Sudah
lebih dari seminggu saya tidak menggunakan IDM untuk download file.
Bukan karena anti dengan IDM, tapi karena masa trial sudah habis.
Sebenarnya mudah saja bagi saya untuk mencari crack jika mau. Tapi
tidak saya lakukan karena saya sudah berkomitmen sedikit demi sedikit
untuk meninggalkan produk bajakan. Lagi pula jika niat beli harganya
relatif murah sekitar 250 ribuan lisensi berlaku selamanya. Tapi saat
ini saya sedang punya prioritas lain maka harus cari download manager
lain yang gratis. Pilihan pertama tentu jatuh pada FDM, yang sudah
saya kenal lama. Setelah menggunakan beberapa saat ternyata
kemampuannya beda tipis dengan IDM.
Perbedaan
yang mencolok adalah saat memutar video online. Jika pakai IDM di
atas web player ada panel download video. Jadi download video online
tidak ribet. Sedang pakai FDM panel donwload hanya ada di situs
Youtube, di situs video online lain tidak ada. Tapi masih bisa
disiasati. Selain FDM saya juga pakai XDM. Hampir sama juga dengan
IDM.
Untuk
menguatkan komitmen saya migrasi dari produk bajakan ke produk legal
maka produk bajakan lain juga saya hapus. Antara lain dulu untuk
memanage komputer saya menggunakan Tune Up Utilites bajakan sekarang
saya ganti pakai Glary Utilities yang gratis. Perbedaan yang paling
mencolok diantara keduanya adalah harga.
Untuk
membuat konsep 3D dulu saya menggunakan Sketchup Pro bajakan. Tapi
sekarang saya menggunakan Sketchup Make yang gratis.
Untuk
mengetik sehari-hari saya menggunakan Libre Office. Sebenarnya di
komputer saya ada Microsoft Office (bajakan) tapi saya pakai hanya
jika dalam keadaan darurat, misal untuk bertukar dokumen. Kalau mau
yang tampilan dan fitur mirip Microsoft Office pakai saja Kingsoft
Office.
Untuk
convert multimedia dulu saya pakai Any Video Converter Ultimate. Tapi
sekarang sudah saya tinggalkan dan beralih ke Freemake Video
Converter yang setelah saya coba ternyata lebiah power full.
Begitu
juga untuk perlindungan komputer, jika dulu saya membajak Kaspersky
Internet Security sekarang saya pakai Avast free. Saya pakai Avast
karena fiturnya hampir mirip dengan kaspersky dan bisa diupdate
secara offline.
Software
burning cd juga saya ganti. Dulu saya menggunakan Power 2 Go 9
Ultimate. Sekarang saya ganti Power 2 Go 7 bawaan DVD writer.
Perbedaan fiturnya di Power 2 Go 0 Ultimate ada fitur burning dvd
video.
Untuk
membuka file rar saya tetap menggunakan Winrar. Bedanya jika dulu
bajakan sekarang versi trial.
Editing
audio jika dulu saya menggunakan Adobe Audition, sekarang saya
menggunakan Audacity.
Untuk
video editor yang dulunya menggunakan Sony Vegas bajakan sekarang
saya menggunakan Lightwork.
Dulu
untuk mengetahui suhu dan kondisi harddisk saya membajak harddisk
sentinel. Tapi sekarang saya menggunakan Crystal disk info.
Dulu
untuk membuat desain kontruksi saya menggunakan Auto cad bajakan.
Sekarang saya bermigrasi ke Nano cad.
Untuk
membuat desain 3D dulu saya menggunakan 3ds max bajakan, sekarang
saya menggunakan blender.
Software
pembuat gambar vector yang dulunya saya menggunakan Corel Draw
sekarang saya menggunakan Inkscape.
Photo
editor dulu saya pakai Adobe Photoshop, sekarang saya pakai Gimp.
Fitur yang saya butuhkan sudah ada di Gimp
Itulah
beberapa software yang saya migrasikan. Sedang untuk OS saya masih
pakai Windows (bajakan), semoga suatu saat bisa membeli Windows yang
asli. Untuk produk yang sifatnya konsumtif seperti lagu dan film saya
menyiasatinya :
-
Untuk lagu saya berlangganan layanan musik Joox. Harga berlangganan bulanan relatif murah.
-
Untuk film sepertinya saya harus pergi ke rental vcd ori.
-
Untuk game, saya menginstal game di hp android.
Semoga
tulisan saya ini bisa menginspirasi kalian untuk lebih menghargai
karya orang lain. Karena jerih payah tidak mendapat hasil itu rasanya
sangat sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar