Sabtu, 06 Agustus 2016

Migrasi dari Bajakan Menuju Legal

Sudah lebih dari seminggu saya tidak menggunakan IDM untuk download file. Bukan karena anti dengan IDM, tapi karena masa trial sudah habis. Sebenarnya mudah saja bagi saya untuk mencari crack jika mau. Tapi tidak saya lakukan karena saya sudah berkomitmen sedikit demi sedikit untuk meninggalkan produk bajakan. Lagi pula jika niat beli harganya relatif murah sekitar 250 ribuan lisensi berlaku selamanya. Tapi saat ini saya sedang punya prioritas lain maka harus cari download manager lain yang gratis. Pilihan pertama tentu jatuh pada FDM, yang sudah saya kenal lama. Setelah menggunakan beberapa saat ternyata kemampuannya beda tipis dengan IDM.
Perbedaan yang mencolok adalah saat memutar video online. Jika pakai IDM di atas web player ada panel download video. Jadi download video online tidak ribet. Sedang pakai FDM panel donwload hanya ada di situs Youtube, di situs video online lain tidak ada. Tapi masih bisa disiasati. Selain FDM saya juga pakai XDM. Hampir sama juga dengan IDM.
Untuk menguatkan komitmen saya migrasi dari produk bajakan ke produk legal maka produk bajakan lain juga saya hapus. Antara lain dulu untuk memanage komputer saya menggunakan Tune Up Utilites bajakan sekarang saya ganti pakai Glary Utilities yang gratis. Perbedaan yang paling mencolok diantara keduanya adalah harga.
Untuk membuat konsep 3D dulu saya menggunakan Sketchup Pro bajakan. Tapi sekarang saya menggunakan Sketchup Make yang gratis.
Untuk mengetik sehari-hari saya menggunakan Libre Office. Sebenarnya di komputer saya ada Microsoft Office (bajakan) tapi saya pakai hanya jika dalam keadaan darurat, misal untuk bertukar dokumen. Kalau mau yang tampilan dan fitur mirip Microsoft Office pakai saja Kingsoft Office.
Untuk convert multimedia dulu saya pakai Any Video Converter Ultimate. Tapi sekarang sudah saya tinggalkan dan beralih ke Freemake Video Converter yang setelah saya coba ternyata lebiah power full.
Begitu juga untuk perlindungan komputer, jika dulu saya membajak Kaspersky Internet Security sekarang saya pakai Avast free. Saya pakai Avast karena fiturnya hampir mirip dengan kaspersky dan bisa diupdate secara offline.
Software burning cd juga saya ganti. Dulu saya menggunakan Power 2 Go 9 Ultimate. Sekarang saya ganti Power 2 Go 7 bawaan DVD writer. Perbedaan fiturnya di Power 2 Go 0 Ultimate ada fitur burning dvd video.
Untuk membuka file rar saya tetap menggunakan Winrar. Bedanya jika dulu bajakan sekarang versi trial.
Editing audio jika dulu saya menggunakan Adobe Audition, sekarang saya menggunakan Audacity.
Untuk video editor yang dulunya menggunakan Sony Vegas bajakan sekarang saya menggunakan Lightwork.
Dulu untuk mengetahui suhu dan kondisi harddisk saya membajak harddisk sentinel. Tapi sekarang saya menggunakan Crystal disk info.
Dulu untuk membuat desain kontruksi saya menggunakan Auto cad bajakan. Sekarang saya bermigrasi ke Nano cad.
Untuk membuat desain 3D dulu saya menggunakan 3ds max bajakan, sekarang saya menggunakan blender.
Software pembuat gambar vector yang dulunya saya menggunakan Corel Draw sekarang saya menggunakan Inkscape.
Photo editor dulu saya pakai Adobe Photoshop, sekarang saya pakai Gimp. Fitur yang saya butuhkan sudah ada di Gimp
Itulah beberapa software yang saya migrasikan. Sedang untuk OS saya masih pakai Windows (bajakan), semoga suatu saat bisa membeli Windows yang asli. Untuk produk yang sifatnya konsumtif seperti lagu dan film saya menyiasatinya :
  1. Untuk lagu saya berlangganan layanan musik Joox. Harga berlangganan bulanan relatif murah.
  2. Untuk film sepertinya saya harus pergi ke rental vcd ori.
  3. Untuk game, saya menginstal game di hp android.
Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasi kalian untuk lebih menghargai karya orang lain. Karena jerih payah tidak mendapat hasil itu rasanya sangat sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar