S
|
eorang pejuang yang paling diburu
tentara elit istana akhirnya tertangkap hidup. Ia tertangkap setelah beberapa
panah menembus kaki kiri dan kanannya. Namun begitu, tangan kakinya tetap
dirantai dengan gembok baja. Sepanjang perjalanan dalam gerobak kayu yang
membawanya menuju istana, sang pejuang tidak menampakkan sedikit pun takut dan
penyesalan. Kerumunan rakyat yang secara kebetulan berpapasan dengan iring-iringan tentara dan tawanan sang
pejuang menatapinya dengan berbagai rasa. Terbesit di telinga sang pejuang
suara rakyat yang berbisik ke sesama mereka, “Kasihan, ya!”
Mendapati tawanan sang pejuang sudah
tiba di istana, raja begitu gembira. Ia berjanji akan memberi hadiah kepada
pasukan elitnya. Saat itu juga, berita gembira itu pun disampaikan sang raja ke seluruh menterinya. “Besok, ia
akan dihukum pancung karena berani menentangku!” teriak sang raja bersemangat.
Salah seorang menteri yang masih
kerabat dengan sang pejuang yang ditawan, meminta izin untuk bertemu untuk
terakhir kalinya. Ia begitu prihatin melihat keadaan kerabatnya yang begitu
mengenaskan. Sambil berbungkuk, sang menteri berbisik, “Saudaraku, kenapa kau
tidak berpura-pura mengakui kekuasaan sang raja. Kalau kamu tetap keras seperti
ini, esok kamu akan dihukum mati!”
Sang pejuang yang terkulai lemas pun
tiba-tiba menatap tajam kerabatnya. “Saudaraku, semua yang hidup di dunia ini
pasti akan mati. Tapi perhatikanlah, tidak semua yang akan mati itu,
benar-benar hidup!” ucap sang pejuang sambil tetap menatap tajam kerabatnya.
***
Hidup adalah arena pertarungan antara
yang hak dan batil. Pertarungan antara idealisme sebuah kebenaran dengan
tuntutan syahwat kemanusiaan. Di situlah, Allah menguji orang-orang beriman dan
para aktivis kebenaran: apakah fitrah, nurani, dan jiwa mereka bisa tetap
bertahan hidup dalam ruh yang mulia?
Apa yang ingin disampaikan sang
pejuang ketika akan berhadapan dengan kematian adalah, “Saudaraku, hidup
bukanlah sekedar bersatunya nyawa dan jasad. Hidup adalah ketika nurani kita
bisa tetap konsisten untuk memilih mana yang hak dan mana yang batil, mana
kemuliaan dan mana kehinaan?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar