Kamis, 26 Maret 2015

Muslihat Pencuri Vs Kecerdikan Imam Abu Hanifah

Suatu saat datanglah kepada Imam Abu Hanifah seorang laki-laki, ia menangis dan dirundung kesedihan.
“Wahai Imam, sejumlah pencuri telah masuk rumahku dan mengambil hartaku. Aku tahu salah satu dari mereka, ia tinggal di kampung bersama kami. Ketika laki-laki itu tahu kalau aku mengenalnya, maka ia mengikatku dan memaksaku bersumpah untuk mentalak istriku dan memerdekakan para budakku serta mensedahkahkan seluruh hartaku jika aku sampai memberi tahu mengenai dirinya, baik dengan tangan, perkataan maupun isyarat”, lelaki itu bercerita.
“Pergilah kepada sultan agar ia mengumpulkan penduduk kampung. Jika bukan puncuri maka katakanlah,’bukan dia’. Jika engkau tahu pencurinya maka diamlah dan jangan menunjuk  isyarat dengan tanganmu atau perkataanmu. Maka polisi tahu bahwa pencuri itu adalah dia dan dia akan menangkapnya”, jawab Imam Abu Hanifah.
Akhirnya lelaki itu menuruti saran dari Imam Abu Hanifah dan polisi pun berhasil menangkap si pencuri. (Al Adzkiya, hal. 148)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar