“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab:
Ya, azab kubur pasti ada.” (HR.
Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam
solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang
yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia
dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras…
didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut kisah kejadian nyata tentang
siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari
kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur,
pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya. Pemuda tersebut merupakan
remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. seorang pemuda yang rosak
akhlak dan agamanya, dan sering melalaikan solat, hampir tiga (3) jam pemuda
tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk
keperluan tertentu.
Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang sangat
mengaibkan. Rambut yang hitam menjadi putih, dari mulut dan hidung keluar darah
yang masih merah pekat, seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras
seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya, dengan wajah seperti
diremas dan membeku.
ATTENTION!!
Berikut gambar ekstrim. Mungkin anda tidak sanggup untuk
melihatnya. Harap meneruskan!
Bagi seorang muslim ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar
segera memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah
dilakukan. Sementara itu sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita.
Sebab-Sebab Siksa Kubur
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan
maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :
- Melalaikan Solat
- Membaca al-Quran kemudian melupakannya
- Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
- Berkata bohong
- Tidak membayar zakat
- Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
- Memakan riba
- Rasuah
- Memfitnah sesama saudara muslim
- Khianat terhadap amanah
- Enggan menolong sesama muslim
- Meminum arak
- Berzina
- Membunuh
“Wahai
anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau harapkan
dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai
anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau meminta ampun
pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai
anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… kemudian
engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun…
Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya
Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah
taubatku…
Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata
merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan perjumpaan
dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak
soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang
tuanya… taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…
Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah…
rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab
dan siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan
hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…
Waktu Siksa Kubur
Hadits di atas juga menjelaskan tentang waktu siksa kubur, apakah seterusnya
hingga hari kiamat ataukah hanya sementara?! Jawabannya diperinci: Bagi orang
kafir, maka siksaannya kekal sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh dan pengikut
Fir’aun, mereka akan tetap disiksa hingga kiamat tiba. Adapun bagi orang mukmin
yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama atau bisa juga
sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Alloh Ta’ala.
Mengapa Siksa Kubur Tidak
Dinampakkan?
Merupakan hikmah mengapa Alloh Ta’ala tidak menampakkan siksa kubur bagi
manusia adalah:
- Untuk menutupi aib mayit.
- Untuk menenangkan keluarga mayit.
- Sebagai kasih sayang kepada manusia.
Karena Alloh Ta’ala mengetahui bahwa manusia tidak akan kuat
melihatnya. Mungkin kita akan selalu dibayangi dengan ketakutan manakala adzab
itu ditampakkan.
1.Untuk menguji keimanan seorang
terhadap masalah ghoib.
Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia akan beriman
kepada sesuatu yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Berbeda halnya
bila tidak nampak maka hanya akan diimani oleh orang yang beriman saja.
Jenis-Jenis Siksa Azab Kubur
Siksa Kubur memiliki beberapa jenis siksaan:
Dipukul dengan palu besi sehingga
berteriak keras.
عَنْ أََنََسٍ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ « الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ
فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ
قَرْعَ نِعَالِهِمْ ، أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا
الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ ؟ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ.
فَيُقَالُ : انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ
النَّارِ ، أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ.
قَالَ النَّبِىُّ : فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا. وَأَمَّا
الْكَافِرُ أَوِ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ : لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا
يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ : لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ
بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً
يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ.
“Dari Anas
dari Nabi, beliau bersabda: “Seorang hamba apabila dipendam di kuburnya, dan
orang-orang yang mengantarnya telah berpaling meninggalkannya, maka dia
mendengar suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat kemudian menyuruhnya
duduk seraya bertanya padanya: Apa yang kamu katakan tentang Muhammad? Dia
menjawab: Saya bersaksi bahwa dia adalah hamba Alloh dan Rosul-Nya, maka
dikatakan padanya: Lihatlah calon tempat mu di neraka telah diganti oleh Alloh
tempat di surga. Nabi bersabda: Maka dia melihat keduanya. Adapun orang kafir
atau munafiq maka dia menjawab: Saya tidak tahu, aku mengatakan apa yang
diucapkan manusia. Lalu dikatakan padanya: “Kamu tidak tahu, kemudian dia
dipukul dengan palu dari besi satu pukulan di antara dua telinganya, sehingga
dia berteriak dengan teriakan yang bisa didengar oleh sekitarnya kecuali jin
dan manusia.”
(HR.
Bukhori 1273, 1308 dan Muslim 2870.)
Dihimpitkan kuburnya
عَنِ
الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : قَالَ رسول الله :… « وَإِنَّ الْكَافِرَ ».
فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ : « وَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ
مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ
هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لاَ
أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ : مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ :
هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ : أَنْ كَذَبَ
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا
إِلَى النَّارِ ». قَالَ : « فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا ». قَالَ
: « وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ
فِيهِ أَضْلاَعُهُ ». زَادَ فِى
حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ : « ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ
مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا ». قَالَ : «
فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا
“Dari
Baro’ bin Azib berkata: Rosululloh bersabda: “…Adapun orang kafir, maka dia
dikembalikan ruhnya dan didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya
mengatakan: Siapa Robbmu? Dia menjawab: Ha, ha, ha, saya tidak tahu. Malaikat
bertanya: Apa agamamu? Dia menjawab: Ha, ha saya tidak tahu. Malaikat bertanya
lagi: Siapakah lelaki yang diutus kepadamu? Dia menjawab: Ha, ha saya tidak
tahu. Maka ada seruan dari langit: Hamba ini berdusta, maka bentangkan tempat
untuknya dari neraka dan pakaikan untuknya ……………dari neraka dan bukakan
untuknya pintu ke neraka. Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun
dan dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok semua tulangnya. Dalam
hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan
tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan ke gunung
maka dia menjadi tanah. Setelah itu dia dipukul sehingga dia berteriak dengan
teriakan yang didengar oleh Jin dan manusia sehingga dia menjadi tanah.”
(HR.
Abu Dawud 2/281, al-Hakim 1/37-40, ath-Thoyyalisi: 753, Ahmad 4/287, 288, 295,
296, al-Ajurri dalamasy-Syari’ah 367-370, Nasai’ 1/282, Ibnu Majah 1/469-470,
Abu Dawud 2/70, Ahmad 4/297, dishohihkan al-hakim, adz-Dzahabi, Ibnul Qoyyim v\
dalam I’lamul Muwaqqi’in 1/214 dan Tahdzibus Sunan 4/337 dan dia menukil
penshohihan Abu Nu’aim dan selainnya. (Dinukil dari Ahkamu Janaiz, al-Albani
hlm. 159, cet al-Maktab Islam). Imam Ibnu Qoyyim v\ dalam kitabnya Ar-Ruuh hlm.
91 menyebutkan bahwa Imam Daruqutni telah mengumpulkan jalan-jalan riwayat
hadits Baro’ bin Azib tentang nikmat dan siksa kubur dalam sebuah buku khusus.)
Digigit ular berbisa
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ
a\ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ : « إِنَّ
المُؤْمِنَ فِيْ قَبْرِهِ لَفِيْ رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ ، وَيُرْحَبُ لَهُ قَبْرُهُ
سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا ، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ,
أَتَدْرُوْنَ فِيْمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ : قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا
جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ أَتَدْرُوْنَ مَا المَعِيْشَةُ الضَّنْكَةُ ؟ » قَالُوْا :
اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : « عَذَابُ الكَافِرِ فِيْ قَبْرِهِ ،
وَالذِّيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، إِنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ
تِنِّيْنٍا ، أَتَدْرُوْنَ مَا التِّنِّيْنُ ؟ سَبْعُوْنَ حَيَّةٍ ، لِكُلِّ
حَيَّةٍ سَبْعُ رُءُوْسٍ يَلْسَعُوْنَهُ ، وَيَخْدِشُوْنَهُ إِلَى يَوْمِ
القِيَامَةِ))
“Dari Abu
Huroiroh dari Rosululloh, beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin di
kuburnya dalam taman yang hijau dan di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan
diberi penerang seperti malam bulan purnama. Tahukah kalian tentang apakah ayat
ini turun? “Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha [20]:
123-124) Mereka menjawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu.” Beliau n\ bersabda:
“Adzab orang kafir di kuburnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia
akan serang oleh sembilan puluh sembilan tinnin, tahukah kalian apa itu tinnin?
Tujuh puluh ular, setiap ular memiliki tujuh kepala yang menghisapnya hingga
hari kiamat.”
Sebab-sebab yang Akan Menyelamatkan
Dari Azab Kubur
Setelah memberitahukan dahsyatnya azab kubur & sebab-sebab yang akan
menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan
Rasulullah yang mulia, dgn rahmat & keutamaan-Nya, Allah juga
memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang
dari azab kubur terbagi menjadi dua:
1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur
sebagaimana yang telah disebutkan.
Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat
sebelum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik
perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia
senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga
dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya
bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila
dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun,
dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah
menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala
sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang
hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu &
melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur
sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan
baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan
tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
a. Ribath siang & malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah
n bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ
مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap
orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dlm
keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum muslimin) di jalan Allah l.
Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat & akan diselamatkan
dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)
b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي
أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى
حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي
سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang
yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni
dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya
di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan
yang sangat besar, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari,
& akan diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm
Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)
c. Mati pada malam Jumat atau siang
harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ
الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah
seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan
melindunginya dari fitnah kubur.”
(HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz
bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ
“Dia
(surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan
menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR.
At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit
perubahan]
Do'a, Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung
dari azab kubur & memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan
& menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga
mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan
darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab
tersebut & mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah S.W.T berfirman:
“Adapun
orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka
memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.”(Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari
kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab
daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat
kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah beritakan dlm hadits
Al-Bara’ z yang panjang:
1. mendapatkan ampunan &
keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang
menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai
jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya.”
2. dikokohkan hatinya utk menghadapi
& menjawab fitnah kubur.
“Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm
kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim:
27)
3. Digelarkan permadani, didandani
dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan
kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus
penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah n
kabarkan dlm hadits Al-Bara’ yang panjang:
“Maka
gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga. Bukakanlah
baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi &
keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang
kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu
dia berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari
yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah
wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu
yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Mudah-mudahan Allah meneguhkan hati
kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita & menyelamatkan kita
dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta memasukkan kita ke
dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.