Ikrimah bin Abu Jahal
Ikrimah adalah anak Abu Jahal. Ia giat
sekali dalam menghadang dakwah Islam di Makkah. Saat penaklukan kota
Makkah dan mendengar dirinya masuk dalam daftar orang yang divonis mati,
Ikrimah lari ke Yaman. Ia sempat mengajak istrinya, Ummu Hakim binti
Haris, melarikan diri. Tapi, istrinya menolak.
Setelah Ikrimah pergi, istrinya menemui
Rasulullah di perkemahan pasukan Muslimin. Ia menceritakan ketakutan
suaminya dan meminta amnesti (pengampunan) kepada Rasulullah. Rasul pun
memaafkannya. Istrinya menyusul Ikrimah ke Yaman. Sekembalinya dari
Yaman, mereka bersyahadat di hadapan Rasul.
2. Abdullah bin Khaththal
Mulanya ia bernama Abdul ’Uzza. Tapi,
setelah memeluk Islam, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam
mengganti namanya dengan Abdullah. Ia sering diminta Rasulullah untuk
memungut zakat. Ia murtad (keluar dari Islam) setelah Rasulullah
mengutusnya sebagai petugas zakat ke salah satu daerah. bersama salah
seorang sahabat Anshar yang juga mantan budaknya yang Muslim.
Di dalam perjalanan tugas itu, ia berhenti
di suatu tempat, kemudian menyuruh mantan budaknya menyembelih kambing
hutan miliknya dan memasak untuknya. Setelah itu, Abdullah bin Khaththal
tertidur. Ketika ia bangun, ia melihat mantan budaknya tidak
menjalankan perintahnya, kemudian ia menyerangnya hingga tewas.
Setelah itu, ia kembali murtad. Saat
peristiwa fathu Makkah, Abdullah bersembunyi di balik kain Ka’bah. Sa’id
bin Harits Al-Makhzumi dan Abu Barzah Al-Aslami memergokinya dan
mengabarkan kepada Rasulullah. “Bunuhlah dia!” perintah Rasul. Maka
kedua sahabat Rasul itu membunuh Abdullah.
3. Wahsyi bin Harb
Wahsyi seorang budak dari Hindun binti
Utbah. Saat berkecambuk perang Uhud, Hindun memerintahkan Wahsyi
membunuh Hamzah, paman Rasulullah. Bila misinya sukses, Wahsyi
dijanjikan akan dimerdekakan.
Wahsyi berhasil membunuh Hamzah dengan
tombaknya. Atas perbuatannya itu, saat fathu Makkah, Wahsyi masuk daftar
orang yang akan dibunuh. Mendengar itu, Wahsyi melarikan diri ke Thaif.
Tapi, ia kembali ke Makkah setelah mendengar kabar bahwa Rasulullah
mengampuninya. Melihat kemuliaan Islam dan akhlak Rasul, akhirnya Wahsyi
memeluk Islam.
4. Miqyas bin Shubabah
Miqyas mengaku sebagai Muslim. Ia datang
menemui Rasulullah di Madinah. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku datang
kepadamu dalam keadaan Muslim dan bermaksud meminta diyat saudaraku. Ia
dibunuh karena salah sasaran.” Rasulullah memerintahkan sahabat
membayar diyat kepada Miqyas.
Miqyas sempat tinggal di Madinah beberapa
lama, kemudian ia membunuh pembunuh saudaranya. Ia kembali ke Makkah
dalam keadaan murtad dan bergabung bersama orang-orang musyrik. Berkat
perbuatannya itu, Miqyas divonis hukuman mati oleh Rasulullah. Ia
dibunuh oleh Numailah bin Abdullah, seorang sahabat Rasul yang juga
sepupunya.
5. Habbar bin Al-Aswad
Nama lengkapnya Habbar bin Al-Aswad bin
Muthalib. Ia pernah menghadang Zainab binti Muhammad saat hendak hijrah
ke Madinah. Ia menarik sekedup yang ditunggangi Zainab hingga putri
Rasulullah itu jatuh ke tanah. Akibat perbuatannya itu, Zainab
keguguran.
Saat fathu Makkah, Habbar melarikan diri
meninggalkan Makkah. Ia kemudian menghadap Rasulullah untuk meminta
amnesti. Rasulullah mengabulkannya, semua kesalahannya dimaafkan dan
akhirnya ia menjadi seorang Muslim yang giat membela agamanya.
6. Ka’ab bin Zuhair
Ka’ab bin Zuhair bin Abi Sulma Al-Muzanni
merupakan salah seorang pujangga kenamaan. Ia seringkali menghina dan
menyakiti Rasulullah dengan syair-syairnya. Rasulullah menjatuhi hukuman
mati kepada Ka’ab. Ia sempat disurati sahabatnya, Bujair. Isinya,
memberitahukan hukuman mati yang akan diterimanya jika ia tidak segera
memeluk Islam.
Akhirnya ia menghadap Rasulullah dan
menyatakan ke-islamannya. Sejak itu, syair-syair yang dibuatnya berisi
pujian terhadap Rasulullah.
7. Abdullah bin Sa’ad bin Abu Sarh
Abdullah adalah saudara sesusuan ‘Utsman
bin Affan. Rasulullah menjatuhkan vonis mati kepadanya, karena tadinya
ia memeluk Islam. Bahkan sempat ikut hijrah bersama Rasulullah ke
Madinah.
Abdullah meminta perlindungan kepada
’Utsman. ’Utsman lalu membawanya kepada Rasulullah dan meminta jaminan
keselamatan untuk Abdullah. Rasulullah diam cukup lama dan tidak
menanggapi permintaan ’Utsman tersebut. Sikap diam itu dilakukan dengan
harapan para sahabat segera menghampiri Abdullah dan memenggal
kepalanya. Salah seorang sahabat Anshar berkata, “Kenapa engkau tidak
memberi isyarat kepadaku, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Nabi
itu tidak boleh membunuh dengan memberi isyarat.”
Akhirnya Rasulullah memaafkan Abdullah dengan jaminan ’Utsman. Sesudah itu ia kembali memeluk Islam.
8. Shafwan bin Umayyah
Shafwan anak dari Ummayah bin Khalaf,
majikan Bilal bin Rabbah. Shafwan pernah membunuh Zaid bin Dasinah,
sahabat Rasul, di tiang gantung.
Saat peristiwa fathu Makkah, Shafwan
melarikan diri meninggalkan Makkah menuju Yaman. Umair bin Wahb
Al-Jumahy meminta amnesti untuk Shafwan kepada Rasulullah. Rasulullah
pun memberinya.
Setelah mengantongi amnesti dari
Rasulullah, Umair langsung menemui Shafwan yang saat itu tengah
siap-siap menuju Yaman. Shafwan tidak menuruti ajakan Umair untuk
memeluk Islam dan menemui Rasulullah. Ia meminta waktu dua bulan untuk
mengambil keputusan. Selang beberapa bulan, Shafwan memutuskan bergabung
bersama Islam. Istrinya lebih dahulu masuk Islam.
9. Hindun binti Utbah
Hindun istri dari Abu Sufyan bin Harb,
pemuka Quraisy. Ia wanita kejam dan bengis. Ia pernah memakan jantung
dan hati Hamzah bin Abdul Muththalib, paman Rasulullah, saat perang
Uhud.
Saat pasukan Islam memasuki kota Makkah,
Hindun dan suaminya ketar-ketir. Apalagi saat mendengar dirinya masuk
dalam daftar sepuluh orang yang akan dibunuh. Tapi, perasaan takut itu
hilang saat Rasulullah memaafkan kesepuluh terpidana mati itu. Hindun
bersama perempuan Quraisy lainnya memberanikan diri menemui Rasulullah
dan menyatakan bergabung bersama Islam.
10. Huwairits bin Nuqaiz
Ia termasuk yang memusuhi Islam. Juga
sering menyakiti hati Rasulullah dengan ejekannya. Ia lakukan itu
semenjak Rasulullah masih di Makkah.
Dalam riwayat, Huwairits pernah menganggu
unta yang dikendarai Abbas dan kedua putri Rasul, Fatimah dan Ummi
Kalsum. Akibatnya kedua putri Rasul itu terjerambab jatuh ke tanah. Saat
fathu Makkah ia masuk daftar hitam oleh Rasulullah. Huwairits berhasil
ditangkap dan dibunuh oleh Ali bin Abi Thalib.*
Langganan:
Postingan (Atom)