“Ada ungkapan lama yang mengatakan,
‘bicara soal babi, Anda bisa memanfaatkan semuanya, kecuali bunyi
jeritannya.’ Selama lebih dari 100 tahun penggunaannya berkembang
pesat,” ujar Lutwyche.
Yang mengejutkan, banyak produk lain yang
juga dibuat dengan babi sebagai bahannya. Seperti negatif film yang
menggunakan kolagen dari tulang babi. Sepatu yang menggunakan kulit babi
dan lem tulang dari babi untuk meningkatkan kualitas bahan-bahan kulit
lainnya. Serta cat yang menggunakan lemak tulang babi untuk memperkuat
efek bersinarnya.
Sebagian pabrik rokok menggunakan hemoglobin dari darah babi untuk membuat filter pada rokok.
Lain kali jika membeli roti, mungkin Anda perlu melihat kemasan pembungkusnya. Sebagian produsen menggunakan L-cysteine, yaitu protein yang dibuat dari bulu babi atau hewan lain, yang berguna untuk melembutkan adonan.
Penggunaan paling aneh dari babi yang
berhasil ditemukan Christein adalah dalam pembuatan peluru dan bahan
peledak. Gelatin tulang babi digunakan untuk memasukkan bubuk mesiu ke
dalam peluru.
Sulit rasanya untuk tidak terkesan dengan
variasi dan fleksibitas dari hewan ini, yang bisa digunakan untuk
berbagai macam keperluan industri.
Sepertinya tidak ada yang terbuang dari babi nomor 05049
itu. Moncongnya menjadi makanan camilan untuk anjing. Sementara
kupingnya menjadi bahan percobaan dalam pembuatan senjata kimia, karena
kesamaannya dengan jaringan kulit/daging manusia.
Pembuat tato seringkali membeli potongan
dari kulit babi untuk melatih keterampilan mereka, karena kesamaannya
dengan kulit manusia. Alasan yang sama digunakan untuk mengobati pasien
yang terkena luka bakar.
Babi memberi kontribusi besar dalam bidang
kedokteran, dengan insulin yang dihasilkannya, obat pengencer darah
dari heparin dan katup jantung babi. Semuanya bisa dimanfaatkan.*http://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2015/02/05/38141/waspada-babi-menginvasi-kehidupan-kita-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar